Selasa, 22 September 2020

Keunggulan Tata Cara Info Geografi Beserta Kelemahannya


Keunggulan dari metode informasi geografi yakni kemampuannya untuk mengolah data dalam jumlah besar secara cepat, sempurna, dan fleksibel. Berbeda dengan insan, system computer SIG memungkinkannya untuk melaksanakan banyak proses dalam waktu yang sungguh singkat atau bahkan berbarengan.





Keunggulan-kelebihan ini mengakibatkan SIG primadona bagi peneliti pada ilmu-ilmu spasial seperti perencanaan wilayah, geografi, geosains, dan geodesi. Namun, SIG juga memiliki beberapa kelemahan yang dapat menghambat observasi yang dijalankan.





Kali ini, kita akan mengenal lebih jauh keunggulan dan kekurangan yang ada pada sistem gosip geografis.






Keunggulan Sistem Informasi Geografi





Seperti yang sudah dijabarkan diatas, SIG memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya menjadi primadona bagi para peneliti ilmu spasial. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang menciptakan SIG sungguh dicintai.





  • Pemrosesan data yang lebih singkat
  • Lebih fleksibel dalam melakukan visualisasi data
  • Pengelolaan data yang lebih mudah
  • Biaya yang relative lebih hemat biaya dalam mengolah data
  • Pengolahan dan analisis data yang lebih akurat serta mudah
  • Fleksibilitas dalam memilih format data




Berikut ini yakni penjabaran dari kelebihan tata cara geografi yang telah disebutkan diatas.





Pemrosesan Data yang Lebih Singkat





Penggunaan perangkat keras yang dengan spesifikasi tinggi mampu meningkatkan kecepatan proses data SIG hingga jauh diatas kemampuan manusia
Penggunaan perangkat keras yang dengan spesifikasi tinggi mampu mengembangkan kecepatan proses data SIG sampai jauh diatas kemampuan manusia




Sistem Informasi Geografi dapat menolong geografer untuk mengolah data-data spasial dengan lebih singkat. Dengan adanya computer sebagai salah satu komponen hardware dalam SIG, para geografer hanya perlu menawarkan perintah dan nanti akan dijalankan oleh komputer.





Komputer tidak merasakan Lelah, tidak perlu istirahat, dan dapat disuruh melaksanakan apa saja asal ada perintahnya, berlainan dengan insan. Hal ini menciptakan para peneliti mampu bekerja dan mengolah lebih banyak data dalam waktu yang lebih singkat.





Oleh alasannya adalah itu, geografer yang memakai SIG untuk mengolah data spasial dan aspasialnya menerima keuntungan waktu, dimana data mereka diolah dengan lebih singkat, sehingga mampu menghasilkan output yang lebih singkat pula.





 



Lebih Fleksibel Melakukan Visualisasi Data





Karena tata cara gosip geografi merupakan aplikasi yang berbasis GUI atau graphics user interface, pengguna SIG mampu dengan mudah melihat bentuk visual dari data yang sedang mereka olah. Kini, para geografer mampu melihat, bergotong-royong hasil overlay mereka mirip apa dalam bentuk peta.





Kemudahan ini membantu mereka dalam menentukan layout peta yang ideal untuk menawarkan gosip tersebut sejelas mungkin. Selain itu, sekarang ahli SIG juga mampu mengajak andal desain grafis untuk mendesain visualisasi dari data yang sudah diolah.





Hal ini mungkin terjadi karena system GUI adalah WYSIWYG (what you see is what you get), artinya, apa yang kita lihat di layar sama dengan apa yang akan dijadikan output nanti. Orang-orang rancangan grafis dapat dengan gampang melakukan editing grafis untuk memperindah dan memperjelas data tersebut.





Dahulu, sebelum adanya SIG yang memakai GUI seperti kini, orang-orang yang melakukan visualisasi data mesti ahli melakukan coding juga. Karena dulu, layouting output data mesti dipakai dengan menggunakan coding atau bahkan mesti diprint apalagi dahulu lalu dilaksanakan secara manual.





 



Pengelolaan data yang lebih mudah dan terencana





Dengan adanya database yang terstruktur, pengelolaan data di SIG dapat dilakukan dengan lebih mudah
Dengan adanya database yang terorganisir, pengelolaan data di SIG mampu dijalankan dengan lebih mudah




Dengan adanya system database terstruktur yang ada pada metode informasi geografi, pengelolaan data menjadi lebih mudah dan terorganisir. Sekarang, para geografer hanya perlu untuk memasukkan data kedalam database dan menertibkan parameter penyimpanannya.





Dengan adanya system database terbaru, data-data yang telah disimpan dapat dipertahankan selamanya. Data-data tersebut tidak akan rusak seiring dengan berjalannya waktu, tidak mirip peta-peta dan dokumen fisik yang kini disimpan dalam gudang. Selain itu, database digital yang dimiliki SIG juga mempermudah susukan data, sekarang, geografer hanya perlu mengetik perintah dan data tersebut akan langsung datang.





Hal-hal diatas membuat pengelolaan data sungguh gampang bila memakai SIG dan databasenya. Oleh alasannya itu, salah satu kelebihan dari SIG ialah mudahnya pengelolaan data, sehingga diperlukan mampu memajukan produktivitas dan juga menurunkan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan analisis.





 



Biaya yang relatif lebih hemat biaya dalam mengolah data





Sistem berita geografi memiliki biaya penggunaan yang jauh lebih hemat biaya dibandingkan analisis fisik kepada data-data spasial dan aspasial. Namun, hal ini menjadi realita kalau kita melihat analisis tersebut dari kacamata yang luas, bukan hanya satu proses yang terisolasi.





Proses-proses yang dimaksud mencakup akuisisi data, input data, penyimpanan data, pembuatan data, dan output data. Setelah itu, data yang sudah ada dan disimpan mungkin digunakan lagi untuk analisis lain kalau dianggap berhubungan . Oleh sebab itu, data-data SIG mampu dipakai untuk banyak observasi, bukan cuma satu.





Memang benar kalau dilihat dari segi per-projek, SIG memang dapat dikatakan mahal. Biaya pengadaan software, hardware, serta training manusia agar bisa menggunakan perangkat SIG memang tidak murah. Terlebih lagi bila kita mesti selalu mengikuti kriteria industri dengan mengupdate perangkat ke model terbaru setiap ada inovasi, akan menyantap ongkos yang sangat tidak murah.





Namun, mahal tersebut bila SIG hanya dipakai untuk satu atau dua projek saja. Jika SIG digunakan untuk belasan bahkan puluhan projek, tentu saja akan lebih hemat biaya alasannya adalah lebih simpel dan cepat dalam mengolah data. Terlebih lagi, terdapat opportunity cost atas waktu yang hilang bila harus memakai metode manual.





Maka, dapat kita asumsikan bahwa SIG memiliki kelebihan dari segi penghematan biaya dalam mengurus dan mengolah data.





 



Pengolahan dan analisis data yang lebih gampang serta akurat





Sistem Informasi Geografi dengan pengolahan berbasis komputernya mengurangi potensi terjadinya human errors
Sistem Informasi Geografi dengan pembuatan berbasis komputernya meminimalkan kesempatanterjadinya human errors




Penggunaan software pengolah data seperti SIG pasti akan membuat hasil pengolahan data akan kian akurat. Dibandingkan dengan pembuatan data secara manual, perkiraan dengan komputer akan lebih akurat kesannya. Hal ini dikarenakan sebuah komputer tidak menciptakan human errors yang kerap kali menghemat akurasi penelitian manusia.





Jika terjadi kesalahan, biasanya kesalahan itu disebabkan oleh operator SIG ataupun peneliti yang melaksanakan analisis. Kesalahan-kesalahan tersebut umumnya disebabkan oleh penentuan parameter yang kurang tepat, penggunaan coding yang salah, atau bahkan metode analisis yang tidak sempurna. Human errors seperti inilah yang mungkin menciptakan penelitian-observasi dengan memakai SIG kurang akurat.





Kemudahan juga menjadi salah satu kelebihan SIG terbesar. Pengolahan data dengan menggunakan komputer pastinya akan dibantu oleh banyak pilihan aplikasi yang dapat mempersingkat proses serta meminimalisir waktu dalam mengolah data. Tidak hanya dalam pembuatan data, dalam memperlihatkan hasil serta kesimpulan data pun lebih singkat sehingga keputusan dapat diambil dengan lebih taktis dan sempurna.





Contohnya adalah dalam perencanaan ataupun evaluasi rencana banjir di sebuah kota. Jika kita memakai tata cara manual, tentu saja ada ratusan peta yang mesti dioverlay memakai kertas kalkir dan spidol. Hal ini mengkonsumsi waktu yang sangat usang, disamping itu, kemungkinan kesalahannya juga tinggi, khususnya dikala operator petanya mengalami kelelahan. Sehingga, akan memerlukan waktu yang sangat usang untuk menyaksikan daerah banjir dan menciptakan rencana mitigasinya. Terlebih lagi, ada kemungkinan hasil analisis tersebut salah alasannya factor human error tadi.





Bandingkan dengan penggunaan SIG, kita cuma tinggal meng-input data, melaksanakan overlay, meminta computer untuk mengolah dan menyaksikan tempat mana saja yang rawan, kemudian akan keluar outputnya. Para pemangku kepentingan pun dapat secepatnya merapatkan langkah strategis untuk memitigasi banjir di lokasi-lokasi beresiko yang sudah diidentifikasi.





 



Fleksibilitas dalam menentukan format data





Salah satu keunggulan SIG lain yang kerap kita lupakan yaitu fleksibilitasa dalam memilih format data, baik itu sebagai input maupun output dari proses pengolahan. Karena semua data SIG berada dalam bentuk digital, maka data-data tersebut sungguh gampang diubah-ubah formatnya.





Dari sisi input, kebanyakan software SIG (ArcGIS, QGIS) sudah mampu mendapatkan nyaris semua jenis data digital. Jika ada yang tidak mampu diolah, kita pun mampu mencari software untuk mengkonversi format data tersebut menjadi format yang diterima. Oleh sebab itu, SIG sangat fleksibel dalam mendapatkan data, suatu kelebihan yang sangat penting di Indonesia, menyaksikan data kita yang masih belum terintegrasi antar kementrian dan antar Lembaga.





Dari sisi output, software SIG dapat menciptakan berbagai format file. Mulai dari shp (shapefile) dan gdb (geodatabase) untuk keperluan arsip dan penyuntingan ulang di lain waktu, hingga format jpeg dan pdf kalau kita sudah percaya dan ingin menerbitkan layout peta kita. Oleh alasannya itu, SIG juga sangat dicintai karena memungkinkan terjadinya kerja sama antar peneliti yang lebih mudah. Sekarang, mereka hanya perlu sharing file shp dan gdb untuk melanjutkan observasi orang lain.





 



Kelemahan Sistem Informasi Geografi





Sistem berita geografis bukanlah system sempurna yang tidak mempunyai kelemahan sama sekali. Namun, jikalau kita bandingkan, kelebihan SIG dalam mengolah data jauh lebih banyak dibandingkan kelemahannya.





Agar dapat menjadi pengguna SIG yang bagus, kita mesti mengetahui apa saja kelemahannya agar mampu kita antisipasi dan kita perbaiki dikala menggunakan SIG. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari metode berita geografi.





  • Teknologi pendukungnya sering beranti-ganti mengikuti pertumbuhan zaman. Hal ini akan menjadikan kesulitan karena mesti selalu membeli alat yang baru seiring dengan berkembangnya teknologi pendukung yang ada
  • Membutuhkan sumber daya manusia yang mahir. Sayangnya, di Indonesia, masih banyak orang yang belum melek teknologi sehingga tidak bias mencar ilmu SIG
  • Data 3D masih jelek visualisasinya. Hal ini mampu dengan mudah dituntaskan dengan cara berkerjasama dengan ahli rancangan grafis untuk mengembangkan mutu visualisasi data
  • Format yang terlalu beragam. Bagi sebagian orang, format data yang dihasilkan sungguh bermacam-macam sehingga sukar untuk menyesuaikannya. Namun, hal ini mampu dengan gampang diatasi dengan menyetujui format apa yang hendak dipakai oleh suatu instansi/Lembaga
  • Kelengkapan data. Sulit untuk memproses data yang diperoleh cuma sebagian-sebagian (bersifat temporal). Sayangnya, data-data di Indonesia kebanyakan bersifat parsial dan tidak lengkap
  • Update software. Keharusan untuk senantiasa meng-update software SIG modern agar mampu mengolah data secara optimal dan berada dalam kriteria kerja industri geospasial.




Namun, dapat dilihat bahwa kelemahan-kekurangan tersebut selalu ada solusinya sehingga mampu diatasi dengan baik agar tidak menyebabkan kerugian.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon