Rabu, 24 Juni 2020

Majas Simile: Pengertian, Jenis, Ciri, Dan Misalnya


Majas simile ialah gaya bahasa yang dikenal dalam dunia sastra Indonesia selaku bentuk ungkapan anggapan seseorang yang diubah menjadi suatu perumpamaan.





Umumnya, majas dipakai sebagai cara untuk mengubah kalimat yang terlihat membosankan supaya mempesona dikala dibaca. Namun, majas juga mampu dipakai ketika mengobrol dengan kerabat ataupun orang yang baru saja kalian kenal.





Pemakaian majas seringkali dihindari karena berujung menjadi kalimat yang terlalu berlebihan. Oleh alasannya adalah itu, diharapkan pengertian yang lebih mendalam sebelum memakai suatu majas ke dalam tulisan kalian.





Salah satu gaya bahasa yang dibahas pada kesempatan kali ini, jika kalian memahaminya dengan benar maka dapat menciptakan karya goresan pena Anda semakin anggun dan tersampaikan maknanya dengan sempurna.






Pengertian Majas Simile





Majas simile dapat juga diartikan sebagai perbandingan yang mengandung bagian eksplisit. Dalam hal ini, perbandingan tersebut eksklusif ditujukan dengan suatu pembanding yang mempunyai kemiripan di dalamnya.





Oleh alasannya adalah itu, lazimnya juga dipakai beberapa kata sambung yang menerangkan suatu perumpamaan, diantaranya ada laksana, mirip, sebagai, dan lain sebagainya.





Jika ditelaah dari makna katanya, simile berasal dari bahasa Inggris ialah similar yang artinya mirip.





Oleh alasannya adalah itu, tak aneh jika majas Simile memang banyak menggunakan pembanding-pembanding yang membuat sesuatu mirip sesuatu.





Majas simile ini juga banyak didiskusikan serta didefinisikan oleh para andal bahasa. Menurut Nurgiyantoro, Simile ialah





Sebuah majas yang mempergunakan perbandingan eksplisit atau pribadi untuk membandingkan sesuatu yang ketimbang pembandingnya. Bentuk pembanding yang digunakan secara eksplisit berada di antara dua hal yang berlawanan secara fisik, aksi, perasaan, atau tindakan yang biasanya menggunakan kata-kata pembanding eksplisit tertentu (bagaikan, kolam, mirip, dsb)





Sedangkan, berdasarkan Keraf Simile pada dasarnya adalah





Perbandingan yang bersifat eksplisit, tujuannya ia akan pribadi menyatakan sesuatu mirip atau sama dengan lainnya dan upaya secara eksklusif itu akan melibatkan kata-kata mirip: mirip, selaku , laksana, dan sebagainya





Simile tergolong kedalam 2 klasifikasi majas, ialah majas perbandingan dan juga majas perumpamaan. Hal ini terjadi sebab majas simile, seperti metafora, mencoba untuk membandingkan 2 hal yang berlainan.





Namun, simile juga menjajal untuk mengumpamakan sesuatu menjadi sesuatu yang lain menggunakan konjungsi penanda .





Perbedaan Majas Simile dengan Metafora





Perbedaan majas simile dengan metafora




Perbedaan utama dari majas simile dengan metafora yakni penggunaan perbandingan secara eksplisit atau eksklusif. Sedangkan, majas metafora lazimnya memakai kata-kata penunjuk yang membandingkan secara implisit atau tidak secara eksklusif.





Perbandingan langsung ini ditunjukkan dengan penggunaan kata-kata bagaikan, bak, mirip, seperti, laksana, dan sejenisnya.





Contoh pribadi dari perbedaan antara kedua jenis majas ini adalah pada kutipan puisi Chairil Anwar tentang binatang jalang.





SimileAku ini bagaikan hewan jalang
MetaforaAku ini binatang jalang





Pada simile, ada kata hubung yang menyatakan bahwa objek tersebut bagaikan sebuah objek yang lain. Sedangkan, pada metafora, eksklusif saja disebutkan secara implisit.





 



Jenis-Jenis Majas Simile





Jenis-jenis majas simile




Adapun jenis dari majas ini terbagi menjadi dua macam, yakni majas simile perbandingan dan majas simile perumpamaan. Kira-kira apa perbedaan dari kedua jenis tersebut?





Majas Simile Perbandingan





Majas simile yang termasuk ke dalam kategori perbandingan, dipakai ketika ada dua buah benda atau sifat yang terperinci berbeda.





Contohnya, benda berskala kecil dan besar mempunyai perbedaan ukuran yang sungguh kasatmata dan mampu dibedakan oleh panca indera khususnya mata.





Sedangkan sifat, contohnya sifat saat seseorang marah dan senang terlihat dari tingkah laku yang dilaksanakan oleh orang tersebut.





 



Majas Simile Perumpamaan





Kalimat majas istilah ini, mampu digunakan dikala seseorang hendak mengibaratkan suatu hal dengan hal lainnya.





Biasanya, kalimat satu dengan lainnya digabungkan dengan memakai kata sambung. Kata sambung yang digunakan pada penggunaan majas, misalnya ialah mirip, layaknya, umpama, dan yang lain.





 



Ciri-Ciri dari Majas Simile





Ciri-ciri majas simile




Majas perbandingan, dimengerti mempunyai karakteristik tertentu seperti halnya gaya bahasa Indonesia yang lain. Secara biasa , ciri-ciri dari majas simile yaitu









Agar kalian mampu mengetahui dengan lebih jelas, kita akan membahas secara lebih rinci dibawah ini





Hiperbola





Hiperbola atau dalam arti lain melebih-lebihkan ini, memang menjadi salah satu ciri dari penggunaan gaya bahasa simile.





Hal tersebut dikerjakan guna untuk menunjukkan penitikberatan kepada suatu kalimat. Contoh dari penggunaan hiperbola ialah





Ruli berjalan secepat kilat layaknya seekor rusa.





Menurut kalimat di atas, dijelaskan bahwa terdapat kata yang terlalu dilebih-lebihkan dengan mengambil ungkapan kilat.





Bukan kilat yang sebetulnya, tapi mempunyai konotasi yang sama alasannya adalah kilat itu begitu cepat. Selain itu, perbandingan disini menggunakan hewan rusa yang populer lincah dan gesit.





 



Kiasan





Sastra Indonesia mempunyai caranya tersendiri untuk menarik minatpara pembaca. Salah satunya ialah dengan memberikan bumbu ke tulisan yang diperkenalkan ke khalayak umum.





Bumbu yang dimaksud bukanlah bumbu dapur, melainkan dalam bentuk gaya bahasa atau yang lebih sering diketahui dengan perumpamaan majas.





Kiasan merupakan kata-kata yang bersifat indah, tetapi tidak mengandung arti atau makna yang sesungguhnya.





Kata-kata kiasan sering digunakan oleh para pujangga untuk menghiasi karyanya menjadi paduan kalimat yang penuh aksentuasi dan terasa indah dikala dibaca.





Contoh dari penggunaan kiasan adalah





Wajahnya begitu segar bagaikan embun di pagi hari.





Seperti yang sudah kita pahami, tidak mungkin muka kita bisa seperti embun pagi. Embun pagi terdiri dari air dan sangat masbodoh, hanya terbentuk di pagi hari karena proses kondensasi.





Tetapi, makna dari kalimat ini adalah, parasnya sungguh segar, layaknya embun pagi yang juga sangat segar.





 



Perumpamaan





Simile ialah bumbu dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk membandingkan kedua hal.





Perumpamaan antara satu hal yang tampaknormal dengan hal yang lain yang terkesan berlebihan digabungkan menjadi satu kalimat utuh.





Contoh kalimat istilah antara lain yakni





Pras sering marah-murka seperti seekor singa yang sedang kelaparan.





Berdasarkan kalimat tersebut, terdapat penggunaan kata penghubung dari istilah yaitu kata seperti.





Disini, penulis mengambil istilah seekor singa, dikarenakan singa dikenal oleh masyarakat sebagai binatang yang mudah murka utamanya ketika dirinya merasa kelaparan.





Sehingga, subjek yang terlihat selalu emosional, diumpamakan mirip seekor singa yang sedang lapar.





 



Contoh Penggunaan Majas Simile dan Penjelasannya





Contoh penggunaan majas simile




Agar kalian lebih paham penggunaan majas simile dalam kehidupan sehari-hari dan juga penulisan teks sehari-hari, kita akan mencoba untuk membicarakan beberapa misalnya dibawah ini.





Lisa memiliki senyum yang sungguh manis mirip setetes madu





Madu diketahui dengan rasanya yang sangat anggun meskipun hanya setetes saja. Penulis memperlihatkan aksentuasi terhadap Lisa alasannya dirinya mempunyai senyuman yang cantik.





Oleh alasannya adalah itu, digunakan ungkapan madu untuk mewakili senyuman anggun yang terukir di bibir Lisa.





Rani memiliki hati yang begitu lapang layaknya luas di samudera





Kesabaran dari seseorang terkadang berhubungan dengan luasnya hati. Kemudian, secara agresi biasanya ditunjukkan dengan sikap gampang memaafkan kesalahan orang lain.





Orang yang mudah  memperlihatkan undangan maaf atau mengeluarkan kata maaf dikenal sebagai orang yang memiliki hati yang lapang.





Samudera atau lautan juga memiliki luas yang tidak terhingga. Bahkan, pandangan manusia tidak mampu meraih seberapa luas lautan yang dapat membelah aneka macam daratan menjadi beberapa negara tersebut.





Kelapangan hati seseorang yang sungguh tinggi hingga tidak terukur tersebutlah yang diibaratkan luasnya samudera.





Rapat dewan perwakilan rakyat yang sedang diselenggarakan layaknya panggung opera pantomim





Ruang rapat disini diibaratkan suatu panggung terbuka yang berisi orang-orang pemerintahan.





Selama rapat berlangsung, lazimnya terjadi tabrak usulan yang menimbulkan ruangan terdengar berisik sampai-sampai ketua pengatur jalannya rapat, merasa kewalahan. Namun, rapat yang diselenggarakan dikala itu terasa begitu damai.





Keheningan yang dicicipi, seperti kalian sedang menonton sebuah pentasopera pantomim. Pantomim merupakan cara orang memberikan maksud dari isi pikirannya lewat gerakan tubuh.





Bisa saja banyak anggota dewan perwakilan rakyat yang tertidur selama rapat berjalan, sehingga perumpamaan pantomim tepat digunakan untuk menggambarkan suasana rapat tersebut.





Mira sukar sekali diajak untuk berteman alasannya sifatnya yang hambar mirip gunung es





Orang yang merepotkan didekati atau diajak berteman, biasanya memiliki kepribadian yang sangat acuh taacuh.





Orang mirip, itu lazimnya lebih sering tampaksendirian kemanapun dirinya pergi. Ia condong memiliki sifat introvert yang membuatnya selalu berada di zona nyaman.





Ketika subyek dipaksa untuk keluar dari zona nyamannya, maka dirinya membentengi seruan tersebut dengan bersikap acuh taacuh. Dingin disini, bukan mempunyai arti tubuhnya terasa dingin melainkan sikap yang acuh atau masbodoh kepada orang di sekelilingnya.





Terkadang, perumpamaan gunung es yang sungguh cuek dipakai untuk menerangkan sikap orang yang seperti Mira.





Dino makan dengan sangat rakus layaknya tidak makan selama setahun





Maksud dari kalimat ini, bukan mempunyai arti Dino sungguh-sungguh belum pernah makan selama satu tahun sarat .





Cara makan subyek yang terlihat sangat rakus, diibaratkan dirinya belum pernah menelan makanan sedikitpun dalam periode waktu yang begitu usang.





Perumpamaan disini, dipakai rentang waktu setahun. Mengapa setahun? Tidak sebulan?





Orang yang belum makan sebulan bagi sebagian besar orang tidak akan tampakbegitu kelaparan saat diberikan sebuah makanan. Berbeda dengan orang yang belum menyaksikan kuliner di hadapannya selama setahun.





Tanpa berfikir panjang, subyek langsung meraup habis tanpa sisa kuliner yang dihidangkan seperti dirinya telah mengalami kelaparan yang begitu usang.





Sekian klarifikasi mengenai majas simile beserta pola-teladan penggunaan kalimatnya.





Semoga berguna dan menolong kalian dalam mempelajari bahasa Indonesia. Jangan pernah menyerah untuk menggali banyak sekali info di bidang ilmu wawasan lainnya!



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon