Sistem peredaran darah pada manusia memiliki beberapa manfaat untuk kelangsungan hidup seseorang. Organ utama yang berperan untuk memompa darah adalah jantung. Pada kondisi normal, jantung orang dewasa berderak 60 – 100 kali setiap menit. Aliran darah melalui pembuluh darah terjadi saat kali jantung berdetak. Jantung memiliki katup yang menjaga agar darah mengalir dengan tepat. Aliran darah dalam tubuh manusia ini disebut sistem peredaran darah manusia. Adanya peredaran darah dalam tubuh manusia memberikan beberapa manfaat. Apa saja fungsi sistem peredaran darah pada manusia? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.
1. Mengangkut O2 dan mengangkut CO2
Fungsi utama dari sistem peredaran darah adalah mengangkut oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Darah yang mengandung banyak O2 dari paru – paru akan beredar ke seluruh tubuh untuk digunakan dalam aktivitas sel. Darah yang mengandung banyak CO2 diangkut dari tubuh menuju paru – paru untuk dibuang saat bernafas.
Udara bebas yang dihirup pada saat bernafas mengandung O2 masuk ke paru – paru. Pembuluh kapiler di sekitar gelembung alveolus di paru – paru akan menyerap O2 dari udara bebas yang dihirup pada proses bernafas. Oksigen kemudian diikat oleh hemoglobin di eritrosit (sel darah merah) sehingga darah menjadi banyak mengandung oksigen (darah bersih). Selanjutnya, darah bersih ini akan dibawa ke jantung yang kemudian akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh arteri (pembuluh balik) untuk menyediakan sel tubuh dengan oksigen.
Aktivitas sel – sel dalam tubuh menghasilkan karbondioksida. Dari sel – sel di seluruh tubuh, pembuluh balik (vena) akan membawa darah yang banyak mengandung CO2 ke jantung (darah kotor). Selanjutnya, darah kotor di bawa ke paru – paru di mana CO2 akan masuk ke paru – paru untuk dikeluarkan saat kita menghembuskan nafas.
Baca Juga: Sistem Pernapasan pada Manusia
2. Mengangkut Nutrisi dan Sisa metabolisme
Fungsi peredaran darah dalam tubuh manusia yang berikutnya adalah mengangkut nutrisi dan sisa metabolisme. Nutrisi dari makanan yang dikonsumsi dalam tubuh diperlukan pada proses metabolisme tubuh. Proses metabolisme yang dilakukan tubuh akan menghasilkan zat sisa metabolisme.
Nutrisi dari makanan yang dicerna pada sistem pencernaan akan diserap ke dalam aliran darah melalui kapiler di vili (juluran kecil yang melapisi usus halus). Bentuk nutrisi yang diserap meliputi glukosa, asam amino, vitamin, mineral, dan asam lemak. Selanjutnya, nutrisi dalam darah akan diedarkan ke seluruh tubuh sebagai sumber energi dalam metabolisme sel.
Proses metabolisme dalam tubuh menghasilkan zat sisa metabolisme. Darah kemudian akan mengangkut zat sisa metabolisme dari sel – sel tubuh ke ginjal melalui arteri ginjal dan hati (liver). Ginjal kemudian akan menyaring zat seperti urea, asam urat, dan kreatinin keluar dari plasma darah dan masuk ke dalam ureter. Hati akan menghilangkan toksin dari darah.
Sisa metabolisme kemudian akan dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi.
Baca Juga: Apa Itu Metabolisme?
3. Mengangkut Hormon
Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi tubuh dalam sistem endokrin yang terletak pada hipotalamus otak. Peran hormon dalam tubuh meliputi hampir semua fungsi tubuh seperti mengatur pertumbuhan, metabolisme, dan kinerja beberapa sistem organ. Pembentukan sel darah merah (eritrosit) juga melibatkan hormon dalam prosesnya. Hormon juga yang menjadikan pertumbuhan pria dan wanita dewasa menjadi berbeda.
Sekresi hormon dari sistem endokrin diedarkan ke organ dan jaringan sasaran bersama aliran darah untuk digunakan sesuai fungsinya.
4. Mengangkut Sistem Kekebalan Tubuh
Kekebalan tubuh atau biasa juga disebut imun merupakan bentuk pertahanan tubuh untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis. Cara sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh adalah dengan mengenali dan membunuh patogen (mikroorganisme parasit). Sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel – sel yang bertanggung jawab atas imunitas tubuh, seperti sel darah putih (leukosit).
Leukosit merupakan komponen darah yang dapat melawan penyakit. Pada kondisi normal, banyaknya leukosit hanya menyusun sekitar 1% dari sirkulasi darah. Namun, jumlah leukosit akan meningkat jumlahnya bila ada infeksi atau pembengkakan.
Leukosit sebagai sistem kekebalan akan menyerang dan melumpuhkan bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi tubuh sehingga tidak membahayakan tubuh. Saat terjadi infeksi, leukosit dalam tubuh akan merespon yang ditandai dengan jumlah leukosit yang meningkat.
Baca Juga: Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
5. Mengatur Suhu Tubuh
Darah memiliki peran dalam membantu mempertahankan homeostasis (kestabilan suhu tubuh) melalui pelepasan atau konservasi panas. Pembuluh darah berkembang atau berkontraksi saat bereaksi terhadap kondisi di luar tubuh. Kondisi ini kemudian mengatur aliran darah dan panas mendekati atau menjauhi permukaan kulit di mana panas hilang. Selain itu juga mengatur berapa banyak panas yang dilepaskan dari tubuh. Darah mendistribusikan panas tubuh melalui alirannya pada sistem peredaran darah.
Sekian ulasan materi fungsi sistem perederan darah pada manusia yang terdiri dari lima fungsi. Kelima fungsi tersebut adalah mengangkut hormon, mengangkut sistem kekebalan tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Penyakit pada Manusia yang Disebabkan Virus
Sumber gini.com
EmoticonEmoticon