Minggu, 20 September 2020

4 Prinsip Geografi Beserta Klarifikasi Dan Contohnya


Prinsip geografi adalah 4 prinsip yang mendasari analisis geografi pada fenomena-fenomena yang terjadi di sekeliling kita. Sama seperti konsep geografi, prinsip geografi bermaksud untuk membantu kita dalam memeriksa dan memahami apa yang bergotong-royong terjadi di sekitar kita.





Pada dasarnya, geografi adalah ilmu yang mempelajari persebaran aktivitas di muka bumi secara spasial dan kekerabatan antara kegiatan-kegiatan yang ada, baik yang alami maupun yang disebabkan insan. Untuk menjawab pertanyaan diatas, geografi mempunyai 2 faktor Utama dan 10 desain analisis.





Aspek geografi secara lazim adalah aspek fisik dan aspek sosial. Kedua hal tersebut merupakan sisi yang berlawanan dari koin yang sama, sehingga harusnya tidak mampu dipisahkan.





Berbeda dengan aspek geografi yang merupakan lingkup keilmuan, konsep geografi ialah seperangkat tools-tools dan pertanyaan dasar. Konsep geografi bertujuan untuk mempermudah kita dalam memahami dan menjelaskan fenomena yang terjadi.





Nah, prinsip geografi sendiri cukup seperti dengan konsep geografi, bedanya yaitu prinsip geografi lebih basic dan luas cakupannya. Berikut ini yaitu pembagian terstruktur mengenai dan pola kasus dari 4 prinsip geografi yang harus dimengerti oleh semua geografer, baik yang mahir maupun yang masih menjadi pembelajar.






Prinsip Distribusi





Contoh penggunaan prinsip distribusi adalah ketika kita menjelaskan persebaran budaya di Indonesia
Contoh penggunaan prinsip distribusi ialah ketika kita menjelaskan persebaran budaya di Indonesia




Prinsip distribusi, seperti namanya merupakan prinsip yang menjelaskan persebaran fenomena di permukaan bumi yang tidak terjadi secara merata. Pertanyaan utama dari prinsip distribusi adalah mengapa fenomena itu ada di lokasi a namun tidak ada di lokasi b? atau mengapa fenomena tersebut memiliki persebaran seperti itu.





Prinsip ini dapat dipakai untuk menjelaskan hampir semua fenomena geografi yang ada di permukaan bumi. Mulai dari pemusatan kegiatan ekonomi, persebaran masyarakatyang tidak merata, eksistensi sumber daya alam, sampai acuan pemukiman yang muncul di sebuah kawasan.





Berikut ini yaitu beberapa contoh pengaplikasian prinsip distribusi









Intinya, jika kita ingin membahas suatu fenomena dari sudut pandang spasial lokasinya, lebih spesifiknya lagi persebarannya, maka kita akan menggunakan prinsip distribusi.





Berikut ini yaitu beberapa keyword yang dapat kita pakai untuk menjelaskan sebuah fenomena menggunakan prinsip distribusi





  • Obyek tersebut cuma mampu didapatkan
  • Persebarannya hanya ada pada
  • Obyek tersebut terlihat di beberapa daerah




Jika kita menyaksikan atau memakai kata kata tersebut, sudah mampu dipastikan prinsip yang digunakan yakni prinsip distribusi.





 



Prinsip Interelasi





Banjir bandang yang disebabkan hujan dan longsor merupakan contoh penggunaan prinsip interelasi dalam menjelaskan sebuah fenomena alam
Banjir bandang yang disebabkan hujan dan longsor merupakan teladan penggunaan prinsip interelasi dalam menerangkan suatu fenomena alam




Prinsip interelasi membahas mengenai keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya dalam sebuah ruang. Seperti suara hukum Tobler, semua obyek saling mensugesti, semakin bersahabat jaraknya, kian besar lengan berkuasa pengaruhnya. Oleh alasannya itu, prinsip interelasi kalau ingin dipakai secara penuh, harus mengamati aspek spasial juga.





Tujuan dari prinsip interelasi adalah untuk mengetahui korelasi sebab-akhir yang terbentuk antar satu fenomena dengan fenomena yang lain dalam suatu ruang. Prinsip ini sangat berkhasiat saat kita ingin melaksanakan evaluasi dampak dari sebuah fenomena atau analisa imbas dari suatu proyek pengembangan daerah.





Berikut ini yakni beberapa acuan dari penerapan prinsip interelasi pada fenomena geografi





  • Musim hujan disebabkan oleh fenomena angin muson
  • Penduduk pesisir banyak yang menjadi nelayan alasannya adalah erat dengan laut
  • Suhu panas di belakang gunung alasannya adalah adanya angin fohn
  • Kondisi iklim suatu kawasan yang dipengaruhi oleh letak astronomisnya
  • Suhu yang sangat panas menjadikan penguapan, sehingga terjadi hujan
  • Terjadinya tsunami di sebuah wilayah karena sebelumnya terjadi gempa di tengah bahari.




Intinya, jika kita ingin membahas imbas sebuah fenomena kepada fenomena yang lain, gunakanlah prinsip interelasi dalam melakukan analisis geografi.





Berikut ini yaitu beberapa kata kunci yang dapat kita gunakan untuk menerangkan suatu fenomena memakai prinsip interelasi





  • Pembalakan liar menjadikan abrasi tanah berlebihan
  • Terjadi banjir di Jakarta sebab di Bogor Hujan
  • Hujan asam ini disebabkan oleh penggunaan kendaraan yang berlebihan




Dengan menggunakan kata-keyword diatas, kita dapat mengerti bahwa analisis geografi yang ada dijalankan berdasarkan prinsip interelasi.





 



Prinsip Deskripsi





Seperti namanya, prinsip deskripsi ialah prinsip geografi yang bertujuan untuk menjelaskan secara lengkap perihal suatu fenomena geografi. Umumnya, prinsip geografi lainnya menjelaskan suatu fenomena secara spasial, namun, prinsip deskripsi menjajal menjelaskan fenomena tersebut dari sudut pandang aspasial.





Tujuan prinsip deskripsi yakni untuk menawarkan citra lengkap perihal suatu fenomena geografis. Gambaran lengkap ini cuma mungkin didapatkan jika terdapat faktor spasial dan aspek aspasial, mirip data, angka, dan kronologis.





Oleh alasannya itu, analisis geografi yang memakai prinsip deskripsi biasanya banyak membahas mengenai proses, statistik, kronologi, dan juga citra perihal fenomena tersebut. Prinsip ini sangat baik dipakai selaku perhiasan dan penjelas dalam analisis geografi.





Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan prinsip deskripsi pada fenomena geografi.





  • Banjir mempengaruhi lebih dari 500 KK
  • Mayoritas migran terdiri dari kaum buruh dan pekerja kelas bawah
  • Mayoritas buruh menerima gaji dibawah 3,4 juta, atau UMR kawasan tersebut
  • Letusan gunung api menelan 10 korban jiwa dan sekitar 200 orang luka luka
  • Pengangguran di Indonesia meraih angka 5 juta penduduk
  • Perairan kita memiliki kedalaman hingga 2000 meter dibawah permukaan maritim
  • Siklus air berisikan beberapa proses, seperti penguapan, pengembunan, dan presipitasi
  • Siklus batuan secara lazim memiliki 3 jenis kerikil adalah kerikil beku, batu metamorf, dan kerikil sedimen
  • Indonesia mempunyai produk domestik bruto diatas 1 Trilyun US dollar pada tahun 2018




Intinya, jika kita membicarakan aspek-aspek bukan spasial (lokasi/persebaran) ataupun interelasi (korelasi antar fenomena) mempunyai arti kita membahas fenomena geografi tersebut dengan menggunakan prinsip deskripsi.





Berikut ini ialah beberapa keyword yang kerap digunakan ketika kita memakai prinsip deskripsi dalam mengevaluasi suatu fenomena





  • Korban jiwa dari gempa tersebut berjumlah 100 orang (kuantitatif)
  • Siklus air terdiri dari beberapa proses, mirip penguapan, pengembunan, dan presipitasi (proses)
  • Mayoritas migran terdiri dari kaum buruh dan kelas bawah (penjelasan lebih lanjut)




Dengan menggunakan kata-keyword diatas, kita bisa percaya bahwa analisis geografi tersebut dikerjakan berdasarkan prinsip deskripsi.





 



Prinsip Korologi





Penggunaan peta disertai dengan data pendukung merupakan contoh penerapan prinsip korologi. Peta diatas menjelaskan mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia
Penggunaan peta dibarengi dengan data penunjang merupakan acuan penerapan prinsip korologi. Peta diatas menjelaskan mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia




Jika ketiga prinsip diatas membahas perihal pendekatan spesifik untuk menyaksikan sebuah fenomena, maka prinsip korologi melihat sebuah fenomena dengan semua sudut pandang. Prinsip korologi pada dasarnya ialah adonan dari ketiga prinsip diatas, sehingga observasi geografisnya akan menghasilkan hasil yang lebih komprehensif.





Prinsip korologi timbul saat para ahli geografi merasa bahwa prinsip-prinsip yang sudah ada diatas tidak cukup untuk menggambarkan suatu fenomena. Ketika kita menggunakan salah satunya, niscaya ada yang kurang, entah itu dari sisi spasialnya maupun aspasialnya.





Oleh alasannya adalah itu, dibuatlah kompilasi dari ketiga faktor tersebut, distribusi, interelasi, dan deskripsi, prinsip ini pun dinamakan prinsip korologi. Hampir semua observasi geografi terbaru kini memakai prinsip korologi, pastinya dengan pemfokusan pada prinsip tertentu yang ingin diteliti lebih dalam.





Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan prinsip korologi dalam fenomena geografis sehari-hari





  • Hujan di Bogor menjadikan banjir di Jakarta. Banjir ini menyebabkan kerugian Rp100 milyar dan 10 orang luka-luka. Hal ini lumrah terjadi alasannya saat ini memang trend hujan, tercatat bahwa awan hujan berada di atas kota Bogor, Malang, Palembang, dan Surabaya. (Pada cuplikan ini, kita mampu menyaksikan prinsip interelasi di awal, disusul oleh deskripsi, dan pada kesudahannya diterangkan distribusi hujannya)
  • Indonesia akan menyebarkan 12 situs Kawasan Ekonomi Khusus, 5 di Sumatra, 2 di Jawa-Bali, 1 di Kalimantan, 2 di Sulawesi, dan 2 di Maluku-Papua. KEK ini terdiri dari KEK industri maupun KEK pariwisata. Diharapkan, dengan adanya kawasan ekonomi khusus ini, akan terbentuk pengaruh aktual mirip kemajuan ekonomi setempat dan peningkatan kemampuan eksport.




Intinya, prinsip korologi menggabungkan seluruh prinsip-prinsip yang ada untuk membuat suatu kajian geografis yang komprehensif dan akurat perihal suatu fenomena.





Apakah ada keyword khusus untuk penggunaan prinsip korologi? Tentu saja ada! Kata kuncinya adalah menggunakan semua kata kunci yang ada pada ketiga prinsip yang sudah kita diskusikan diatas, kan mereka juga bagian dari prinsip korologi.





 



Kesimpulan





Terdapat 4 prinsip dalam melaksanakan penelitian geografi yaitu, prinsip distribusi, interelasi, deskripsi, dan gabungan ketiganya adalah prinsip korologi. Keempat prinsip ini bermaksud untuk membantu kita menstrukturkan penelitian dan pembahasan kita, supaya kita dan pembaca kita mudah mengetahui fenomena yang diteliti.





Jika kita amati baik-baik, bantu-membantu semua fenomena geografi mampu kita jawab dengan 6 pertanyaan yang sering timbul pada kelas bahasa, utamanya pada bahan berita. Apakah kalian tahu apa pertanyaannya?





Ya! 6 pertanyaan tersebut adalah 5W+1H atau Why, What, Who, When, Where dan How yang dikemukakan oleh Rudyard Kipling. Keenam pertanyaan ini mempunyai kekerabatan yang sungguh kuat terhadap 4 prinsip geografi yang telah kita diskusikan diatas. Keduanya sama sama berupaya untuk memecahkan masalah dengan membaginya kedalam bagian-bagian yang gampang diketahui.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon