Sabtu, 20 Juni 2020

Pantun: Pemahaman, Ciri, Jenis, Dan Misalnya


Pantun ialah salah satu bagian dari puisi lama yang terkenal dalam kesusastraan Melayu. Asal permintaan kata pantun sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang.





Karya sastra ini mempunyai ciri khas khusus sehingga sangat mudah dibedakan dengan karya-karya sastra yang lain. Salah satu ciri yang paling populer yaitu adanya rima yang menciptakan pantun menjadi mudah diingat.





Selain itu, pantun pun mempunyai aneka macam jenisnya sesuai dengan fungsi dari pantun tersebut. Mulai dari pantun jenaka, nasihat, hingga pantun agama.





Masih ingin tau mengenai karya sastra satu ini? Yuk simak lebih lanjut dibawah ini






Pengertian Pantun





Pada dasarnya, pantun yaitu sebuah puisi lama yang memiliki empat baris, dengan dua baris pertama yakni sampiran, dan baris ketiga serta keempat ialah isi.





Istilah pantun berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya yakni Penuntun. Apabila diambil dari bahasa Jawa Klasik yakni kata pari atau parik yang mempunyai makna peribahasa dalam bahasa Melayu.





Dalam bahasa Sunda juga diterangkan tentang paparikan, sedangkan dalam bahasa Batak diketahui dengan umpasa. Sedangkan, dari India juga ada karya yang memiliki arti yang sama yakni sloka atau umpama.





Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pantun yakni





bentuk puisi Melayu termasuk Indonesia, dimana tiap bait berisikan empat baris, dan tiap baris umumnya berisikan empat kata.





Pantun juga dapat dibilang sebagai peribahasa sindiran karena baris ketiga dan keempatnya mempunyai maksud atau sindiran tertentu. Sedangkan baris pertama dan keduanya tidak mempunyai arti tersembunyi.





 



Ciri-Ciri Pantun





Ciri-ciri pantun




Pantun bertujuan untuk mampu menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar ataupun membacanya. Pantun biasanya berisikan sindiran, pesan tersirat, imbauan, dan petuah-petuah yang dapat dijalankan dalam kehidupan atau suatu insiden.





Cara menyampaikannya juga sungguh khas dan memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan karya sastra lain. Ciri-cirinya antara lain yakni





  • Setiap bait terdiri dari empat baris
  • Setiap barisnya berisikan 8-12 suku kata
  • Rimanya a-b-a-b atau a-a-a-a
  • Terdiri dari sampiran dan isi




Agar kalian lebih paham ciri-ciri diatas, akan kita bahas secara lebih rinci dibawah ini





Setiap bait terdiri dari empat baris





Bait dapat disamakan dengan rangkaian kalimat atau paragraf dalam prosa. Sedangkan di dalam pantun rangkaian kalimat tersebut disebut sebagai bait.





Setiap bait memiliki rangkaian kata-kata yang berada dalam suatu ide ide dan mempunyai ciri khas tersendiri.





Sedangkan untuk pantun, dalam satu bait harus berisikan empat baris. Berbeda dengan puisi yang lebih bebas dalam mengontrol jumlah baris dalam satu bait.





 



Setiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata





Pantun ialah salah satu bentuk respon dari kebudayaan tradisi verbal. Dimana penyampaiannya dijalankan dari verbal ke verbal secara eksklusif.





Tradisi mulut pantun ini sangat bergantung kepada daya ingat si pendengar, yang mendengarnya langsung dari pengarang. Karena disampaikan secara lisan, semoga gampang diingat pantun umumnya dibentuk sekitar 8-12 suku kata dalam satu baris.





 



Memiliki Rima





Rima dapat juga dibilang sebagai sajak. Rima atau sajak adalah kesamaan suara dalam satu bait pantun atau puisi.





Umumnya, dalam sebuah pantun, terdapat 2 macam rima, yakni rima a-a-a-a, ataupun rima a-b-a-b.





Rima a-a-a-a tujuannya ialah suara simpulan tiap baris pantun mempunyai kesamaan secara keseluruhan. Contohnya yakni pantun dibawah ini





Jalan-jalan ke Lodaya
Tidak lupa membeli Pepaya
Kalau kalian ingin bahagia Selamanya
Usaha dan doa yaitu kuncinya





Pada pantun diatas, kita dapat melihat bahwa kata-kata belakangnya sama-sama ya, sehingga mampu dianggap selaku pantun a-a-a-a.





Sedangkan rima a-b-a-b tujuannya yakni antara baris kesatu dan ketiga memiliki kesamaan bunyi. Baris kedua dan keempat mempunyai kesamaan bunyi. Contohnya ialah pada pantun dibawah ini





Berbelanja bareng nyonya
Tidak lupa berbelanja kudapan
Hai mitra, jangan sungkan bertanya
Jika tidak mau kesasar di jalan





Pada pantun diatas, kita mampu menyaksikan bahwa akhiran dari setiap kalimat yaitu nya-lan-nya-lan. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa pantun tersebut memiliki rima a-b-a-b





 



Terdiri dari Sampiran dan Isi





Setiap pantun pasti terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran ialah baris kesatu dan kedua. Sedangkan isi ialah baris ketiga dan keempat.





Sampiran biasanya ialah pembahasaan dari pantun yang tidak berarti. Sedangkan isi ialah pembahasaan dari pantun yang mengandung maksud dan tujuan tertentu.





 



Jenis-Jenis Pantun





Jenis-jenis pantun




Terdapat banyak jenis pantun yang meningkat di masyarakat. Adapun beberapa jenis pantun tersebut diantaranya:





  • Pantun Jenaka
  • Pantun Nasihat
  • Pantun Teka teki
  • Pantun Percintaan
  • Pantun Agama
  • Pantun bawah umur.
  • Pantun orang muda.
  • Pantun orang bau tanah.




Agar kalian lebih paham jenis-jenis pantun diatas, akan kita diskusikan secara lebih lanjut dibawah ini.





Pantun Jenaka





Pantun jenaka yaitu pantun yang berfungsi untuk menghibur siapapun yang membaca ataupun mendengarkannya.





Jenis pantun ini memang memiliki isi yang sungguh menarik dan pastinya menghibur. Biasanya akan terkandung kata dan makna yang lucu untuk mencairkan situasi.





Pantun ini juga seringkali digunakan untuk memberikan sindiran halus terhadap penduduk dengan cara yang lucu dan jenaka. Meskipun begitu, sindiran ini mesti dibalut dengan komedi, kalau tidak, maka akan menjelma pantun pesan tersirat.





 



Pantun Nasihat





Pantun nasihat merupakan sebuah karya sastra yang dibuat untuk menawarkan pesan tersirat, imbauan, ataupun tawaran terhadap penduduk lazim.





Umumnya, pantun jenis ini akan mengandung petuah atau hikmah yang penuhakan pesan adab yang dinilai konkret di penduduk tersebut. Tentu saja pesan adab yang diberikan harus sesuai dengan norma kesusilaan serta norma hukum yang berlaku.





Nasihat yang diberikan juga umumnya akan mengingatkan penduduk wacana pelajaran-pelajaran hidup, baik yang telah dialami oleh pembuat pantun ataupun oleh generasi terdahulu.





 



Pantun Percintaan





Pantun percintaan ialah karya sastra yang digunakan selaku media menyampaikan kasih sayang ataupun rasa kasmaran dari seseorang.





Umumnya, pantun ini terdiri dari perumpamaan sayang ataupun rayuan dari seorang laki-laki kepada perempuan begitu juga sebaliknya.





Jaman dahulu, orang yang sedang kasmaran dapat memakai pantun untuk mengungkapkan isi hatinya. Pantun ini mampu digunakan untuk merayu kekasih ataupun untuk menggambarkan rasa cinta seseorang terhadap yang dikasihinya.





 



Pantun Agama





Pantun agama banyak membahas ihwal korelasi keagamaan antara seseorang dengan Tuhannya melalui media agama tertentu.





Tujuannya yakni untuk menunjukkan pesan yang tersirat susila terhadap seseorang biar menjalani kehidupan sesuai dengan aliran agama dan selalu taat terhadap agama yang dianutnya.





 



Pantun Teka-Teki





Memiliki ciri khas berbentukpertanyaan pada baris alhasil. Pertanyaan tersebut adalah teka teki yang mesti dijawab orang lain.





Pantun ini mampu menjadi sebuah permainan yang menggembirakan dan biasa dimainkan bareng dengan orang-orang dalam suatu tempat untuk dapat menciptakan keakraban.





 



Pantun Anak-Anak





Panun anak merupakan pantun yang ditujukan terhadap anak kecil, oleh alasannya itu, pantun seperti ini biasanya bahasa yang ringan dan gampang dicerna oleh anak-anak.





Biasanya, pantun anak bercerita perihal kesedihan, kebahagiaan, ataupun hal-hal yang dialami oleh seorang anak semasa kecil.





Pantun ini juga dapat menawarkan nasihat kepada bawah umur dalam rangka lebih mengakrabkan diri dengan orang tuanya ataupun mulai menjalin pertemanan dengan sobat-sobat sebayanya.





 



Pantun Anak Muda





Sesuai dengan namanya, pantun anak muda umumnya dibuat oleh dan untuk anak-anak muda. Oleh alasannya adalah itu, isinya lebih mencakup terhadap pergaulan anak-anak muda di masanya.





Misalnya saja dahulu anak muda sering merantau meninggalkan kampung halaman, sehingga menciptakan pantun tentang kerinduan perihal kampung halaman.





Pantun anak muda ini juga kadang disamakan atau dimirip-miripkan dengan pantung cinta karena pastinya kehidupan belum dewasa muda tidak mampu dipisahkan dari cerita kasih percintaan.





 



Pantun Orang Tua





Pantun orang bau tanah umumnya ditulis menggunakan gaya bahasa yang agak susah dimengerti dan berfungsi memperlihatkan pesan tersirat terhadap orang lain.





Pantun ini juga mampu menggambarkan agama, etika-istiadat, ataupun kata-kata mutiara yang berfungsi sebagai wejangan bagi orang-orang yang membacanya.





 



Contoh Pantun





Contoh pantun




Agar kalian dapat dengan lebih baik memahami pantun dan segala macam-jenisnya, dibawah ini, kita akan menjajal menunjukkan contoh serta penjelasan mengenai berbagai jenis pantun.





Simak pantun jenaka dibawah ini





Duduk cantik di bibir pantai
Aduhai gadis tiada dua
Masa muda terlalu kalem
Sudah renta sulit tertawa





Pantun tersebut memiliki rima a-b-a-b dimana persamaan suara berada pada baris kesatu dan ketiga juga baris kedua dan keempat.





Pantun ini termasuk pantun jenaka sebab menawarkan sindiran terhadap penduduk secara luas tetapi disampaikan dengan gaya bahasa yang kalem dan menghibur.





Adapun maksud yang ingin disampaikan adalah supaya setiap orang rajin bekerja khususnya saat muda agar ketika renta nanti mempunyai bekal untuk hidup dan tidak kesusahan.





Sekarang, coba kita bandingkan dengan pantun pesan tersirat dibawah ini





Saat di jalan jumpa daun sugi
Ingat manfaat lantas dibawa
Tak mencar ilmu tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di abad tua





Maksud yang ingin disampaikan dari pantun tersebut yakni baiknya setiap orang rajin belajar di abad sekolah alasannya pembelajaran tersebut akan  berkhasiat sampai tua kelak.





Apabila di era sekolah condong malas dan tidak ulet, maka ketika bau tanah yang dirugikan ialah diri sendiri.





Pantun hikmah dan pantun jenaka memiliki kesamaan fungsi yakni untuk memperlihatkan hikmah kepada khalayak. Akan namun perbedaan terletak pada opsi kata yang digunakan.





Pantun jenaka akan menentukan bahasa yang lucu sehingga pesan yang disampaikan juga relatif lebih menghibur. Sedangkan pantun pesan yang tersirat menentukan kata-kata yang lebih dramatis.





Sekarang, kita akan mencoba untuk mendalami acuan dari pantun percintaan atau kerap disebut pula sebagai pantun berkasih kasih.





Jalan lurus menuju Tuban
Terus pergi mengangkat peti
Badan kurus bukan tak makan
Kurus memikir si jantung hati





Jika dibahas tentang pantun tersebut, mengandung bagian untuk merayu pasangan yang dicintainya. Pantun tersebut juga cenderung menghibur dan menggetarkan hati bagi orang yang mendengarnya.





Orang yang memberikan pantun tersebut memiliki maksud sangat menimbang-nimbang dan merindukan pasangannya, sampai dianalogikan tubuhnya menjadi kurus. Sungguh ungkapan yang juga hiperbola alasannya adalah mengasihi orang terkasih.





Itulah beberapa pembahasan wacana pantun. Mempelajari pantun selaku salah satu produk dari sastra klasik memang menarik.





Mengingat dan memahami akan keunikan kebudayaan literasi kurun lampau akan menolong melestarikan keberlangsungan pantun itu sendiri.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon