Senin, 14 September 2020

Ruang Lingkup Geografi: Fisik, Sosial, Regional, Dan Teknik


Geografi ialah cabang ilmu yang sungguh luas. Sering kali, geografi disebut sebagai sumber ilmu pengetahuan lain karena bahasannya yang umum mengenai fenomena-fenomena alam disekitar kita.





Secara umum, geografi ialah suatu ilmu yang mempelajari perihal fenomena-fenomena yang terjadi di sekeliling kita, baik yang disebabkan oleh faktor alami maupun aspek insan. Untuk mempelajari hal ini, geografi terbagi menjadi dua faktor adalah aspek fisik dan faktor sosial.





Untuk mempelajari kedua faktor tersebut, geografi juga memiliki 4 prinsip analisis, yakni prinsip distribusi, prinsip interelasi, prinsip korologi, dan prinsip deskripsi. Keempat prinsip ini membantu seorang geografer untuk menerangkan fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita.





Selain 4 prinsip tadi, ada juga 10 rancangan dasar geografi yang harus dikuasai dan diamati oleh geografer dalam melakukan penelitiannya. Konsep-rancangan ini memiliki kegunaan selaku pisau analitis untuk menguraikan fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita.





Nah, untuk ruang lingkup dari keilmuan geografi itu sendiri, bahu-membahu terbagi menjadi 3 ruang yakni geografi fisik, geografi sosial, dan geografi teknik. Namun, ada ruang geografi aksesori yang ialah campuran dari geografi fisik dan sosial, ruang lingkup ini dikenal selaku geografi regional.






Geografi Fisik





Geografi fisik membahas mengenai aspek alam dan lingkungan dari suatu fenomena




Geografi fisik intinya yakni lingkup keilmuan geografi yang membicarakan dan mempelajari tentang hal-hal fisik dari fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekitar kita. Pembahasan geografi fisik menekankan pada fenomena-fenomena yang terkait faktor fisik suatu lokasi. Tidak peduli apakah hal tersebut dipengaruhi oleh alam sekitar atau insan.





Sejalan dengan definisi diatas, geografi fisik lazimnya membicarakan wacana hal-hal yang tangible atau dapat terlihat dengan jelas di lingkungan kita. Hal-hal yang terlihat di lingkungan sekitar kita, baik itu yang disebabkan oleh alam ataupun insan.





Lingkup studi yang secara lazim tergolong kedalam geografi fisik yaitu studi mengenai atmosfer bumi, tata surya dan benda langit, lapisan hidrosfer (perairan), lapisan pedosfer (tanah), lithosfer (batuan), dan biosfer (makhluk hidup).





Untuk menunjang hal ini, terdapat beberapa lingkup keilmuan yang menjadi supporting system bagi geografi fisik. Keilmuan-keilmuan tersebut antara lain ialah





  • Meteorologi: Pembahasan tentang dinamika di atmosfer, mencakup cuaca dan iklim
  • Pedologi: Pembahasan tentang dinamika tanah, tergolong jenis, kesuburan, dan kecocokannya
  • Geologi: Pembahasan perihal batuan, meliputi pembentukan, jenis, dan manfaatnya
  • Astronomi: Pembahasan tentang benda langit, bintang, dan tata surya kita
  • Biologi: Pembahasan perihal persebaran binatang, ekoregion, dan ekosistem
  • Sejarah: Pembahasan tentang konteks historis dari fenomena-fenomena yang ada disekitar kita
  • Geofisika: Pembahasan mengenai fenomena-fenomena alam yang ada di bumi




Selain rumpun-rumpun ilmu diatas, masih banyak lagi rumpun keilmuan yang termasuk kedalam ranah geografi fisik dan menjadi supporting system bagi kajian-kajian geografi fisik.





 



Contoh Lingkup Geografi Fisik





Udah kebayang belum sobat-sahabat geografi fisik itu bahas apa aja? Sekarang kita akan coba diskusikan beberapa pola lingkup studi geogafi fisik yaa. Coba lihat teladan-teladan berikut ini





Proses Terjadinya Hujan





Hujan merupakan salah satu fenomena geografi fisik




Terjadinya hujan ialah salah satu fenomena fisik yang ada disekitar kita. Namun, terjadinya hujan ini bukan cuma disebabkan oleh faktor fisik, tetapi dipengaruhi faktor-aspek antropogenik atau faktor manusia.





Kita telah tahu bahwa proses terbentuknya hujan dipengaruhi oleh siklus air yang terjadi di permukaan bumi. Banyak fenomena natural yang mampu mensugesti siklus air ini, mirip acara tektonik, vulkanisme, ataupun bentang lahan yang ada di daerah tersebut.





Faktor antropogenik yang mempengaruhi hujan antara lain yaitu polusi yang dikeluarkan oleh aktivitas manusia, laju urbanisasi dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah, sampai kegiatan ekonomi yang ada pada kawasan tersebut.





Polusi yang tinggi akan cenderung menimbulkan terjadinya hujan asam karena kadar oksida di atmosfer yang cukup tinggi. Urbanisasi yang tinggi akan menghipnotis daur air alasannya adalah memajukan laju runoff atau air limpasan yang nantinya mampu menguap lagi ke atmosfer.





 



Proses Pembentukan Batuan





Proses pembentukan batuan juga ialah fenomena alami yang terjadi di atas maupun bawah permukaan bumi. Proses ini umumnya dipengaruhi oleh tektonik lempeng yang ada dan arus konveksi yang terbentuk di mantel bumi.





Selain pergerakan lempeng tektonik, pembentukan batuan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keadaan mineral yang ada pada daerah tersebut, struktur bumi, serta bagaimana laju abrasi dan sedimentasi yang terjadi di kawasan tersebut.





Gimana temen-temen, telah cukup terperinci ya kira-kira bergotong-royong lingkup dari geografi fisik itu apa. Intinya, ia yakni lingkup geografi yang membicarakan seluruh fenomena-fenomena fisik di sekitar kita.





 



Geografi Sosial





Geografi sosial lebih banyak membahas aspek manusia dari suatu fenomena




Geografi sosial intinya adalah ruang lingkup keilmuan geografi yang mempelajari fenomena-fenomena di permukaan bumi yang terkait dengan faktor sosialnya. Aspek sosial ini mempunyai titik berat pada antroposfer atau lingkup kehidupan sehari-harinya insan.





Geografi sosial ini tidak terbatas pada aspek sosial dari geografi, melainkan membahas juga faktor fisik geografi. Hanya saja, fenomena utama yang diteliti yaitu fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.





Karena, intinya, fenomena-fenomena sosial yang timbul juga ialah akibat dari interaksinya dengan fenomena alam. Seperti yang sudah dipaparkan oleh Paul Vidal de la Blache dan Friedrich Ratzel dalam debat possibilisme vs determinisme, keadaan alam mempengaruhi kondisi kehidupan manusianya.





Untuk menunjang penelitian, terdapat beberapa lingkup keilmuan yang menjadi supporting system bagi geografi sosial. Keilmuan-keilmuan tersebut antara lain yaitu





  • Antropologi: Pembahasan mengenai budaya, sejarah, dan perilaku insan
  • Sejarah: Pembahasan perihal fenomena-fenomena yang telah lampau
  • Kependudukan: Pembahasan mengenai persebaran, kepadatan, dan pertumbuhan penduduk.
  • Ekonomi: Pembahasan perihal keadaan perekonomian, kemakmuran, dan pertumbuhan ekonomi
  • Perencanaan wilayah & kota: Pembahasan tentang perkotaan, pengembangan daerah, dan pengembangan sentra aktivitas




Selain rumpun-rumpun keilmuan diatas, masih banyak ilmu yang mendukung keberjalanan analisis geografi sosial. Namun ilmu-ilmu yang sudah disebutkan diatas cenderung ialah yang paling kerap dipakai dan paling mempunyai pengaruh.





 



Contoh Lingkup Geografi Sosial





Nah, tadi kita udah diskusikan sebenernya apa itu lingkup keilmuan geografi sosial, udah cukup terperinci belum kira-kira? Sekarang, kita bakal coba ngangkat contoh lingkup studi geografi sosial nih.





Aktivitas Perekonomian Masyarakat





Nah, kajian mengenai kegiatan perekonomian masyarakat ialah salah satu lingkup geografi sosial yang sangat luas temen-temen. Kajian ini mencoba menjelaskan tentang dinamika kehidupan ekonomi penduduk di suatu lokasi. Mulai dari penghidupannya bagaimana, sektor ekonomi unggulannya, sampai kesejahteraannya.





Nah, tentu saja hal ini melibatkan banyak sekali faktor sosial dari geografi, mirip kajian ekonomi, tradisi dan budaya lokal, serta kajian tentang mutu masyarakat. Nah, hal-hal ini merupakan





Namun, selain aspek sosial, terdapat pula aspek fisik yang menjadi bab dari kajian ini. Contohnya adalah kajian mengenai mutu tanah, kesesuaian lahan, dan ketersediaan mineral di suatu lokasi.





 



Pola Permukiman Masyarakat





Pola permukiman merupakan salah satu kajian geografi sosial




Kajian perihal contoh permukiman masyarakat juga merupakan salah satu kajian geografi sosial yang sangat luas. Selain membicarakan tentang dimana penduduk tinggal, teladan permukiman juga membahas mengenai bentuk kota, fokus aktivitas, serta faktor transportasi yang ada di sebuah kawasan.





Tentu saja kajian mengenai teladan permukiman masyarakat ini memerlukan peninjauan aspek-faktor sosial geografi mirip bagaimana bentuk kota yang ada, bagaimana struktur kota tersebut, serta sentra-sentra aktivitas yang ada di sebuah daerah. Selain itu, diharapkan juga tinjauan tentang kondisi perekonomian setempat, insentif dan disinsentif pembangunan, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan permukiman.





Namun, semua faktor-faktor diatas tidak berdiri sendiri, mereka sangat dipengaruhi oleh aspek fisik dari daerah tersebut. Bagaimana relief topografinya, bagaimana bentang alamnya terbentuk, iklim apa yang ada di wilayah tersebut, apakah rentan kepada peristiwa, dan bagaimana potensi sumber daya mineralnya.





Hal-hal diatas merupakan kajian faktor fisik geografi yang menghipnotis faktor-aspek sosial geografi yang sudah disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa kajian lingkup sosial geografi juga membutuhkan tinjauan faktor fisik, tidak hanya faktor sosialnya.





 



Geografi Regional





Geografi regional membahas secara komprehensif mengenai fenomena-fenomena geografis yang terjadi pada suatu wilayah




Jika kedua lingkup diatas membahas tentang sudut pandang terhadap sebuah fenomena, maka geografi regional membicarakan tentang sebuah daerah secara mendalam dan komprehensif. Yang membedakan kajian regional dari yang lainnya yaitu geografi regional membahas suatu fenomena pada wilayah yang telah diputuskan.





Oleh sebab topik utamanya adalah suatu kawasan, maka geografi regional tidak dibatasi oleh prioritas pada faktor fisik atau aspek sosial. Kajian geografi regional mengkaji keduanya secara komprehensif untuk menjawab sebuah fenomena yang terjadi di suatu daerah.





Pada dasarnya, geografi regional yaitu penggabungan dari kedua lingkup geografi diatas dalam sebuah lingkup studi yang berupa wilayah. Mayoritas analisis yang kita lihat sekarang merupakan analisis geografi regional.





Karena bahasannya yang komprehensif, geografi regional disebut selaku bentuk tertinggi dari rumpun geografi dengan analisis yang paling mendalam.





 



Contoh Lingkup Geografi Regional





Oke telah cukup terbayang kan ya apa bekerjsama geografi regional itu. Pada dasarnya, semua acuan-teladan yang sudah kita gunakan di geografi fisik dan geografi sosial, saat memadukan dengan setara kedua faktor geografi (fisik & sosial) serta menunjukkan konteks daerah studi, maka mampu dianggap sebagai analisis geografi regional.





Untuk mempermudah, coba kita lihat satu teladan dibawah ini.





Perikanan di Laut Natuna





Peninjauan perikanan di suatu wilayah merupakan salah satu kajian geografi regional




Pembahasan tentang perikanan di bahari natuna tergolong selaku bahasan geografi regional yang menyeluruh. Coba kita urai satu-satu apa saja yang menjadi bahasan dari fenomena ini ya





Dalam meninjau aktivitas perikanan di maritim natuna, kita mampu menyaksikan dari sisi geografi fisik dan geografi sosial. Geografi fisik yang dapat kita tinjau antara lain yaitu bagaimana kondisi perairan disitu, apakah terdapat upwelling atau downwelling, bagaimana suhu laut, serta bagaimana keadaan terumbu karang disekitar kawasan tersebut.





Kita juga mampu meninjau aspek ikannya secara eksklusif, mirip apakah itu masuk kedalam rute migrasi ikan, apakah terdapat perubahan-perubahan pola migrasi sehingga meminimalisir jumlah tangkapan, serta apakah ikan-ikannya mengalami overfishing sehingga berkurang jumlahnya.





Selain aspek fisik yang sudah dibahas diatas, kita juga mampu meninjau secara sosial perihal aktivitas perikanan. Pertama, mungkin kita harus meninjau apakah terdapat budaya perikanan yang kuat di penduduk sekitar, kemudian, kita juga mampu meninjau tingkat pendidikan dari para nelayan.





Selain itu, kita juga dapat meninjau aspek investasi swasta dan intervensi pemerintah kepada aktivitas perikanan tersebut. Kita juga mampu meninjau mengenai kebijakan-kebijakan kementrian perikanan terhadap aktivitas perikanan pada lokasi tersebut.





Aspek sosial berupa ekonomi juga mesti ditinjau, mulai dari rantai pasok perikanan di kawasan tersebut, siapa pengepul dan siapa distributornya, apakah tersedia teknologi penyimpanan masbodoh, hingga kekuatan modal para nelayan.





Namun, tidak lupa kita mesti mengkontekskan semua bahasan tersebut kedalam daerah studi yaitu di sekeliling laut natuna. Oleh alasannya adalah itu, semua tinjauan tersebut hanya berlaku di bahari natuna dan komunitas-komunitas masyarakat didalam serta disekitarnya.





Berdasarkan pola tinjauan diatas, kita mampu menyaksikan bahwa tinjauan geografi regional sangatlah komprehensif. Hal ini dilakukan agar geografer dapat mendapatkan solusi untuk masalah-problem yang ada pada wilayah tersebut.





 



Geografi Teknik





Kartografi merupakan salah satu contoh dari ilmu yang termasuk dalam geografi teknik




Geografi teknik pada dasarnya adalah sistem-metode yang dipakai untuk memvisualisasikan data spasial dan aspasial untuk mendukung analisis geografi. Mayoritas analisis geografi melibatkan analisis keruangan, oleh sebab itu, timbul lah peta sebagai salah satu terobosan analisis spasial dan visualisasi data non spasial pada suatu daerah.





Seiring dengan pertumbuhan zaman, peta fisik lama kelamaan digantikan dengan peta digital dan sistem isu geografis. Selain memiliki proses yang lebih fleksibel, SIG juga memiliki keunggulan dalam segi biaya dan kualitas output.





Meskipun begitu, peta masih menjadi media visualisasi data spasial dan aspasial dalam tata cara dua dimensi yang paling baik. Sejauh ini, belum ada yang dapat mengambil alih peta dalam kiprahnya.





Karena bersifat teknis dalam pembuatan peta dan akuisisi data, cabang geografi ini disebut sebagai geografi teknik. Rumpun keilmuan yang menunjang geografi teknik antara lain yaitu





  • Kartografi: Pembahasan mengenai pengerjaan peta dan visualisasi spasial suatu fenomena
  • SIG: Pembahasan tentang integrasi informasi geografis dalam suatu sistem digital
  • Pengindraan Jauh: Pembahasan mengenai akuisisi data dan suvey jarak jauh
  • Data Science: Pembahasan perihal pembuatan data, baik spasial maupun aspasial




Rumpun-rumpun keilmuan diatas ialah beberapa pola keilmuan yang berperan besar dalam menunjang geografi teknik.





 



Kesimpulan





Oke, jadi setelah kalian coba baca-baca lagi, mungkin ada kebingungan. Pada kesudahannya, seluruhnya sama toh? geografi fisik, geografi sosial, dan geografi regional sama-sama mempergunakan kedua aspek geografi kan? Kalau gitu, bedanya apa?





Nah, sebetulnya begini sobat-sahabat. Pada keadaan ideal, memang semuanya harusnya memakai semua faktor dari geografi, yakni faktor fisik dan faktor sosial. Namun, seperti yang ada pada nama tiap ruang lingkup, ada aspek tertentu yang diprioritaskan.





Pada geografi fisik, pastinya aspek fisik yang diprioritaskan, sedangkan geografi sosial pastinya faktor sosial yang diprioritaskan. Nah, untuk geografi regional sendiri, keduanya diprioritaskan, alasannya adalah poinnya adalah pembahasan suatu fenomena secara menyeluruh di suatu wilayah tertentu.





Oleh alasannya itu, saat sebuah bahasan geografi memakai keduanya secara komprehensif dan menjajal menjawab sebuah problem yang terkungkung dalam suatu daerah, maka dapat ditentukan bahwa itu yakni geografi regional.





Selain ketiga lingkup tersebut, ada pula geografi teknik yang ialah cabang geografi untuk melakukan visualisasi data, baik itu spasial maupun aspasial untuk menunjang proses analisis geografi.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)