Sabtu, 17 Oktober 2020

Migrasi: Arti, Teori, Dan Dampaknya


Migrasi ialah perpindahan penduduk dari sebuah tempat ke daerah lainnya dalam jangka waktu tertentu. Migrasi mampu bersifat permanen atau sementara.





Migrasi biasanya dijalankan untuk menerima kualitas hidup yang lebih baik, entah itu dari segi ekonomi, sosial, maupun religius.





Migrasi ialah salah satu aspek utama yang menghipnotis kepadatan dan persebaran penduduk. Wilayah yang lebih menarik untuk para migran akan mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi ketimbang daerah yang tidak menawan.





Migrasi juga ialah salah satu aspek yang mensugesti pertumbuhan penduduk. Migrasi yang tinggi akan mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang tinggi pula sedangkan angka emigrasi yang tinggi justru akan menimbulkan perkembangan masyarakatnegatif.






Ruang Lingkup Migrasi





Terdapat dua ruang lingkup migrasi secara lazim, yakni internal dan eksternal. Ruang lingkup internal migrasi merujuk terhadap perpindahan dalam negara sendiri antar wilayah sedangkan eksternal meliputi perpindahan antar negara. Namun, Jay Weinstein dan Vijayan Pillai pada tahun 2011 mengklasifikasi lingkup ketiga dari migrasi, ialah migrasi terpaksa.





Migrasi Internal





Migrasi internal bersifat antar wilayah namun tetap berada di dalam negara yang serupa. Pergerakan ini biasanya disebabkan oleh perbedaan nilai aspek pendorong dan penarik antar kawasan.





Perkotaan
Migrasi Umumnya Terjadi dari Desa Menuju Kota




Pada masalah migrasi internal, biasanya perpindahan terjadi dari kawasan yang kurang berkembang secara ekonomi ke wilayah yang meningkat secara ekonomi. Salah satu contohnya yakni perpindahan penduduk ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya dari desa-desa disekitarnya.





Berikut ini yaitu beberapa teladan kasus migrasi internal yang dapat kita amati pada aktivitas sehari-hari





  1. Perpindahan rural-urban. Perpindahan ini kerap disamakan dengan urbanisasi dan ialah salah satu aspek pendorong kemajuan populasi kota yang tinggi serta lambatnya perkembangan di desa-desa.
  2. Perpindahan regional terjadi antar provinsi, kabupaten, atau antar pulau. Perpindahan ini biasanya disebabkan sebab aspek ekonomi, sosial, atau keluarga.
  3. Perpindahan intra-urban/dalam kota. Perpindahan ini terjadi saat kita tetap berada dalam kota yang serupa namun berganti posisinya. Contohnya adalah ketika kita melakukan commuting atau berpindah rumah.
  4. Perpindahan dari kota konurbasi atau kota besar. Perpindahan ini lazimnya terjadi pada pensiunan atau pekerja yang letih dengan kehidupan perkotaan yang sungguh dinamis dan sarat depresi. Perpindahan ini juga diketahui sebagai urban-rural.
  5. Perpindahan karena aspek politis/kebijakan. Perpindahan ini umumnya disebabkan oleh kebijakan yang memaksa, menawan, atau mendorong seseorang untuk pindah. Kebijakan tersebut mampu berupa transmigrasi, perlindungan upah kalau ingin bermigrasi, atau paksaan relokasi kepada penduduk tertentu.




 



Migrasi Eksternal





Migrasi eksternal meliputi perpindahan antar negara. Pergerakan ini, sama mirip migrasi internal, disebabkan oleh perbedaan faktor pendorong dan penarik antar negara.





Pada perkara migrasi eksternal, secara politis, proses migrasi lebih dipengaruhi oleh kebijakan negara tujuan daripada negara asal. Dokumen-dokumen yang harus dibawa dan patokan lainnya menjadi kendala bagi terjadinya migrasi eksternal.





Migrasi eksternal umumnya terjadi antara negara yang maju dengan negara yang berkembang. Banyak pekerja atau dari negara meningkat menentukan untuk tinggal di negara maju sembari berkerja atau melanjutkan studi, namun banyak juga pekerja dari negara maju yang ditempatkan di negara berkembang dan merasa nyaman, sehingga melanjutkan untuk tinggal disitu.





Berikut ini adalah beberapa pola migrasi eksternal yang dapat kita perhatikan pada kehidupan sehari-hari





  1. Pengungsi dapat dianggap selaku migrasi terpaksa yang bermigrasi secara eksternal saat ia berpindah negara untuk menerima suaka. Contoh paling aktual dari pengungsi ini adalah para pengungsi Rohingya, Suriah, serta minoritas-minoritas Afrika yang terpapar perang sipil dan pertentangan kekuasaan.
  2. Pekerja ekspatriat dapat dianggap selaku migrasi eksternal alasannya adalah dia berpindah negara untuk berkerja. Contohnya ialah insinyur perminyakan dari Amerika yang berkerja untuk Shell dan diposisikan di Kuwait.
  3. Pelajar yang menempuh pendidikan tinggi di luar negri dapat dianggap selaku migran eksternal. Contohnya adalah pelajar Indonesia yang sedang berkuliah di Inggris
  4. Pensiunan mampu dianggap selaku migran eksternal dikala ia pensiun di negara lain selain negara asalnya. Contohnya ialah pensiunan asal Amerika yang pensiun di Swiss karena menggemari alamnya.




 



Migrasi Terpaksa





Migrasi terpaksa tidak terkait lingkup spasial mirip internal dan eksternal tetapi lebih dipengaruhi lingkup kemauan. Seorang migran dapat dikatakan terpaksa saat beliau dipaksa baik secara langsung ataupun tidak pribadi untuk berpindah dari kawasan tinggalnya.





Tentara
Perang Merupakan Salah Satu Alasan Migrasi Terpaksa




Contoh faktual dari migrasi terpaksa adalah pengungsi yang pergi dari tempat pertempuran di Suriah dan Afrika. Selain itu, pengungsi yang pergi dari daerah tragedi seperti Lombok dan Palu juga mampu dianggap sebagai migran terpaksa. Karena, pada dasarnya, mereka tak maumeninggalkan daerah tinggalnya, hanya saja karena terjadi perang atau tragedi, mereka terpaksa mencari daerah yang lebih aman.





 



Durasi Migrasi





Migrasi memiliki durasi yang berbeda-beda. Meskipun berdasarkan BPS, seseorang harus tinggal di suatu tempat dalam rentang waktu tertentu untuk dianggap sebagai migrasi, ada pula yang beropini bahwa setiap acara berpergian melewati batas daerah yaitu migrasi.





Oleh karena itu, secara lazim terdapat 4 klasifikasi migrasi kalau dilihat dari rentang waktu menetapnya. Keempat klasifikasi tersebut ialah





Migrasi Permanen





Migrasi dianggap permanen saat para migran bermigrasi untuk selamanya, atau berniat untuk menetap pada wilayah tersebut selamanya.





Berikut ini ialah beberapa acuan dari migrasi permanen





  • Transmigrasi
  • North-South shift di Inggris
  • Urbanisasi ke kota-kota besar
  • Perdagangan budak
  • Perpindahan dari negara koloni ke negara inang
  • Migrasi antar negara




 



Migrasi Semi Permanen





Migrasi dianggap semipermanen saat para migran cuma berencana untuk menetap selama bertahun-tahun pada kawasan tujuannya.





Pengeboran Minyak Lepas Pantai
Pekerja Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai Tergolong Migran Semi-permanen




Migrasi ini umumnya terjadi pada pelajar yang belajar di daerah/negara lain, pekerja dengan penempatan luar kota/negri, serta diplomat dan korps diplomatiknya.





Contoh dari migrasi semipermanen antara lain yakni





  • Korps diplomatik
  • Pekerja ekspatriat
  • Mahasiswa & Pelajar




 



Migrasi Musiman





Migrasi dapat dikategorikan sebagai musiman dikala para migran cuma menetap selama beberapa ahad atau bulan pada daerah maksudnya.





Migrasi seperti ini biasanya terjadi pada saat demam isu panen dimana para petani dan tuan tanah memerlukan tenaga pelengkap untuk memanen flora selama durasi ekspresi dominan panen.





Oleh alasannya itu, para petani membuka lapangan kerja bagi para buruh tani yang ingin membantu panen. Penambahan lapangan pekerjaan ini menciptakan aspek penarik migrasi. Setelah demam isu panen, pekerja embel-embel tersebut akan digaji dan mereka pun kembali ke daerah asalnya.





Contoh lain migrasi musiman yaitu mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di universitas luar kota dengan jarak yang cukup jauh. Misalnya mahasiswa tersebut berasal dari Papua dan berkuliah di Bandung.





Karena faktor jarak dan harga angkutanyang tinggi, mahasiswa tersebut hanya dapat pulang pada dikala libur semester, sehingga dalam setahun, beliau akan menetap selama 2 semester di Bandung.





 



Migrasi Komuter/Ulang-alik





Migrasi dan komuter secara fundamental memiliki perbedaan dalam jangka waktu dan tujuan berpindahnya. Migrasi untuk menetap atau semi menetap sedangkan komuter untuk datang/singgah saja.





Namun, pada masalah ini, akan disimplifikasi sehingga komuter dan migrasi dianggap sama, adalah perpindahan tempat, hanya saja durasi waktu dan maksudnya berlawanan.





Commuter Line
Kereta Commuter Merupakan Salah Satu Pilihan Transportasi Bagi Para Pekerja yang Melakukan Ulang-Alik




Komuter lazimnya terjadi pada pekerja dan mahasiswa yang mempunyai tempat tinggal pada daerah yang berbeda dengan daerah kerja/kuliah nya. Contohnya ialah pekerja yang tinggal di Tangerang dan berkerja di DKI Jakarta atau mahasiswa yang tinggal di Cimahi dan berkuliah di Bandung.





 



Penyebab Migrasi





Ada banyak teori yang menjelaskan mengenai alasan orang-orang melaksanakan migrasi. Teori yang sering dipakai dikala membicarakan penyebab migrasi yakni teori push and pull factors.





Teori Migrasi Everett S Lee
Teori Migrasi Everett S Lee




Teori ini dikemukakan oleh Everett S.Lee untuk menerangkan mengapa orang-orang berpindah tempat tinggal. Teori ini berfokus pada dua faktor adalah faktor pendorong dan aspek penarik migrasi.





Faktor Pendorong





Faktor pendorong yaitu faktor-faktor yang mengakibatkan seseorang ingin meninggalkan suatu tempat. Faktor pendorong membuat orang tersebut tidak nyaman untuk tinggal di kawasan asalnya, sehingga dia mencari tempat tinggal baru.





Berikut ini yaitu beberapa acuan aspek pendorong migrasi





  • Kurangnya infrastruktur di kawasan asal
  • Rendahnya ketersediaan fasilitas pendidikan di daerah asal
  • Kurangnya potensi kerja/aktivitas ekonomi di tempat asal
  • Masalah dengan tetangga atau lingkungan sekitar
  • Konflik atau tragedi pada daerah asal
  • Dipaksa pindah oleh kebijakan pemerintah atau oleh lingkungan




 



Faktor Penarik





Faktor penarik adalah aspek yang menyebabkan seorang ingin pindah ke sebuah tempat. Faktor penarik menciptakan kawasan tersebut tampaksangat mahir dan menawan untuk ditinggali sehingga orang-orang mau untuk berpindah.





Berikut ini yakni beberapa teladan faktor penarik migrasi





  • Infrastruktur yang lengkap dan tersedia dengan baik
  • Banyak tersedia lapangan pekerjaan
  • Aksesibilitas terhadap akademi tinggi yang mencukupi
  • Kebijakan migrasi yang gampang
  • Keberadaan keluarga atau kerabat yang dekat pada lokasi tujuan
  • Pertumbuhan ekonomi tinggi




 



Model Migrasi





Ketika kita telah mengenali alasan orang-orang melaksanakan migrasi, kita perlu memodelkan migrasi tersebut dan mengetahui hukum yang berlaku dalam bermigrasi. Salah satu contoh dasar teori migrasi yang sering dipakai yaitu prinsip milik Ravenstein.





Prinsip Migrasi Ravenstein





Ravenstein memperhatikan bahwa sikap migrasi orang-orang mengikuti contoh tertentu. Pola-contoh tersebut dituangkan dan disarikan menjadi prinsip migrasi.





Berikut ini ialah prinsip migrasi yang disebutkan oleh Ravenstein





  1. Migran lebih suka berpindah ke kawasan yang dekat. Semakin jauh jarak daerah tujuan, semakin sedikit jumlah migran yang akan berpindah kesana
  2. Migrasi terjadi dalam gelombang dan sedikit-sedikit, tidak pribadi banyak. Selain itu, terdapaat pula arus lawan (urbanisasi dan counter-urbanisasi).
  3. Emigrasi ialah kebalikan dari imigrasi
  4. Migrasi ialah perpindahan masuk atau keluar dari suatu daerah, net migrasi yaitu nilai selisih antara yang keluar dengan yang masuk
  5. Migran yang bermigrasi melalui jarak jauh condong rampung di kota industri atau sentra ekonomi
  6. Perempuan bermigrasi lebih sering dibandingkan dengan pria, tetapi pria menempuh jarak yang lebih jauh dikala bermigrasi
  7. Penduduk kota cenderung lebih malas bermigrasi ketimbang penduduk desa.




Selain 7 prinsip diatas, terdapat beberapa pemanis prinsip dalam migrasi yang dimasukkan dan diperhatikan sesudah Ravenstein menerbitkan karyanya





  1. Migrasi umumnya terjadi secara bertahap.
  2. Orang-orang semakin banyak meninggalkan daerah pedesaan
  3. Orang-orang bermigrasi biasanya sebab problem ekonomi
  4. Rata-rata migran berumur 20-34 tahun
  5. Terkecuali perpindahan jarak bersahabat, pada negara berkembang, pria memiliki mobilitas migrasi yang lebih tinggi
  6. Semakin banyak migran yang tidak mampu menemukan tempat tinggal pada kawasan maksudnya sehingga menjadikan terbentuknya tempat kumal atau slum area.




 



Tren Migrasi





Setelah membicarakan tentang teori-teori yang berhubungan dengan migrasi, ada baiknya kita melihat aplikasi teori tersebut pada dunia faktual.





Kita perlu memperhatikan fenomena migrasi antar negara dan internal dalam negara di negara-negara dunia. Dengan pengamatan ini, diharapkan bahwa kita mampu menawan kesimpulan tentang migrasi secara lazim.





Tren Migrasi Dunia





Secara lazim, migrasi di dunia kian hari semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan open borders yang memajukan mobilitas penduduk antar kawasan. Oleh alasannya adalah itu, migrasi menjadi lebih mudah dijalankan di periode modern.





Migrasi besar-besaran awalnya terjadi pada saat kelaparan besar di Irlandia. Fenomena ini menyebabkan masyarakat Irlandia berpindah ke Amerika Serikat untuk mengawali kehidupan yang gres. Kenapa ke Amerika Serikat? Karena negara tersebut telah menganut demokrasi, mempunyai banyak tanah yang bebas, dan dianggap tidak bersifat tirani, sehingga menarik bagi para migran.





Negara Penerima Migran Terbanyak





  • Amerika Serikat (49,777,000)
  • Saudi Arabia (12,185,000)
  • Jerman (12,165,000)
  • Rusia (11,165,000)
  • Inggris Raya (8,842,000)
  • Uni Emirat Arab (8,313,000)
  • Prancis (7,903,000)
  • Kanada (7,861,000)
  • Australia (7,036,000)
  • Spanyol (5,947,000)




Kira-kira, Indonesia memuat berapa banyak migran ya? Ternyata kita menampung sejumlah 346,000 orang, atau peringkat 86 dunia.





 



Negara Penyumbang Migran Terbanyak





  • India (16,588,000)
  • Meksiko (12,965,000)
  • Rusia (10,636,000)
  • China (9,962,000)
  • Bangladesh (7,400,000)
  • Suriah (6,864,000)
  • Pakistan (4,700,000)
  • Ukraina (5,942,000)
  • Filipina (5,681,000)
  • Inggris Raya (4,912,000)




Indonesia pada saaat ini menyumbang sebanyak 4,234,000 migran ke aneka macam negara. Angka ini mendapatkan kita posisi 13 di urutan negara yang mengirimkan migran paling banyak!





 



Koridor Migrasi Tersibuk di Dunia





  • Libya-Uni Eropa
  • Meksiko-Amerika Serikat
  • Maroko-Uni Eropa
  • Rusia-Ukraina
  • Bangladesh-India
  • Nepal-India
  • Turki-Jerman
  • Asia Selatan-Negara Teluk
  • Algeria-Prancis
  • Kazakhstan-Rusia
  • Kuba-Amerika Serikat
  • China-Amerika Utara
  • India-Amerika Utara
  • Filipina-Amerika Utara
  • Vietnam-Amerika Utara
  • Korea Selatan-Amerika Utara
  • China-Australia
  • China-Hong Kong
  • Vietnam-Australia
  • Hong Kong-Kanada




 



Tren Migrasi Lokal





Migrasi setempat umumnya terjadi sesuai dengan prinsip ravenstein dan aspek pendorong/penarik, yakni menuju kota-kota besar atau pusat pertumbuhan ekonomi





Tren ini menyebabkan kota-kota besar menjadi semakin besar dan desa-desa menjadi makin sedikit populasinya. Oleh alasannya adalah itu, terjadi kenaikan primasi kota, sehingga Indonesia nantinya mampu didominasi oleh beberapa kota yang sungguh besar dan dikelilingi oleh kota-kota satelit serta hinterland berupa daerah pertanian dan pedesaan minim penduduk.





Contoh aktual dari fenomena migrasi setempat yakni banyaknya orang-orang yang bermigrasi ke kota besar dari kawasan sekitarnya. Kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya menerima ratusan bahkan ribuan migran setiap harinya. Oleh alasannya itu, sungguh sulit menerima data kependudukan yang akurat perihal kondisi demografis ataupun struktur populasi pada kawasan tersebut.





 



Dampak Migrasi





Migrasi mampu memiliki imbas faktual maupun negatif pada suatu negara/wilayah. Dampak yang dinikmati sungguh tergantung pada kesiapan kawasan tersebut dan kualitas para migran.





Namun, pengaruh yang diakibatkan oleh migrasi tidak terbatas pada daerah yang dihadiri oleh migran, migrasi juga menghipnotis daerah asal migran.





Dampak Positif Migrasi





Pada masalah ini, efek aktual akan dilihat dari perspektif global dan setempat. Perspektif global menyinari imbas konkret dari migrasi eksternal masyarakat Indonesia serta imigrasi pekerja abnormal yang masuk ke indonesia.





Perspektif lokal akan menyinari efek migrasi internal yang dilakukan penduduk Indonesia antar provinsi, kota, kabupaten, atau satuan kawasan yang lain.





Gold Rush
Ketika Emas Ditemukan, Orang akan Berbondong-Bondong Bermigrasi ke Daerah Tersebut, Menciptakan Sebuah Boomtown.




Global





  • Pembentukan komunitas diaspora yang nantinya dapat menjadi tokoh pembangun negri.
  • Pemicu transfer ilmu dari institusi pendidikan dan riset luar negri
  • Menjadi sumber remmitance
  • Migran gila ekspatriat akan memajukan kualitas pekerjaan serta produktivitas dalam bidang-bidang tertentu yang dikuasainya
  • Menjadi salah satu sarana pertukaran budaya dan propagasi budaya Indonesia di luar serta budaya luar di Indonesia.




 



Lokal





  • Menjadi sarana perkembangan penduduk bagi boomtown dan kota-kota yang memiliki konsentrasi industri tinggi. Kota-kota tersebut memerlukan pekerja dalam jumlah besar sehingga perlu migrasi.
  • Menjadi salah satu aspek yang diharapkan mampu mensuplai tenaga kerja di kawasan ekonomi khusus. Diharapkan migran akan datang ke kota-kota di sekitar KEK untuk berkerja di KEK tersebut.
  • Migrasi mampu mengembangkan keberagaman budaya dalam sebuah daerah. Hal ini dikarenakan orangnya berasal dari banyak sekali wilayah, sehingga terwujdukanlah slogan berbeda-beda tetap satu.
  • Migrasi mampu menunjang perkembangan ekonomi. Proses migrasi membutuhkan banyak uang sehingga menimbulkan bisnis-bisnis pendukung seperti travel agent dan jasa pindah rumah
  • Migrasi mampu menjadi sarana pemerataan penduduk jikalau diatur dengan baik oleh pemerintah dan lembaga terkait
  • Migrasi membuat kebutuhan kemudahan dan perumahan pada wilayah yang dituju. Hal ini akan mendorong perkembangan industri konstruksi dan konsultasi pada kawasan yang dituju
  • Migrasi mampu meningkatkan arus kas kepada daerah asal migran. Ketika migran tersebut bekerja di kota, beliau akan mengirimkan uang ke daerah asalnya untuk menyokong kehidupan keluarga atau orangtuanya. Hal ini memajukan sirkulasi uang yang beredar di daerah asal.




 



Dampak Negatif Migrasi





Sama mirip pengaruh kasatmata, efek negatif juga akan dilihat dari dua perspektif, global dan lokal. Perspektif global akan berkonsentrasi pada efek negatif migrasi masyarakatluar negri ke Indonesia dan sebaliknya, sedangkan setempat akan berkonsentrasi pada imbas negatif migrasi penduduk antar satuan daerah di Indonesia.





Brain Drain
Brain Drain Merupakan Fenomena Kepergian Masyarakat yang Pintar Ke Negara Lain. Dampaknya Adalah Kekurangan SDM yang Berkualitas di Negara Asalnya.




Global





  • Migrasi secara global dapat menyebabkan fenomena brain drain pada negara asal. Fenomena ini terjadi ketika orang-orang berilmu dari negara asal pergi ke negara maju untuk mengejar-ngejar karir dan pendidikan, tetapi tidak kembali membangun negri.
  • Migrasi akan mengakibatkan pertentangan antar negara bila migrasi tersebut bersifat tidak terkontrol dan terjadi secara illegal. Contoh aktual dari ini adalah Meksiko dengan Amerika Serikat serta Spanyol dengan Maroko dan negara-negara Afrika.
  • Dapat menyebabkan degradasi budaya setempat dikarenakan terlalu banyak penduduk gila yang membawa budayanya. Hal ini dapat dilihat di kota-kota Internasional yang telah menjadi tempat berkumpul orang-orang dari banyak sekali serpihan dunia. Contoh kota tersebut antara lain yakni Denpasar, Jakarta, Bangkok, Chiang Mai, serta kota-kota besar yang lain




 



Lokal





  • Dapat menimbulkan overpopulasi pada kota-kota besar yang menjadi primadona tujuan migrasi. Contoh yang baik dari fenomena ini yakni Jakarta dan Bandung. Kedua kota ini merupakan kota besar yang mempunyai acara ekonomi meningkat dan mutu hidup yang relatif lebih tinggi daripada kawasan sekitar. Oleh sebab itu, banyak migran yang berdatangan ke kedua kota ini, sehingga industri perumahan tidak cukup gesit dalam memenuhi undangan rumah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya wilayah kumuh atau slum area.
  • Dapat mengakibatkan brain drain secara setempat. Orang-orang andal dari desa akan cenderung pindah ke kota sehingga tidak dapat membangun desa.
  • Penurunan populasi desa menimbulkan acara ekonomi dan sosial di desa menjadi stagnan. Selain itu, pemerintah juga akan lebih mengabaikannya alasannya adalah terdapat kawasan daerah lain yang mempunyai populasi lebih besar dan dianggap lebih penting.
  • Migrasi yang terjadi secara besar-besaran mampu mengusik struktur sosial bagi kawasan yang dihadiri maupun kawasan yang ditinggali.




 :



Referensi





Migration Policy, Total Immigration and Emigration Population



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon