Minyak yaitu sumber daya alam tidak terbarukan yang terbentuk dari alga dan jasad makhluk hidup yang sudah menjadi fosil selama ribuan hingga jutaan tahun. Sekarang ini, hampir semua kegiatan insan membutuhkan minyak, entah itu selaku bahan dasar, materi penunjang, atau selaku sumber energi.
Karena keuntungannya yang sungguh besar, minyak mempunyai harga jual yang cukup tinggi. Oleh alasannya adalah itu, minyak termasuk sebagai salah satu komoditas yang paling berguna dan dapat memperkaya negara yang memilikinya.
Untuk menertibkan produksi sumber daya minyak, negara-negara penghasilnya membuat organisasi koordinasi OPEC. Organisasi ini bertujuan untuk mengendalikan harga minyak di pasaran semoga tidak berfluktuasi secara liar dan merugikan negara produsen.
Meskipun ketika ini sumber daya alam terbarukan mirip biomassa dan energi terbarukan mulai muncul. Minyak tidak serta merta kehilangan perannya sebagai salah satu komoditas dengan fungsi terbanyak. Minyak masih diharapkan antara lain selaku bahan dasar pelumas, bahan baku plastik, pengerjaan aspal, dan pemurnian menjadi kerosin.
Karena minyak mempunyai banyak sekali macam fungsi yang sangat penting, negara yang mempunyai minyak lazimnya berubah menjadi lebih kaya dan sejahtera. Namun, terdapat pula fenomena resource curse yang menciptakan negara kaya sumber daya justru menjadi miskin.
Produksi minyak suatu negara lazimnya dijumlah dengan satuan BPD atau barrels per day, atau berapa drum yang bisa diisi oleh minyak dalam waktu satu hari. Sebagai patokan, 1 drum adalah sekitar 158,99 liter.
Berikut ini adalah 10 negara dengan buatan minyak bumi paling besar di dunia pada tahun 2018.
Daftar Isi
10. India (2,515,459 barrel per hari)

India ialah negara dengan buatan minyak paling besar ke sepuluh di dunia. Pada tahun 2018, India memproduksi sekitar 2.5 juta barrel minyak per hari. Meskipun mempunyai produksi minyak yang banyak, jumlah penduduk yang banyak dan kemajuan ekonomi yang pesat memaksa India untuk mengimpor minyaknya dari luar negri.
Industri minyak bumi di India timbul pada tahun 1889 berkat ditemukannya minyak pada kota Digboi, provinsi Assam. Mayoritas produksi minyak bumi di India terjadi pada provinsi Rajasthan, Assam, Gujarat, serta daerah-wilayah lepas pantai.
9. Kuwait (2,923,825 barrel per hari)

Kuwait merupakan negara kecil yang terletak di Timur Tengah dan mempunyai ibukota Kuwait City. Kuwait merupakan negara yang sungguh kaya dengan produk domestik bruto per kapita tertinggi ke empat di dunia. Kuwait merupakan negara terkaya kedua di teluk persia setelah Qatar.
Perekonomian Kuwait sungguh dipengaruhi oleh komoditas minyak dan gas (migas) yang merupakan komoditas ekspor khususnya. Minyak dan materi lain hasil pengolahannya meliputi lebih dari 87% dari produk domestik bruto Kuwait.
Meskipun mempunyai perekonomian yang berbasis pada sektor primer pengeboran minyak, dan sektor sekunder pembuatan minyak, Kuwait tetap dianggap selaku salah satu negara dengan ekonomi yang maju. Namun, saat sumber daya migas Kuwait habis, kemungkinan besar ekonominya pun akan runtuh.
8. Uni Emirat Arab/UAE (3,106,077 barrel per hari)

Uni Emirat Arab, seperti Kuwait, mempunyai ekonomi yang sungguh bergantung pada eksploitasi minyak bumi. Lebih dari 33% produk domestik bruto UAE disokong oleh bikinan dan pengolahan migas. Namun, kini UAE sedang mencoba mendiversifikasi ekonominya sehingga tidak terlalu bergantung pada industri migas.
Pada tahun 2018, bikinan UAE mencapai angka 3.1 juta barrel per hari, suatu angka yang fantastis mengenang bahwa UAE merupakan negara kecil di teluk persia. Mayoritas minyak bumi yang dimiliki oleh UAE berada dalam kawasan ibukotanya, Abu Dhabi.
UAE sudah menjadi anggota kartel minyak OPEC sejak tahun 1967. Keikutsertaannya dalam OPEC turut mensugesti buatan minyak UAE karena terdapat kuota bikinan yang harus ditepati tiap negara anggota.
7. Canada (3,662,694 barrel per hari)

Canada merupakan negara di benua Amerika Utara dengan cadangan minyak yang sungguh besar, tetapi, cadangan ini kebanyakan berupa migas tidak konvensional, adalah oil sands (pasir minyak) di daerah cekungan Athabasca, Alberta. Lebih sukar menerima minyak dari pasir ini dibandingkan dengan menyedotnya dari cekungan di dalam perut bumi.
Mayoritas minyak yang dibuat Canada berasal dari pasir minyak yang memiliki peringkat upgraded bitumen berkualitas rendah dan harus di murnikan lagi. Terdapat pula minjak berperingkat light crude, heavy crude, dan natural gas condensate.
Mayoritas minyak bumi yang diolah Canada diekspor untuk dijual ke pasar internasional, sebab pada dasarnya Canada memproduksi lebih banyak minyak dari kebutuhan domestiknya. Oleh sebab itu, minyak bumi merupakan salah satu pendukung devisa luar negri Canada.
6. China (3,980,650 barrel per hari)

China merupakan negara paling besar ketiga di dunia dengan jumlah penduduk melampaui 1 milyar jiwa dan perekonomian yang bertumbuh pada angka dua digit selama beberapa tahun terakhir. Sudah sewajarnya China membutuhkan pasokan minyak yang banyak untuk mendukung perekonomiannya.
Mayoritas produksi minyak di China terjadi di kawasan Tarim Basin, Heilongjiang di Utara, dan cekungan-cekungan minyak lepas pantai di Laut China Selatan. Pada tahun 2018, China membukukan produksi sekitar 3,9 juta barrel per hari.
Meskipun merupakan produsen minyak ke 6 terbesar di dunia, bikinan dalam negri ini hanya mampu menyanggupi 2/3 dari kebutuhan domestiknya. Oleh karena itu, China menyaksikan keluar untuk pemenuhan kebutuhan minyaknya.
5. Iran (3,990,956 barrel per hari)

Iran ialah negara yang terletak di Timur Tengah, memiliki batas dengan Iraq dan Pakistan. Iran merupakan salah satu produsen minyak dengan produksi paling besar ke 5 di dunia, pada tahun 2018, Iran memproduksi sekitar 3.99 juta barrel per hari.
Ekspor komoditas minyak bumi serta olahannya merupakan sumber utama devisa bagi negara Iran. Pada tahun 2006, diketahui bahwa minyak bumi menyumbang 18,7% dari produk domestik bruto Iran.
Namun, migas memiliki tugas yang jauh lebih besar dari sekedar penyumbang PDB, sektor migas ialah mesin kemajuan ekonomi dan penyerap tenaga kerja yang sungguh berjasa bagi Iran.
Mayoritas minyak yang diproduksi Iran diekspor ke pasar internasional karena ajakan dalam negri yang relatif sedikit. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi Iran, mampu saja usul dalam negri meningkat sehingga mengurangi ekspor Iran.
4. Iraq (4,451,516 barrel per hari)

Iraq ialah negara di Timur Tengah yang merupakan salah satu eksportir minyak terbesar di dunia. Pada tahun 2018, Iraq memproduksi sekitar 4.45 juta barrel minyak per harinya.
Meskipun mempunyai buatan dan cadangan minyak yang banyak, mayoritas ladang migas Iraq belum dieksplorasi secara mendalam. Oleh sebab itu, Iraq menjadi salah satu sasaran negara yang diincar banyak perusahaan minyak dunia.
Sektor energi Iraq sangat bergantung pada minyak, lebih dari 96% pembangkit listrik di Iraq memperabukan minyak untuk menghasilkan listrik. Selain berperan besar bagi sektor energi, minyak bumi juga mendukung perekonomian Iraq. Pada tahun 2009, 2/3 produk domestik bruto Iraq disumbang oleh sektor migas.
Meskipun begitu, selama beberapa tahun terakhir Iraq mengalami penurunan buatan pada sektor migas alasannya adalah hasil perang teluk dan hukuman yang diterimanya dari negara-negara lain.
3. Rusia (10,800,00 barrel per hari)

Rusia ialah salah satu negara paling besar di dunia yang terletak di benua Eurasia. Rusia ialah produsen minyak bumi paling besar ke 3 di dunia, pada tahun 2018, Rusia memproduksi sekitar 10.8 juta barrel per hari.
Minyak yang diproduksi Rusia umumnya berasal dari tempat Siberia, baik itu Siberia Timur dan Barat. Namun, sekarang sudah mulai didapatkan sumber minyak baru adalah formasi Bazhenov yang mengandung tight oil.
Industri migas Rusia runtuh saat Uni Soviet juga runtuh. Namun, mirip yang dapat kita lihat sekarang, industri migas Rusia sudah mulai bangkit kembali dan Rusia sukses meraih peringkat ketiga negara produsen minyak.
2. Saudi Arabia (12,000,000 barrel per hari)

Saudi Arabia ialah salah satu negara dengan produksi dan cadangan minyak bumi paling besar di dunia. Pada tahun 2018, Arab memproduksi 12 juta barrel minyak per hari.
Pada mulanya, minyak di Saudi Arabia didapatkan di Dammam oleh eksplorator Amerika Serikat dari perusahaan SOCAL. Ditemukannya minyak dalam jumlah besar di Arab Saudi mengubah peta geopolitik Timur Tengah.
Migas kini telah menjadi mesin pelopor kemajuan ekonomi Arab dan berhasil mengubahnya dari kumpulan kaum nomaden menjadi bangsa yang kaya raya. Migas yang diproduksi oleh Saudi Arabia mayoritasnya digunakan untuk menyanggupi ajakan pasar ekspor, sehingga menjadi sumber devisa bagi Saudi Arabia.
1. Amerika Serikat (15,043,000 barrel per hari)

Amerika Serikat merupakan negara dengan produksi minyak terbanyak di dunia, pada tahun 2018, Amerika memproduksi sekitar 15 juta barrel per harinya. Amerika memiliki banyak sumber minyak, mayoritasnya berasal dari Alaska, Texas, dan beberapa negara bagian lainnya.
Saat ini, bikinan minyak bumi Amerika Serikat mengalami lonjakan yang sangat drastis sebab penemuan shale oil dari batuan shale yang terletak di negara bagian North Dakota dan Montana. Meskipun begitu, tidak dikenali bekerjsama apakah eksploitasi secara masif sumber daya ini merupakan inspirasi yang baik atau tidak.
Eksploitasi shale oil mempunyai pengaruh buruk kepada lingkungan yang cukup berat. Selain disangka menyebabkan gempa bumi karena keretakan di batuan-batuan bawah tanah, eksploitasi shale juga potensial mencemari air tanah.
Wah, Indonesia ternyata belum masuk ya kedalam sepuluh besar negara dengan bikinan minyak terbanyak di dunia ya. Padahal, dulu kita sempat menjadi salah satu anggota OPEC dengan buatan minyak bumi yang besar.
Kira-kira, kini Indonesia berada di peringkat berapa ya?
23. Indonesia (833,667 barrel per hari)

Minyak pernah menjadi primadona ekspor Indonesia pada tahun 1980an. Namun, sejak tahun 2000an, seruan dalam negri Indonesia meningkat tetapi produksinya terus menurun. Oleh karena itu, Indonesia kini menjadi negara pengimpor minyak.
Meskipun Indonesia hanya sukses menerima peringkat 23, ternyata kita yakni negara produsen minyak paling besar di Asia Tenggara. Kompetitor terdekat kita yaitu Malaysia pada peringkat 26, Vietnam pada peringkat 32, dan Brunei pada peringkat 41.
Produksi minyak bumi Indonesia terbagi kedalam 4 cekungan minyak utama yakni di
- Minas, Riau yang dioperasikan oleh Chevron
- Duri, Riau yang dioperasikan oleh Chevron
- Rokan, Riau yang baru dikembangkan belakangan ini
- Cepu, Tuban yang dioperasikan oleh Exxon Mobil.
Karena Indonesia mengalami kekurangan minyak, kita sekarang mengandalkan batu bara sebagai sumber energi utama dalam pembangkitan listrik.
Sumber: World Population Review
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon