Jumat, 19 Juni 2020

Persebaran Penduduk: Pemahaman, Jenis, Dan Faktornya


Persebaran penduduk ialah salah satu konsep yang terpenting dalam ilmu kependudukan.





Perlu dikenang bahwa kondisi masyarakat selalu bersifat dinamis. Jumlah populasi, distribusi populasi, struktur populasi, dan pergerakannya senantiasa berganti seiring dengan waktu dalam skala yang berbeda-beda.





Dalam postingan ini, kita akan menjajal membicarakan lebih lanjut mengenai persebaran penduduk, mulai dari pengertiannya, hingga jenis dan aspek-aspek yang mempengaruhinya.






Pengertian Persebaran Penduduk





Pada dasarnya, persebaran penduduk menjelaskan perihal persebaran insan pada permukaan bumi. Gampangnya yakni dimana orang-orang hidup dan tinggal di permukaan bumi.





Persebaran ini umumnya tidak bersifat rata dan sering berubah secara drastis seiring dengan berjalannya waktu. Persebaran penduduk ini sungguh bergantung pada aspek-faktor yang nanti akan dibahas sehabis ini.





Persebaran masyarakatdan juga kepadaan penduduk merupakan berita yang sungguh penting untuk diketahui dan dianalisis dalam penelitian mengneai keadaan demografis sebuah daerah.





 



Jenis-Jenis Persebaran Penduduk





Jenis persebaran penduduk




Secara lazim, terdapat 2 jenis persebaran penduduk yaitu persebaran secara geografis dan juga persebaran secara administratif atau sesuai dengan pemerintahan.





Agar kalian lebih paham, dibawah ini kita akan membahas secara lebih detail tentang kedua jenis persebaran ini.





Persebaran Penduduk Geografis





Persebaran penduduk secara geografis yakni persebaran masyarakatyang dilihat dari posisinya relatif kepada bentang alam dan kenampakan-kenampakan alam lain yang ada di sebuah daerah.





Contoh dari penggunaan persepsi ini yakni saat melihat persebaran penduduk yang memusat di bab selatan Canada sebab iklim yang lebih hangat.





Contoh yang lain yakni persebaran masyarakatAmerika Serikat yang terpusat di pesisir Barat dan juga Timur negara tersebut alasannya adalah aksesibilitasnya lebih tinggi dan terdapat banyak infrastruktur publik yang sudah berkualitas tinggi.





 



Persebaran Penduduk Administratif





Persebaran penduduk secara administratif yakni persebaran masyarakatyang dilihat sesuai dengan batas-batas administratif yang sudah ditetapkan oleh sebuah negara.





Contohnya yaitu persebaran masyarakatpada desa A, desa B atau pada provinsi A dan provinsi B.





Contoh lainnya adalah persebaran penduduk Amerika Serikat yang berpusat pada negara bagian tertentu mirip California, Texas, Florida, dan New York.





Begitu pula dengan Canada, dimana penduduknya terpusat di provinsi Ontario, Quebec, dan British Columbia.





 



Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Penduduk





Dari peta-peta yang telah dihidangkan diatas, kita mampu menyaksikan bahwa terdapat wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai masyarakatbanyak dan wilayah-wilayah yang mempunyai penduduk sungguh sedikit. Mengapa hal ini dapat terjadi?





Ternyata, terdapat beberapa faktor yang mensugesti apakah daerah tersebut akan menjadi tempat padat masyarakatatau tidak.





Faktor-aspek tersebut antara lain yaitu





  • Faktor fisik
  • Faktor iklim
  • Faktor tanah
  • Faktor vegetasi
  • Faktor suplai air
  • Faktor kebencanaan & penyakit
  • Faktor komunikasi
  • Faktor ekonomi
  • Faktor politis
  • Faktor sumber daya alam




Agar kalian lebih memahami aspek-aspek yang telah dijelaskan diatas, akan coba kita diskusikan secara lebih rinci faktor-faktor tersebut dibawah ini.





Faktor Fisik





Faktor fisik mempengaruhi persebaran penduduk




Daerah dengan bentang alam yang mudah dibangun cenderung memiliki jumlah masyarakatyang lebih banyak dibanding dengan tempat yang sukar dibangun.





Contoh kawasan yang mudah dibangun ialah tempat dataran rendah, padang rumput, dan pinggir sungai.





Sedangkan, teladan daerah yang sukar dibangun adalah dataran tinggi, pegunungan dengan lereng terjal, tempat vulkanik aktif, dan dataran shield yang ter-pengikisan.





 



Faktor Iklim





Daerah dengan keadaan iklim ideal akan memiliki kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi ketimbang daerah dengan kondisi iklim ekstrim. Parameter iklim ideal antara lain yakni





  1. Curah hujan rata sepanjang tahun atau mengikuti teladan yang mudah ditebak
  2. Tidak terdapat temperatur ekstrim
  3. Dengan sinar matahari (Costa De Sol, Bali, French Riviera) atau salju (Alps) yang cukup untuk menawan wisatawan, namun tidak terlalu ekstrim mirip Gurun Sahara atau Pegunungan Himalaya.
  4. Memiliki animo tanam yang lama, sehingga dapat menunjang pertanian intensif




Iklim yang ideal dapat menunjang aktivitas agrikultur dengan baik sehingga banyak orang yang dapat tinggal di kawasan tersebut.





Selain itu, iklim yang ideal mampu membuat masyarakat nyaman tinggal, sehingga banyak yang ingin tinggal di tempat tersebut.





 



Faktor Tanah





Daerah dengan kualitas tanah yang tinggi mampu menampung lebih banyak masyarakatdibanding tempat dengan tanah marginal. Kondisi tanah ideal antara lain adalah





  1. Tanah dengan kedalaman cukup untuk akar flora besar
  2. Tanah yang mempunyai banyak material organik (humus)
  3. Tanah yang ada setiap ketika, tidak membeku saat demam isu masbodoh dan tergenang ketika trend hujan
  4. Tanah tidak terdegradasi dengan salinisasi, desertifikasi, atau leaching.




Kondisi tanah yang bagus mampu menunjang kegiatan agrikultur yang intensif sehingga memungkinkan adanya banyak penduduk.





Kondisi tanah biasanya dipengaruhi oleh komposisi batuan dasar, proses pelapukan, laju abrasi, serta iklim yang ada.





 



Faktor Vegetasi





Faktor vegetasi mempengaruhi persebaran penduduk




Daerah dengan vegetasi lebat condong susah untuk menunjang masyarakatyang banyak.





Selain sebab sukar untuk membangun bangunan dan infrastruktur pada daerah dengan vegetasi lebat, biaya yang harus dikeluarkan untuk membersihkan area dari tanaman juga besar sehingga merugikan pengembang.





Contoh daerah dengan vegetasi lebat adalah hutan hujan dan hutan konifer, sedangkan kawasan dengan vegetasi sedikit ialah padang rumput.





 



Faktor Suplai Air





Daerah dengan suplai air yang mumpuni dan terjaga akan bisa menunjang lebih banyak penduduk daripada kawasan yang tidak mempunyai sumber air.





Semua manusia memerlukan air untuk bertahan hidup, tanpa adanya air, manusia akan mengalami kekurangan cairan tubuh.





Daerah yang tidak memiliki sumber air alami harus membangun infrastruktur khusus untuk memindahkan air seperti pipa, aqueduct, dan irigasi, infrastruktur tersebut tidak murah.





Oleh sebab itu, kota-kota besar biasanya dibuat pada kawasan yang mempunyai suplai air alami dari metode daur air bumi.





Suplai air tidak senantiasa berasal dari sungai ataupun air tanah. Curah hujan yang tinggi juga dapat meningkatkan suplai air lokal baik secara natural melalui proses groundwater recharge ataupun secara rekayasa dengan cara menampung air di kolam dan kontainer.





 



Faktor Kebencanaan dan Penyakit





Daerah yang tidak berada dalam kawasan rawan bencana atau epidemi penyakit condong memiliki kepadatan masyarakatyang tinggi.





Keberadaan epidemi dan tragedi dapat menciptakan penduduk takut untuk tinggal disitu sehingga meninggalkan lokasi, atau bahkan pribadi membunuh penduduk yang tinggal pada daerah tersebut.





Kota yang memiliki cukup uang untuk membangun akomodasi mitigasi peristiwa mirip bunker, early warning, dan bangunan tahan peristiwa mampu bertahan dalam daerah beresiko peristiwa.





Namun, tidak semua kota mempunyai sumber daya yang cukup untuk membangun akomodasi-akomodasi mirip ini, sehingga kota-kota tersebut terjegal saat permulaan pertumbuhannya.





Oleh karena itu, kota-kota besar jarang terdapat pada wilayah beresiko peristiwa.





Sama mirip kebencanaan, kota yang memiliki cukup uang untuk membangun akomodasi kesehatan juga mampu bertahan dalam wilayah berpenyakit.





Namun, tidak semua kota memiliki sumberdaya yang cukup. Sehingga, akibatnya kota-kota yang ada pada daerah berpenyakit terjegal pada masa permulaan pertumbuhannya.





Karena kota-kota diatas terlalu berkonsentrasi untuk menuntaskan masalahnya, entah kebencanaan atau penyakit, tidak cukup duit yang diinvestasikan untuk pengembangan ekonomi dan infrastruktur lazim. Oleh karena itu, kota-kota tersebut susah maju.





 



Faktor Sumber Daya Alam





Sumber daya alam mempengaruhi persebaran penduduk




Daerah dengan sumber daya alam yang melimpah akan cenderung memiliki fokus penduduk yang lebih tinggi ketimbang daerah yang miskin sumber daya.





Hal ini terjadi sebab SDA menawan investasi dan pekerja dari luar, sehingga terjadi aglomerasi ekonomi. Seperti yang kita pahami, manusia cenderung bergerak ke arah kawasan yang memiliki kegiatan ekonomi tinggi. Oleh alasannya itu, tempat-tempat kaya SDA mempunyai penduduk yang lebih banyak.





Contoh kawasan yang kaya akan SDA yakni lembah Ruhr di Jerman yang kaya akan batubara dan Tembagapura di Papua yang menjadi markas Freeport.





 



Faktor Komunikasi





Daerah yang mudah untuk dibangun akomodasi komunikasi dan transportasi akan condong memiliki fokus masyarakatyang lebih tinggi dibandingkan kawasan terpencil.





Aksesibilitas yang rendah akan mempersulit jalur suplai dan pergerakan orang menuju dan keluar dari tempat tersebut.





Seperti yang telah kita pelajari pada teorema Hotelling dan bid-rent, aksesibilitas merupakan faktor penting dalam menentukan lokasi acara ekonomi.





Daerah dengan jalur komunikasi yang sulit misalnya adalah Bolivia dengan pegunungannya yang terjal, Sahara dengan gurunnya yang sangat luas, dan Amazon dengan hutan hujannya yang lebat.





Daerah dengan jalur komunikasi mudah misalnya yaitu Great Plains Amerika dan North European Plains di Eropa yang datar sehingga gampang dibangun jalur transportasi mirip rel dan jalan raya.





Selain jalur darat, jalur maritim juga sungguh kuat terhadap aksesibilitas. Contohnya yakni Port Said di Suez, Singapura, Panama, Valpraiso di Chile, dan Rotterdam di Belanda.





 



Faktor Ekonomi





Faktor ekonomi mempunyai imbas yang sangat tinggi terhadap kepadatan penduduk. Ekonomi subsisten cenderung membutuhkan daerah yang luas untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, sementara ekonomi komersial intensif hanya membutuhkan sedikit daerah.





Meskipun begitu, ekonomi subsisten di asia-tenggara mampu mengakomodasi kepadatan penduduk yang tinggi alasannya adalah tanahnya yang subur dan sistemnya yang intensif.





Sektor ekonomi juga cukup kuat pada kepadatan penduduk suatu kawasan. Kota yang dipenuhi oleh gedung perkantoran akan mempunyai kepadatan masyarakatyang lebih tinggi ketimbang pabrik.





Sedangkan kota yang dipenuhi oleh pabrik akan mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi ketimbang kota pertanian.





Selain kedua faktor diatas, ketersediaan lapangan pekerjaan juga menjadi aspek penentu jumlah penduduk. Semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia pada sebuah kawasan, kian banyak insentif bagi orang untuk pindah ke tempat tersebut.





 



Faktor Politis





Faktor politis mempengaruhi persebaran penduduk




Faktor politik  juga mampu menghipnotis kepadatan dan penyebaran masyarakatpada sebuah kawasan. Kebijakan seperti transmigrasi dapat mengganti pola persebaran masyarakatpada sebuah daerah secara tiba-tiba.





Dengan satu kebijakan, suatu daerah dapat datang-tiba berkembang menjadi padat masyarakatdan tempat lainnya datang-datang kosong penduduk.





Selain transmigrasi, kebijakan investasi juga mampu mempengaruhi persebaran penduduk. Ketika pemerintah melaksanakan investasi besar pada suatu wilayah atau bahkan sampai menciptakan tempat ekonomi khusus pada daerah tersebut, acara ekonomi akan meningkat.





Seperti yang telah diterangkan diatas, kegiatan ekonomi yang tinggi akan menarik orang-orang untuk pindah ke daerah tersebut. Sehingga kepadatan orangnya meningkat dan persebaran penduduk terfokus di kota tersebut.





 



Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata





Dampak persebaran penduduk yang tidak merata




Persebaran masyarakatyang tidak merata dapat mengakibatkan banyak dampak negatif terhadap sebuah daerah. Hal ini terjadi karena wilayah dengan pemusatan penduduk yang tinggi, terpaksa mesti menyediakan kemudahan publik yang lebih banyak pula.





Namun, daerah dengan persebaran penduduk yang sangat sedikit dan tidak memusat juga mengalami persoalan alasannya adalah akan susah untuk membangun kemudahan umum.





Agar kalian lebih paham, dibawah ini kita akan membahas pengaruh faktual dan negatif dari persebaran masyarakatyang tidak merata.





Dampak Negatif Persebaran Penduduk yang Tidak Merata





Seperti yang sudah diterangkan diatas, persebaran masyarakatyang tidak merata mempunyai banyak pengaruh negatif. Dampak-efek tersebut antara lain yaitu





  • Munculnya permukiman kumuh dan liar pada kota-kota yang terlalu padat orangnya
  • Desa menjadi sepi karena penduduk berpindah ke kota-kota atau pusat populasi yang lain sehingga ekonominya pun terbengkalai
  • Meningkatnya ketidaksetaraan antar lapisan masyarakat
  • Muncul urusan sosial seperti kriminalitas
  • Meningkatnya rasio GINI di suatu negara
  • Menyebabkan brain drain di wilayah yang ditinggalkan
  • Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang tidak merata
  • Menyebabkan polusi dan eksternalitas negatif dalam bentuk imbas lingkungan dan konflik sosial




Oleh sebab itu, ada baiknya suatu negara mencoba untuk menstabilisasi dan memeratakan persebaran orangnya untuk menghemat dampak-imbas negatif ini.





 



Dampak Positif Persebaran Penduduk yang Tidak Merata





Ternyata, persebaran masyarakatyang tidak merata juga mempunyai dampak aktual kepada sebuah negara dan daerahnya. Dampak kasatmata tersebut antara lain adalah





  • Munculnya economies of scale sehingga memungkinkan terjadinya aglomerasi dan pemusatan acara ekonomi
  • Memunculkan eksternalitas positif bagi kawasan sekitarnya dalam bentuk dampak ekonomi
  • Memunculkan kutub-kutub kemajuan di wilayah-wilayah yang padat penduduk




Oleh alasannya itu, sebuah negara mesti memperoleh titik tengah antara mendapatkan faedah ekonomi dari pemusatan penduduk dan pengaruh-efek negatif yang dihasilkan oleh pemusatan masyarakatyang berlebihan di suatu daerah.





 



Cara Menanggulangi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata





Cara menanggulangi persebaran penduduk yang tidak merata




Secara biasa , terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh suatu negara untuk mengatasi persebaran masyarakatyang tidak merata di wilayahnya.





Langkah-langkah tersebut antara lain ialah





  • Program Transmigrasi
  • Memeratakan pembangunan
  • Insentif dan disinsentif migrasi




Agar kalian lebih paham cara-cara yang sudah dijelaskan diatas, kita akan membahas secara lebih rinci.





Program Transmigrasi





Program transmigrasi ialah salah satu kebijakan migrasi paksa dimana orang-orang didorong untuk berpindah ke lokasi-lokasi yang orangnya masih sungguh sedikit.





Hal ini bermaksud untuk memeratakan penduduk di suatu kawasan atau negara, agar tidak ada tempat yang mengalami overpopulasi dan ada pula kawasan yang underpopulasi.





Namun, memang benar bahwa program transmigrasi ini mempunyai banyak kekurangan dan tantangan-tantangan selama pelaksanannya.





Tantangannya mulai dari pertentangan antar suku, dengan agama-agama yang berbeda, serta dengan sistem politik serta kerangka kekuasaan setempat yang berlaku.





 



Pemerataan Pembangunan





Dengan memeratakan pembangunan, orang-orang akan cenderung tetap di wilayah-daerahnya sendiri. Hal ini pastinya akan menyingkir dari terjadinya pemusatan masyarakatdi wilayah-wilayah tertentu dan mengakibatkan overpopulasi.





Namun, acara ini bukan merupakan program yang dapat pribadi meratakan penduduk di sebuah daerah. Pemerataan pembangunan merupakan solusi jangka panjang dari pemerataan penduduk.





 



Insentif dan Disinsentif Migrasi





Insentif dan disinsentif migrasi juga penting untuk mendorong perpindahan penduduk ke kawasan yang penduduknya masih sedikit dan menghalangi perpindahan penduduk ke kawasan yang orangnya masih banyak.





Namun, berlawanan dengan program transmigrasi, insentif dan disinsentif ini yakni kebijakan yang tidak bersifat memaksa ataupun mendorong.





Tetapi, mampu mempengaruhi dinamika pengambilan keputusan dari orang-orang yang ingin melaksanakan migrasi. Sehingga, orang-orang tidak akan makin menumpuk di kota-kota yang orangnya sudah terlalu banyak.





 



Cara Menggambarkan Persebaran Penduduk





Agar lebih mudah memahami perihal persebaran penduduk, diharapkan sistem untuk menggambarkannya.





Salah satu cara yang paling gampang yaitu dengan memakai peta. Selain memperlihatkan informasi aspasial yang terhubung dengan data, peta juga memberikan gosip spasial tentang lokasi dari persebaran dan kepadatan masyarakattersebut.





Coba amati peta yang ada dibawah ini





Peta Persebaran Penduduk
Ilustrasi Peta Persebaran Penduduk




Persebaran masyarakatumumnya digambarkan dengan memakai peta titik, yang mana satu titik merepresentasikan jumlah manusia tertentu.





Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa satu titik merepresentasaikan 100.000 orang. Titik yang lebih banyak memberikan bahwa kawasan tersebut memiliki jumlah masyarakatyang lebih tinggi.





Peta titik seperti yang ada diatas sungguh memudahkan kita dalam memvisualisasikan sesungguhnya, orang-orang tinggal dimana dalam hamparan permukaan bumi yang sangat luas ini.





Nantinya, informasi persebaran penduduk dan peta persebaran penduduk diatas dapat dimasak lebih lanjut untuk membentuk peta kepadatan penduduk.





Bagaimana, sudah cukup terperinci bukan apa itu persebaran penduduk dan mengapa berita ini sungguh penting dalam membahas kependudukan di sebuah kawasan?





Semoga, postingan ini mampu mengembangkan wawasan kalian dan juga membantu kalian dalam mempelajari ilmu kependudukan.





 



Referensi





Waugh, David (2014). Geography an Integrated Approach, Fourth Edition. Oxford University Press



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon