Ketika membicarakan perihal pertumbuhan ekonomi, kita kerap menyinggung produk domestik bruto selaku menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi yang sudah terjadi. Namun, bantu-membantu apa sih produk domestik bruto? jangan-jangan selama ini kita salah memahaminya.
Daftar Isi
Definisi
Produk domestik bruto (PDB) adalah ukuran nilai duit dari semua produk dan jasa yang dibuat dalam satu kawasan/negara, dengan jangka waktu tertentu. Nilai nominal dari PDB lazimnya dipakai untuk memilih penampilan ekonomi sebuah kawasan/negara, dan membandingkannya dengan daerah/negara lain.
Sayangnya, PDB tidak memperhitungkan biaya hidup dan laju inflasi atau deflasi yang berlawanan-beda antar negara. Oleh alasannya itu, PDB purchasing power parity (PPP) ialah gambaran yang lebih baik tentang persyaratan kehidupan antar negara.
Metode Penentuan PDB
PDB mampu dijumlah dengan beberapa tata cara yang berlawanan ialah buatan, pemasukan, dan pengeluaran, secara teoritis, hasil perkiraan PDB dari kedtiga sistem itu seharusnya sama.
Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendekatan ini menjumlahkan semua nilai barang dan jasa yang dibuat untuk mendapatkan nilai total barang. Pendekatan ini menggunakan konep gross value added ialah pertambahan nilai yang ada ketika buatan suatu barang. Secara biasa , rancangan ini dapat dilihat selaku
GVA at factor cost = Nilai produk – Nilai input (1)
GVA at producer price = GVA at factor cost – subsidi produk + pajak produk (2)
Dari rumus (1) diatas akan didapatkan gross value added at factor cost. Yaitu nilai sebelum ada pajak tidak pribadi dan subsidi produk, jika kedua aspek ini telah ditambahkan dengan rumus (2) maka akan ditemukan gross value added at producers price.
Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan ini mengkalkulasikan pemasukan dari setiap pekerja pada sebuah daerah/negara. Jika PDB dihitung dengan menggunakan sistem ini, maka namanya lebih diketahui sebagai pemasukan domestik bruto.
Indikator yang menjadi dasar perhitungan PDB pemasukan ialah kompensasi pekerja dan laba perusahaan. Keuntungan perusahaan dibagi menjadi gross operating surplus dan gross mixed income. Oleh alasannya itu PDB pemasukan dapat dijumlah memakai rumus dibawah ini
GDP = Kompensasi + GOS + GMI + Pajak – Subsidi
Kompensasi pekerja mencakup honor, uang bonus tampilan dan lembur, serta jaminan sosial dan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pekerjanya.
Gross operating surplus adalah keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dikala menjalankan bisnis.
Gross mixed income ialah keuntungan yang didapaatkan perusahaan, namun perusahaan tersebut tidak mempunyai badan aturan yang terpisah dengan pendiri perusahaannya (unincorporated). Kebanyakan UKM masuk kedalam klasifikasi ini, sehingga dijumlah dengan selaku gross mixed income.
Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendekatan ini menghitung nilai total konsumsi barang yang diproduksi menurut harga beli produk tersebut. Jika terdapat barang yang tidak terjual, maka diasumsikan bahwa produsen berbelanja kembali produk tersebut agar semua output barang mampu dijumlah.
PDB = C + I + G +(Ex-Im)
Rumus diatas memiliki arti bahwa GDP dihitung dengan cara menjumlahkan konsumsi dengan investasi serta pengeluaran pemerintah, lalu disertakan pula ekspor dan dikurangi impor.
Konsumsi (C) biasanya ialah komponen paling besar dari PDB, indikator ini meliputi pengeluaran eksklusif dan rumah tangga dalam sebuah ekonomi. Pengeluaran dapat dikategorikan menjadi durable goods, non-durable goods, dan jasa. Contohnya adalah masakan, biaya perawatan rumah, ongkos bahan bakar, dan busana, tetapi konsumsi tidak mencakup pembelian rumah baru.
Investasi (I) yaitu aktivitas berbelanja barang yang dapat mendatangkan nilai tambah. Contohnya adalah pembelian alat berat untuk pabrik, pembelian software kantor, pembukaan tambang gres, dan pembelian rumah oleh pelanggan.
Pengeluaran pemerintah (G) adalah pengeluaran total pemerintah untuk berbelanja barang dan jasa. Indikator ini mencakup pembayaran gaji pegawai negri, ongkos perbaikan jalan, belanja alutsista militer, dan penyediaan jaminan sosial.
Ekspor (Ex) yakni nilai total barang yang diekspor oleh negara tersebut.
Impor (Im) yakni nilai total barang yang diimpor oleh negara tersebut
Negara yang ialah net-exporter akan memiliki (Ex-Im) faktual sedangkan negara yang ialah net-importer akan memiliki (Ex-Im) yang negatif. Ini ialah salah satu imbas dari jual beli internasional dengan negara-negara lain.
Produk Domestik Bruto Real
Pertumbuhan PDB dapat dipengaruhi oleh inflasi dan deflasi yang terjadi pada sebuah negara, oleh alasannya adalah itu, dibuatlah tata cara untuk mengkalkulasikan perkembangan gdp asli yang belum dipengaruhi oleh inflasi dan deflasi.
Metode ini menggunakan harga barang dari tahun-tahun sebelumnya untuk menghitung harga barang ketika ini, sehingga cuma pergantian kuantitas barang bikinan yang mampu dianggap sebagai pertumbuhan, bukan nilai barang tersebut.
Produk | 2016 | 2018 | |||
Kuantitas (Ribu ton) | Harga/ribu ton (Ribu US$) | Kuantitas (Ribu ton) | Harga/ribu ton (Ribu US$) | ||
1 | Beras | 600 | 20 | 750 | 25 |
2 | Teh | 115 | 40 | 150 | 30 |
3 | Batubara | 1.000 | 50 | 800 | 60 |
4 | Kayu | 470 | 60 | 600 | 65 |
Kita mampu menggunakan tabel diatas untuk berlatih mengkalkulasikan PDB nominal dan PDB real. PDB nominal pada tahun 2016 mampu dikalkulasikan dengan mengalikan kuantitas barang dengan harga barang tersebut. Dari data diatas, ditemukan bahwa PDB nominal pada tahun 2016 yakni US$ 94,8 Juta, sedangkan pada tahun 2018 PDB nominalnya yakni US$ 110,25 juta.
Jika dihitung dengan PDB real yang tidak memperhitungkan inflasi, PDB pada tahun 2018 berkembang menjadi US$ 97 Juta. Pertumbuhan yang tidak begitu signifikan kalau dibandingkan dengan pertumbuhan PDB nominalnya, dari perkara ini mampu disimpulkan bahwa terjadi inflasi antara 2016 hingga 2018 sehingga harga barang naik dan nilai mata duit turun. PDB real pada acuan diatas dapat dikalkulasikan dengan mengalikan kuantitas bikinan dengan harga pada tahun basisnya yakni 2016, sehingga dinamai PDB real dengan dasar harga tahun 2016. Jika dasar harga yang diambil ialah pada tahun 2000, maka namanya yaitu PDB real dengan dasar harga tahun 2000.
Produk nasional bruto
Jika produk domestik bruto menjumlah nilai total barang atau jasa yang diproduksi dalam negri, maka produk nasional bruto mengkalkulasikan nilai total barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan sebuah negara. Perbedaan keduanya terletak pada apa yang dijumlah, PDB menjumlah nilai produk berdasarkan lokasi spasial, sedangkan PNB menjumlah nilai produk berdasarkan asal perusahaan yang memproduksinya.
Nama Perusahaan | Nilai Produk Berdasarkan Lokasi (Juta US$) | ||
Indonesia | Luar Negri | ||
1 | Indofood | 4600 | 1400 |
2 | Telkom | 9000 | 15 |
3 | Chevron | 1000 | 15.000 |
4 | British Petroleum | 600 | 16.500 |
5 | Pertamina | 8000 | 3000 |
Kita dapat berlatih menghitung PDB dan PNB dengan memakai tabel diatas. Diketahui bahwa indofood, telkom, dan pertamina ialah perusahaan setempat sedangkan chevron dan british petroleum merupakan perusahaan ajaib. Diketahui pula nilai produk yang dibuat oleh masing-masing perusahaan menurut lokasi produksinya.
PDB Indonesia ialah total nilai produk yang diproduksi di Indonesia, oleh alasannya itu kita jumlahkan semua produk yang diproduksi di Indonesia, meskipun yang memproduksinya ialah perusahaan ajaib. Didapatkan jumlahnya yakni 15.000 Juta US$.
PNB Indonesia merupakan total nilai produk yang dibuat oleh perusahaan Indonesia, oleh alasannya adalah itu kita jumlahkan semua produk yang dibuat oleh perusahaan Indonesia. Didapatkan jumlahnya adalah 23.315 Juta US$.
Purchasing Power Parity
Purchasing power parity yaitu citra kemampuan suatu mata uang untuk berbelanja barang. Semakin banyak barang yang mampu dibeli oleh mata duit tersebut, kian tinggi purchasing powernya. Contoh dari fenomena ini yaitu US$ dan IDR, rupiah sekarang memiliki kurs tukar sebesar Rp 15.000 untuk setiap 1 US$, namun 1 US$ hanya mampu membeli 10 permen di Amerika, sedangkan Rp 15.000 dapat berbelanja 13 permen di Indonesia, alasannya perbedaan ini, nilai PPP rupiah lebih tinggi dari nilai tukarnya.
Contoh lain yang lebih jelas yaitu memakai Big-Mac Index yang memakai harga burger big-mac untuk menentukan PPP relatif tiap negara. Harga big-mac di Hong Kong jika dikonversikan kedalam dollar yakni sebesar US$ 2.2, sedangkan harga big-mac di Amerika Serikat yaitu US$ 4.19, dari komparasi diatas, didapatakan bahwa dollar Hong Kong mengalami devaluasi sebesar 50% relatif terhadap US$. Untuk mengkalkulasikan PPP dengan menggunakan komparasi produk, dapat digunakan rumus berikut ini
(1-(Harga produk di negara A/Harga produk di negara B) ) x 100%
Rumus diatas dapat memilih apakah mata duit negara A overvalued atau undervalued relatif kepada mata uang negara B. Jika hasil dari perhitungan diatas adalah (+) maka mata duit negara A undervalued, bila karenanya yaitu (-) maka mata duit negara A overvalued.
Referensi
Mankiw, N. G. (2012). Principles of economics (6th ed.). New Delhi: Cengage Learning.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon