Selasa, 06 Oktober 2020

Jenis Jenis Hujan


Terdapat beragam jenis hujan di dunia ini, namun, secara biasa terdapat 4 jenis hujan yakni





  • Hujan Frontal
  • Hujan Orografis
  • Hujan Zenithal
  • Hujan Muson




Masih terdapat banyak lagi jenis hujan lainnya yang hendak kita diskusikan dibawah ini. Namun, secara lazim, keempat hujan tersebut yakni yang paling kerap terjadi, sehingga paling penting untuk dipelajari dan dimengerti.






Hujan Frontal





Hujan frontal terjadi ketika massa udara yang lebih hangat bertemu dengan massa udara yang lebih cuek. Ketika berjumpa , massa udara yang lebih hangat akan terangkat sehingga terjadi kondensasi dan pada kesudahannya presipitasi.





Awan dan jenis hujan yang dihasilkan oleh front udara sungguh beragam, tergantung dengan jenis front, faktor fisik lokal, serta keadaan udaranya.





Dalam ilmu meteorologi, terdapat tiga jenis front udara, yakni front dingin, front hangat, dan front occluded. Pada masalah ini, kita akan membahas front tersebut serta dampaknya pada curah hujan dan cuaca setempat.





Front Hangat





Front Hangat
Ilustrasi Front Hangat (Animated Geography)




Front hangat terjadi saat udara hangat bergerak dan bertemu dengan udara cuek. Udara yang lebih hangat akan terangkat diatas udara yang lebih hambar, membuat sebuah front hangat.





Front hangat akan menjadikan terbentuknya awan hujan yang memiliki radius luas dan orientasi horizontal (menyebar ke samping). Awan-awan yang timbul pada front hangat umumnya adalah awan berjenis Nimbostratus, Altostratus, dan awan dari keluarga cumulus.





Pada perkara front hangat, hujan yang terjadi cenderung ringan namun jangka waktu hujan nya cukup lama dan radius hujannya juga meliputi area yang luas. Front hangat sering terjadi di Eropa, khususnya Inggris dan Prancis Utara. Dari sinilah kita menerima stereotip bahwa Inggris sering mengalami hujan rintik-rintik.





 



Front Dingin





Front Dingin
Ilustrasi Fenomena Front Dingin (Animated Geography)




Front acuh taacuh terjadi ketika udara hambar bergerak dan bertemu dengan udara panas. Udara dingin akan mendorong udara panas naik sehingga udara tersebut mengalami kondensasi.





Front cuek akan menyebabkan terbentuknya awan cumulus mirip cumulonimbus ialah awan angin puting-beliung yang berorientasi vertikal (menjulang keatas). Awan awan ini biasanya memiliki warna yang gelap sebab mengandung sungguh banyak uap air dan terkadang butir es.





Pada perkara ini, hujan akan terjadi dengan deras namun pada lokasi yang sempit dan kurun waktu yang sebentar. Hujan pada front cuek umumnya diiringi dengan angin ribut guntur.





 



Front Macet (Occluded Front)





Front Macet
Ilustrasi Front Macet dimana Udara Hangat Dipaksa Naik Oleh Dua Massa Udara Dingin. Terlihat Cold Occlusion di Gambar Kiri dan Warm Occlusion di Gambar Kanan (Pierre Cb)




Front macet terjadi dikala front hambar menyalip front hangat sehingga udara hangat terjebak antara dua massa udara dingin dan terpaksa naik keatas.





Terdapat dua jenis front macet yang sudah dimengerti oleh para ilmuan, kedua jenis tersebut yakni





  • Cold Occlusion terjadi saat udara yang sungguh dingin mendorong maju udara cuek. Pada perkara ini, udara hangat dan udara dingin naik diatas udara yang sangat hambar.
  • Warm Occlusion terjadi ketika udara yang dingin mendorong maju udara sungguh hambar. Sama seperti cold occlusion, udara hangat dan udara masbodoh naik diatas udara yang sangat cuek.




Cuaca yang disebabkan oleh kegiatan front macet biasanya yakni hujan ringan dan hujan sedang, jarang bagi front macet untuk menyebabkan hujan angin puting-beliung di daerah yang dilewatinya.





 



Hujan Zenithal





Hujan zenith
Hujan Zenithal




Hujan zenith, kerap disebut juga sebagai hujan konvektif atau hujan orang mati, terjadi ketika terdapat pemanasan yang tinggi kepada permukaan bumi. Pemanasan ini akan menjadikan penguapan yang tinggi dan pemanasan udara di lapisan bawah troposfer, tepat diatas permukaan bumi.





Ketika udara dibawah panas, akan terjadi turbulensi alasannya udara dibawah akan terdorong untuk pindah ke atas dan udara di atas akan terdorong untuk pindah kebawah. Hal ini terjadi sebab udara panas lebih ringan dibandingkan dengan udara cuek.





Pembentukan awan kumulonimbus
Ilustrasi proses terbentuknya awan cumulonimbus dalam hujan zenith




Ketika udara panas naik ke atas atmosfer, suhu pun menyusut sehingga udara tersebut mengalami kondensasi dan membentuk awan-awan kecil.





Seiring dengan berjalannya waktu, arus konveksi yang bermuatan uap air dari udara panas ini akan menjadikan awan hujan berkembang kian besar. Umumnya, awan hujan yang terbentuk adalah awan konvektif mirip awan cumulonimbus dan awan cumulus. Oleh sebab itu, hujan yang terjadi juga merupakan hujan deras yang disertai oleh tornado.





 



Hujan Orografis





Hujan orografis
Ilustrasi hujan orografis




Hujan orografis yakni hujan yang terjadi saat massa udara dipaksa naik melalui gunung atau bentukan topografi yang menggunung. Jika kalian mengajukan pertanyaan pada pendaki gunung manapun, pasti mereka cukup familiar dengan hujan jenis ini.





Hujan orografis terjadi dikala udara yang mengandung banyak uap air terdorong keatas sebuah gunung dan mengalami pendinginan. Pendinginan ini disebabkan oleh lapse rate atmosfer.





Seiring dengan semakin dinginnya udara sekitar, uap air mengalami kondensasi sehingga terbentuklah awan hujan. Awan hujan inilah yang nantinya akan menjadikan hujan orografis, atau sering pula disebut hujan relief.





Ketika udara kembali turun pada sisi gunung yang lain, udara tersebut sudah tidak mempunyai kandungan uap air. Oleh karena itu, pemanasan yang terjadi lebih tinggi ketimbang pendinginan yang terjadi ketika udara tersebut naik.





Fenomena inilah yang mengakibatkan terjadinya angin fohn pada bab gunung yang tidak mengarah kepada angin (leeward). Fenomena ini juga menyebabkan fenomena rain shadow ialah rendahnya curah hujan pada kawasan leeward gunung





 



Hujan Muson





Banjir di bangladesh
Muson dan topan tropis kerap mengakibatkan banjir besar di Bangladesh dan india




Hujan muson yakni hujan yang sangat sering dialami oleh negara Asia Tenggara dan Asia Selatan. Hujan ini disebabkan oleh angin muson yang mengikuti pergerakan semu matahari.





Angin muson yang menjinjing uap air banyak akan menimbulkan kenaikan curah hujan pada kawasan yang dilaluinya. Namun, angin muson yang mempunyai kadar uap air rendah akan menyebabkan trend kering pada wilayah yang dilaluinya.





Angin muson terkadang menjadikan banjir di daerah-tempat yang dilewatinya. Selain mengandung uap air yang sangat banyak, angin muson pun seringkali terhalangi oleh dataran tinggi, sehingga menimbulkan angin fohn dan hujan orografis yang mampu menjadi berbahaya bagi penduduk sekitar.





 



Hujan Buatan





Image result for Artificial rain
Proses Pembentukan Hujan Buatan




Hujan bikinan ialah fenomena baru yang timbul dewasa ini di komunitas sains, pertahanan, dan tata negara.





Hujan produksi terjadi ketika seseorang memaksakan terjadinya hujan padahal sebaiknya hujan belum mampu terjadi. Hal ini dapat dikerjakan dengan memakai garam, perak iodida, atau senyawa aktif yang lain yang higroskopis.





Berdasarkan grafik diatas, kita dapat mengenali bahwa setidaknya terdapat 4 tahapan dalam proses pembentukan hujan bikinan. Keempat tahap tersebut yaitu





  • Pelepasan perak iodida (atau senyawa aktif lainnya) oleh pesawat atau tabung generator di darat
  • Perak iodida mencapai awan hujan yang dituju (Jika perak iodida tidak hingga, maka proses harus diulangi)
  • Perak iodida menolong menjadi katalis pembentukan kristal es di dalam bakal awan hujan
  • Kristal es yang mempunyai massa tertentu jatuh ke bumi menjadi hujan es. Sebagian besar akan mencair sebelum menyentuh tanah, sehingga menciptakan hujan biasa.




Hujan produksi lazimnya dilaksanakan saat suatu daerah sedang mengalami musim kemarau dan warga atau tata cara ekonominya terancam bila tidak secepatnya disuplai oleh air hujan.





Contohnya yaitu suatu daerah yang sedang mengalami kekeringan parah sehingga ladang dan sawah petani terancam rusak. Pada dikala itu, BMKG dan pemerintah kawasan mampu mencoba membuat hujan bikinan supaya lahan yang ada tidak rusak.





 



Jenis Hujan Lainnya





Selain 5 jenis hujan diatas, terdapat pula hujan-hujan yang lain yang lebih jarang terjadi, tetapi tidak kalah penting.





Hujan Asam









Hujan asam ialah segala bentuk hujan yang memiliki pH rendah. Hujan ini mempunyai ion hidrogen dalam jumlah yang sungguh banyak, sehingga membuat butiran air menjadi bersifat asam.





Hujan asam terbentuk ketika terdapat kandungan welirang oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) yang banyak di atmosfer. Meskipun manusia sudah berupaya untuk meminimalisir emisi kedua gas ini, hujan asam tetap mampu terjadi sebab kedua gas ini diproduksi secara alami oleh alam. Nitrogen oksida dibuat oleh acara petir sedangkan belerang oksida dibuat oleh kegiatan vulkanisme gunung api.





Karena memiliki sifat asam, air hujan ini mempunyai imbas yang buruk kepada manusia, tumbuhan, maupun struktur bangunan. Sifat asam dari butir air hujan ini mampu menghancurkan tanaman dan pepohonan, sehingga ekosistem lokal terganggu. Manusia juga mampu jatuh sakit ketika terkena hujan asam.





Hujan asam juga dapat menghancurkan bangunan yang dibuat oleh manusia, terutama bangunan yang dibangun menggunakan material bersifat basa seperti batu gamping. Hujan asam juga mampu mengelupas cat dari gedung-gedung sehingga mempunyai bahaya estetis bagi arsitek dan penata kota.





Kadar asam hujan ini juga membawa dampak buruk bagi struktur insan yang terbuat dari besi dan baja mirip jembatan dan tiang SUTET. Paparan yang lama mampu menimbulkan korosi yang akibatnya akan berujung pada pelemahan struktur.





 



Hujan Virga





Hujan Virga
Ilustrasi Fenomena Hujan Virga




Hujan virga terjadi saat butiran air yang jatuh dari suatu awan menguap di perjalanan sehingga tidak meraih permukaan bumi. Virga biasanya terjadi ketika suhu udara sangat panas sehingga air menguap atau ketika air hujan tersebut tidak cukup besar dan banyak sehingga menguap.





Fenomena virga lazimnya terjadi pada daerah gurun dan iklim sedang. Contoh tempat yang sering mengalami virga ialah Australia, Afrika Utara, Amerika Utara, dan Timur Tengah.





Ketika butir air menguap di udara, ia akan mengambil panas dari sekitarnya, sehingga udara sekitar akan menjadi lebih acuh taacuh. Fenomena ini diketahui selaku evaporative cooling dan menjadi basis bagi kipas-kipas dengan semprotan air yang sering kita lihat di taman bermain seperti Dufan dan Jatim Park.





Kantong-kantong udara acuh taacuh di lapisan atmosfer bagian atas ini dapat turun dengan segera untuk menimbulkan microburst ataupun downburst. Fenomena ini sangat berbahaya bagi industri penerbangan alasannya dapat mendorong pesawat ke berbagai arah dan membuatnya sukar diatur.





 



Hujan Es





Sleet
Sleet Merupakan Gabungan Antara Salju dengan Air Hujan Dingin (Famartin)




Hujan es yaitu perumpamaan luas yang dipakai untuk menjelaskan beberapa fenomena hujan yang terjadi di dunia kita. Fenomena tersebut antara lain ialah





  • Freezing rain
  • Sleet
  • Hail
  • Salju (Snow)




Semua hujan ini berisikan kristal-kristal es yang terbentuk di awan cuek lewat proses bergeron. Namun, yang membedakannya yakni suhu udara dibawah awan tersebut serta ukuran dan pengelompokan dari kristal-kristal es tersebut.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)