Selasa, 15 Desember 2020

Hidrolisis Garam: Pengertian, Jenis, Rumus, Contoh


Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Hidrolosis Garam mulai dari pengertian, jenis, rumus, serta contoh soal dan pembahasannya. 





Langsung saja baca penjelesannya berikut.






Pengertian Hidrolisis Garam





Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian. Jadi, hidrolisis merupakan reaksi penguraian dalam air.





Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan ion negatif. Ion-ion tersebut akan bereaksi dengan air membentuk suatu asam (H3O+) dan basa (OH) asalnya.





Hidrolisis garam merupakan reaksi penguraian antara kation dan anion garam dengan air dalam larutan.





Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah yang termasuk elektrolit lemah.





Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.





Hidrolisis Garam




Jenis-jenis Hidrolisis





Ditinjau dari komponen pembentuknya garam, dan banyak tidaknya garam tersebut dapat diuraikan ketika direaksikan dengan air, hidrolisis dapat diklasifikasikan sebagai berikut :





1. Hidrolisis Parsial





Dalam Hidrolisis parsial, ketika garam direaksikan dengan air, hanya sebagian ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak.





Komponen-komponen penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisi parsial ini adalah asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya.





2. Hidrolisis Total





Hidrolisis total ialah reaksi penguraian seluruh garam oleh air, dimana komponen garam terdiri dari asam lemah dan basa lemah. Berdasarkan jenis-jenis ion yang dihasilkan ketika garam terlarut dalam air.





3. Hidrolisis Anion





Ketika garam yang tersusun dari molekul asam lemah dan basa kuat direaksikan dengan molekul air, maka garam-garam ini hanya akan terhidrolisis sebagian/parsial didalam air dan akan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH).





Dengan demikian, yang terhidrolisis adalah anion dari asam lemah, sedangkan kation dari basa kuat tidak terhidrolisis.





Misal :





CH3COONa(aq) → CH3COO(aq) + Na+(aq)





CH3COO +H2O ↔ CH3COOH + OH





Na+ + H2O → tidak terjadi reaksi





Berdasarkan contoh tersebut, CH3COO yang bertindak sebagai anion asam lemah terhidrolisis membentuk OH ketika garam direaksikan dengan molekul air (H2O), sedangakn Na+ yang bertindak sebagai kation dari basa kuat tidak terhidrolisis ketika direkasikan dengan molekul air.





Jadi, garam dengan komponen pembentuk asam lemah dan basa kuat yang direaksikan dengan air akan terhidrolisis sebagian dan menghasilkan ion yang bersifat basa.





4. Hidrolisis Kation





Jika garam dengan komponen penyusun asam kuat dan basa lemah dilarutkan ke dalam molekul air, maka akan mengalami suatu proses hidrolisis parsial dan menghasilkan ion yang bersifat asam (H+).





Hal ini diakibatkan karena hanya kation dari basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis.





Misal :





NH4Cl → NH4+ + Cl





NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+





Cl + H2O → tidak terjadi reaksi





Dapat disimpulkan bahwa NH4+ yang bertindak sebagai basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion yang bersifat asam, yaitu H+. Namun Cl yang sebagai anion asam kuat tidak terhidrolisis.





5. Kation dan Anion Terhidrolisis





Jika garam dengan komponen asam lemah dan basa lemah direaksikan dengan molekul air maka akan mengalami hidrolisis total.





Hal tersebut terjadi karena kation dari basa lemah ataupun anion dari asam lemah dapat terhidrolisis secara sempurna. Reaksi hidrolisis ini menghasilkan sebuah ion H+ atau OH.





Misal :





CH3COONH4 → CH3COO + NH4+





CH3COO + H2O ↔ CH3COOH + OH





NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+





Jadi dapat disimpulkan bahwa ke-2 komponen penyusun garam CH3COO (anion dari asam lemah) dan NH4+ (kation dari basa lemah) dapat terhidrolisis secara sempurna yang masing-masing berurutan menghasilkan ion yang bersifat basa (OH) dan akan ion yang bersifat asam (H+).





Rumus Hidrolisis Garam





1. Garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa kuat





Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian.





Komponen garam (anion asam lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan sebuah ion OH, maka pH > 7 sehingga larutan garam bersifat basa.





Contoh





CH3COOK, CH3COONa, KCN, CaS.





Reaksi ionisasi = CH3COOK( aq ) → K+(aq) + CH3COO(aq)





Reaksi hidrolisis = K + (aq) + H2O(l)  (tidak terhidrolisis)





CH3COO(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH(aq) bersifat basa





Rumus :





Rumus Hidrolisis 1




Keterangan :





  • Kh: konstanta hidrolisis
  • Kw: konstanta air
  • Ka: konstanta asam
  • [G]:konsentrasi garam
  • h: derajat hidrolisis




Besarnya derajat hidrolisis dihitung dengan rumus berikut :





Rumus Derajat Hidrolisis 1




2. Garam yang terbentuk dari komponen asam kuat dan basa lemah





Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian dikarenakan salah satu komponen garam (kation basa lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan ion H+,maka pH < 7, sehingga larutan garam bersifat asam.





Rumus :





Rumus Hidrolisis 2




Keterangan :





  • Kh: konstanta hidrolisis
  • Kw: konstanta air
  • Kb: konstanta basa
  • [G]: konsentrasi garam
  • h: derajat hidrolisis




Besarnya derajat hidrolisis dihitung dengan rumus berikut :





Rumus Derajat Hidrolisis 2




3. Garam yang terbentuk dari komponen asam lemah dan basa lemah





Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dalam air akan mengalami hidrolisis total, karena kedua komponen garam (anion asam lemah dan kation basa lemah) terhidrolisis akan menghasilkan ion H+ dan ion OH, sehingga pH larutan ini bergantung pada nilai Ka dan Kb.





Rumus :





Rumus Hidrolisis 3




  • Kw: konstanta air
  • Ka: konstanta asam
  • Kb: konstanta basa
  • Kh: konstanta hidrolisis




Nilai pH dari garam ini tergantung dari nilai Ka dan Kb.





a. Jika Ka = Kb, maka larutannya bersifat netral (pH = 7)





b. Jika Ka > Kb, maka larutannya bersifat asam (pH < 7)





c. Jika Ka < Kb, maka larutannya bersifat basa (pH > 7)





Pelajari Lebih Lanjut





5 Hukum Dasar Kimia





Tabel Periodik Unsur Kimia





Koloid





Polimer





Jumlah Mol, Molaritas, Molalitas, Normalitas, & Fraksi Mol



Sumber gini.com


EmoticonEmoticon