Senin, 15 Juni 2020

Resensi: Pemahaman, Tujuan, Komponen, Struktur, Serta Manfaatnya


Satu lagi jenis teks atau naskah yang harus Kita ketahui. Jenis teks tersebut yakni teks resensi. Ini yakni teks yang membuat sebuah ulasan atau evaluasi ihwal sebuah karya dan ditulis dengan cara yang singkat. Dalam hal ini karyanya mampu berupa naskah drama, karya tulis, seni film, dan lain sebagainya.





Untuk mengenali lebih lanjut tentang teks yang disebut juga dengan ulasan ini, maka simak artikel ini sampai habis. Artikel ini akan membicarakan tentang pengertian, tujuan, jenis, komponen, dan lain sebagainya. Dengan mengenali berbagai hal ihwal teks ulasan ini, nantinya jikalau harus membuat atau mesti mengetahui isinya maka tidak akan ada masalah lagi.






Pengertian Resensi





Resensi atau sering disebut sebagai ulasan, yakni suatu teks yang mengulas sebuah karya dan keberadaannya dijadikan pertimbangan atas aneka macam pihak.





Beberapa andal juga menjajal mengungkapkan pengertiannya. Beberapa pemahaman para andal antara lain ialah selaku berikut:





Menurut WJS. Poerwadarminta, suatu teks resensi ialah





Pertimbangan atau sebuah perbincangan yang mana menilai kelebihan dan kelemahan yang dalam hal ini merujuk pada suatu buku. Bukan hanya itu, lebih jauh lagi ialah membahas wacana menawan tidaknya tema, kritikan, serta menawarkan suatu persuasi kepada masyarakat untuk membaca buku itu ataukah tidak.





Sedangkan, menurut Panuti Sudjiman suatu resensi adalah suatu





hasil pembahasan dan juga evaluasi yang singkat tentang suatu karya tulis. Dalam hal ini juga merujuk pada evaluasi dan pengungkapan dalam buku.





Hal yang senada pun disampaikan oleh Euis Sulastri dkk, menurut mereka, ungkapan resensi atau ulasan ini





Asalnya yaitu dari negara Belanda yang memiliki arti pembahasan. Maka dari itu, jenis teks yang satu ini adalah suatu pembahasan atau kupasan baik ihwal film, buku, dan lain sebagainya.





Saryono, spesialis bahasa mengungkapkan bahwa ulasan yaitu





Suatu goresan pena yang bentuknya essai yang mana bukan bagian lebih besar ihwal suatu buku. Isi dari teks ulasan ini yakni banyak sekali pertimbangan seperti kebermanfaatannya, benar atau salahnya, baik buruknya, dan berbagai faktor penting yang lain dalam buku.





Sedangkan, menurut Gorys Keraf, pemahaman dari teks ulasan atau sebuah resensi intinya adalah





Teks yang berisi perihal nilai sebuah buku atau karya.





Berdasarkan usulan-usulan para ahli diatas, kita dapat menawan kesimpulan bahwa resensi yaitu sebuah teks yang menerangkan mengenai intisari dan kualitas dari suatu karya sastra tertulis.





 



Tujuan Resensi





Tujuan resensi




Setiap jenis teks pasti memiliki tujuan penulisannya tersendiri. Misalnya, teks editorial yang ada untuk mengangkat suatu informasi yang sedang panas atau teks diskusi yang berperan untuk membuka diskusi mengenai suatu topik tertentu.





Teks resensi juga mempunyai tujuan penulisannya tersendiri. Tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah





  1. Memberikan sebuah citra atau evaluasi umum ihwal karya sehingga mampu dimengerti oleh banyak orang
  2. Memberikan berita perihal karya yang diulas tersebut
  3. Mengetahui dan mengungkapkan perihal keunggulan serta kelemahan yang ada pada sebuah karya
  4. Melakukan pengujian atas kualitas karya lalu membandingkannya dengan karya-karya lainnya yang setara
  5. Memberikan sebuah kritik dan rekomendasi kepada pembuat karya supaya makin baik ke depannya, sesuai dengan hasil resensi yang dijalankan oleh pengulas




Sebuah teks resensi tidak harus memenuhi semua tujuan diatas. Terkadang, ada teks-teks tertentu yang cuma ditulis untuk menyanggupi satu atau beberapa tujuan saja.





 



Jenis Teks Resensi





Jenis teks resensi




Terdapat beberapa macam teks resensi yang mungkin akan kalian peroleh atau bahkan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis-jenis teks tersebut antara lain ialah





  • Teks informatif
  • Teks deskriptif
  • Teks kritis
  • Teks informatif-kritis




Agar kalian lebih paham, akan diterangkan secara lebih rinci dibawah ini setiap jenis teks resensi tersebut.





Teks Resensi Informatif





Jenis teks resensi ini berusaha untuk menyuguhkan gosip yang ada pada sebuah karya secara lebih singkat semoga gampang diketahui dan dinilai secara mandiri oleh para pembacanya.





Namun, alasannya adalah cuma menyingkat dan mensimplifikasi, teks resensi ini tidak berupaya untuk memperlihatkan kritik maupun nasehat terhadap karya yang sudah diulas tersebut.





Penilaian akan diserahkan kepada para pembaca yang hendak membaca resensi informatif dari karya sastra tersebut.





 



Teks Resensi Deskriptif





Sesuai dengan namanya, jenis teks resensi yang satu ini menjajal untuk menggambarkan sebuah karya dengan sungguh lengkap dari awal hingga selesai.





Namun, sebab memang bersifat deskriptif, maka teks ulasan ini cuma mengulang ataupun menyingkat apa yang ada dalam karya tersebut.





Teks ulasan berjenis ini tidak berusaha untuk mengkritik ataupun memberi usulan terhadap penulis dan pembaca terkait kualitas dari karya sastra yang sudah diulas.





 



Teks Resensi Kritis





Jenis yang mungkin kalian sering temukan di dalam kehidupan sehari-hari yaitu teks resensi kritis.





Jika menggunakan jenis resensi yang satu ini, maka ulasannya sungguh mendetail. Bahkan, kerap kali pengulas menggunakan sistem-tata cara tertentu untuk menganggap dan mengkritik karya yang sedang diulasnya.





Sesuai dengan namanya, sistem ini mencoba untuk menilai, mengkritisi, serta memperlihatkan saran dan nasehat terhadap penulis karya tersebut serta orang-orang yang nantinya akan membaca karya tersebut.





 



Teks Resensi Kritis-Informatif





Resensi jenis ini merupakan adonan dari resensi informatif yang menjajal untuk merangkum karya tersebut dan resensi kritis yang berusaha untuk mengkritisi mutu dan isi dari karya tersebut.





Umumnya, teks ulasan berjenis ini akan diawali dengan ringkasan singkat perihal konten buku atau karya sastra yang sedang diulas.





Ringkasan singkat ini dilanjutkan dengan penilaian dari pengulas tentang isi yang ada pada buku tersebut. Nantinya, pengulas dapat menghubung-hubungkan bagian kritik ini dengan bagian ringkasan agar dapat menyuguhkan teks kritik yang mudah dipahami oleh para pembaca.





Selain itu, hal ini juga akan membuat lebih mudah para penulis jikalau mereka ingin memperbaiki poin-poin yang dianggap kurang tepat oleh pengulas.





 



Unsur Teks Resensi





Unsur teks resensi




Agar suatu teks dapat dianggap sebagai teks resensi yang baik dan benar, maka ada unsur-bagian yang harus dipenuhi.





Unsur-komponen ini bertujuan untuk memudahkan pengulas dalam menafsirkan hasil evaluasi serta penilaiannya terhadap suatu karya sastra dalam bentuk goresan pena.





Pemanfaatan komponen ini juga penting semoga nantinya, pembaca dapat mengetahui poin-poin kritik apa saja yang dilayangkan oleh pengulas terhadap karya sastra tersebut.





Secara umum, 4 unsur utama yang mesti dimiliki oleh suatu teks resensi yaitu





  • Judul
  • Identitas karya yang akan diulas
  • Isi resensi
  • Penutupan




Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan kami coba bahas satu per satu bagian teks resensi tersebut





Judul





Yang pertama mesti timbul dalam sebuah teks resensi ialah judul. Judul yang dibuat harus sesuai dengan karya sastra yang sedang diulas dan bersifa deskriptif sehingga tidak memperdaya.





Tentunya pengerjaan judul harus menarik agar para pembaca terpesona untuk mendengarkanhasil ulasannya.





 



Identitas Karya yang Diulas





Jika ingin membuat teks ulasan yang bagus, maka data yang lengkap perihal karya sastra yang sedang diulas sungguh dibutuhkan.





Identitas karya yang lengkap dapat membantu kita sebagai penulis resensi dan pembaca untuk lebih mengetahui karakteristik buku atau karya sastra yang sedang diulas.





Secara biasa , jikalau kita sedang melaksanakan resensi kepada buku, maka data-data yang diharapkan antara lain yakni





  • Judul
  • Nama pengarang
  • Penerbit
  • Tahun terbit
  • Dimensi (ukuran)
  • Jumlah halaman
  • Sampul
  • Harga




Pada dasarnya, bab ini berusaha untuk memperlihatkan gambaran singkat tentang apa yang sedang diulas berdasarkan ciri-ciri yang sepertinya saja.





Bagian ini sama sekali tidak membahas isi ataupun konten dari karya sastra tersebut.





 



Isi





Pada bagian ini, kita dapat mulai mengulas isi dari karya sastra tersebut, mulai dari kelebihannya dan kekurangannya, hingga rekomendasi-saran bagi penulisnya.





Namun, bab ini lazimnya diawali dengan klasifikasi rangkuman singkat serta poin-poin penting yang ada pada karya sastra tersebut.





Selain itu, penting pula untuk membahas tentang kerangka teks yang ada pada karya sastra yang diulas. Hal ini akan menolong pengulas serta pembaca untuk mengerti teks jenis apa yang sedang diulas dan bagaimana sebaiknya teks tersebut ditulis.





Setelah pembaca terorientasi tentang citra biasa isi dari karya tersebut, barulah pengulas mulai meluncurkan kritik dan sarannya terhadap karya sastra yang sedang diulas.





 



Penutup





Sesuai dengan namanya, bagian penutup berfungsi untuk menutup pembahasan mengenai karya sastra tersebut. Bagian ini umumnya berisi ihwal penilaian serta poin-poin kritik dan usulan yang sudah dipaparkan oleh penulis pada bagian-bab sebelumnya.





Pengulas juga kerap memperlihatkan evaluasi tersendiri, bisa dalam bentuk goresan pena ataupun nilai angka kepada kualitas dari karya yang telah di ulas.





Selain itu, pengulas juga sering memperlihatkan rekomendasi pada bagian ini kepada kita, apakah karya ini pantas untuk dinikmati atau tidak.





Jika kalian tidak mempunyai banyak waktu dan cuma ingin mengetahui apakah suatu karya pantas atau tidak untuk dibaca/ditonton/dinikmati, maka kalian dapat eksklusif saja membaca bab kesimpulan dan penutupnya.





 



Struktur Teks Resensi





Struktur teks resensi




Dalam menciptakan sebuah teks ulasan, diharapkan suatu struktur yang terang semoga pembaca mampu dengan gampang menangkap apa yang sedang coba diungkapkan oleh pengulas.





Secara umum, sebuah teks resensi ditulis memakai struktur selaku berikut





  • Identitas
  • Orientasi
  • Sinopsis
  • Analisis
  • Evaluasi




Struktur ini bahu-membahu merupakan pembagian terstruktur mengenai yang lebih dalam dari bab identitas karya, isi, serta epilog yang telah diterangkan pada bagian-komponen resensi diatas.





Teks ulasan tidak mesti selalu mengikuti struktur ini, bergotong-royong, penulisan dibebaskan terhadap gaya mengulas dari setiap penulis.





Namun, teknik penulisan yang memakai struktur ini paling banyak digunakan serta paling gampang dipahami oleh pembaca. Sehingga, kalau kalian baru mulai mencar ilmu tentang dunia review dan ulasan, ada baiknya kalian mengerti struktur tersebut.





Agar kalian lebih paham, akan dibahas secara lebih rinci terkait struktur-struktur tersebut dibawah ini





Identitas





Sesuai dengan namanya, bab identitas berfungsi untuk memperkenalkan karya yang sedang diulas kepada pembaca teks resensi.





Bagian ini umumnya berisi judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan isu yang lain yang berguna untuk menerangkan karya yang sedang diulas.





 



Orientasi





Pada bab ini, pengulas akan menjajal untuk memberikan konteks secara singkat mengenai kelebihan atau kekurangan karya yang sedang diulas dari sudut pandang eksternal.





Misalnya, karya tersebut mendapatkan penghargaan novel terbaik tahun itu, menerima penghargaan Pulitzer, menerima piala Oscar, atau bahkan sudah dicap buruk oleh para kritikus lainnya.





Dengan orientasi yang bagus, pembaca akan mampu menerka-nerka, apa yang mesti mereka kehendaki dari karya tersebut sebelum mereka membaca teks ulasannya.





 



Sinopsis





Pada bab struktur yang satu ini, penulis teks ulasan akan menceritakan secara singkat isi dari buku atau karya sastra yang sedang diulas. Hal ini tentu sifatnya subjektif sebab berdasarkan pengertian penulis secara pribadi.





Umumnya, penulis akan meringkas alur kisah dari karya tersebut, serta poin-poin penting yang mesti dimengerti oleh pembaca.





Tujuan utama dari bagian sinopsis ini yaitu untuk memperlihatkan konteks saat penulis mulai melakukan analisis mendalam dan mengkritik serta memperlihatkan saran kepada karya tersebut.





Jika tidak ada sinopsis atau rangkuman terlebih dulu, maka akan sukar bagi pembaca teks resensi untuk mengetahui kritik dan usulan yang diberikan.





 



Analisis





Pada bab ini, penulis akan mulai mengkritik dan memperlihatkan pendapat-pendapatnya kepada karya yang sedang diulas.





Umumnya, analisis yang dijalankan oleh penulis resensi ini akan sungguh mendalam dan berfokus pada kualitas penulisan dan kualitas isi dari karya tersebut.





Tidak jarang, penulis juga akan menggunakan teori-teori serta alat analisis tertentu untuk mempertajam analisisnya.





Umumnya, bagian-bab yang dikritisi adalah bagian dongeng, tema, penokohan, alur cerita, serta mutu penulisan/penggambaran secara biasa dari karya tersebut.





Untuk resensi film, acap kali kritikus juga mengomentari kualitas gambar dan mutu suara yang ada pada film tersebut.





Dengan analisis yang tajam, menyeluruh, dan akurat, pembaca akan bisa untuk menerka dan menganggap sendiri, apakah karya tersebut layak untuk dirasakan atau tidak.





 



Evaluasi





Pada bab ini, penulis akan merangkum hasi analisis yang telah dikerjakan pada bab sebelumnya dan akan menyimpulkan kelemahan serta kelebihan dari karya tersebut.





Pada bagian ini, penulis pun sering memberikan evaluasi dan juga usulan terhadap karya tersebut, apakah pantas untuk dinikmati atau tidak.





Selain itu, penulis pun memberikan nasehat baik kepada pembuat karya ataupun terhadap pembaca teks resensi bagaimana cara terbaik untuk menikmati karya tersebut dan bagaimana biar karya tersebut bisa lebih baik lagi.





Untuk pembaca yang tidak mempunyai banyak waktu, banyak yang cuma membaca bagian kesimpulan dan evaluasi ini.





Sebenarnya tidak ada salahnya, namun pembaca-pembaca seperti ini mungkin tidak akan tahu mengapa pendapat pengulas bisa mirip itu kepada karya yang sedang diulas.





Bisa jadi, selera dari penulis teks ulasan tersebut berbeda dengan selera seni dari pembaca.





Penulis teks resensi menggunakan bagian-bagian resensi dan menyusunnya sesuai dengan struktur teks resensi diatas supaya dapat membuat sebuah teks resensi yang komprehensif dan mudah dipahami oleh pembaca.





 



Manfaat Teks Resensi





Manfaat teks resensi




Tentunya, semua hal di dunia ini memiliki kebermanfaatannya masing-masing. Tidak terkecuali jenis-jenis teks dalam ilmu kesastraan bahasa Indonesia.





Misalnya, teks editorial ada untuk mewadahi opini penduduk dan memulai kesadaran tentang sebuah topik. Atau teks diskusi yang berusaha untuk membuka diskusi perihal suatu topik yang mempesona.





Teks resensi juga memiliki banyak faedah, baik kepada penulis teks ulasan, para pembuat karya, maupun penikmat karya. Manfaat-faedah tersebut antara lain ialah





  • Sebagai materi pendapatbagi pembaca dan penikmat karya
  • Mempengaruhi pilihan pembaca untuk berbelanja atau tidak karya sastra tersebut
  • Sebagai media untuk mengiklankan suatu karya yang sangat efektif alasannya adalah kuat kepada evaluasi penduduk
  • Menjadi salah satu media untuk menyebarkan kreatifitas yang Kita miliki
  • Sebagai nilai ekonomis sebab saat teks ulasan diterbitkan pada majalah atau koran, maka Kita akan menerima imbalan.




Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan dijelaskan secara lebih rinci setiap faedah tersebut





Bahan Pertimbangan





Tentu saja ulasan kepada sebuah karya sastra akan mensugesti apakah orang-orang mau untuk membeli dan menikmati karya tersebut atau tidak.





Jika resensi yang diberikan jelek, maka orang-orang condong akan menjauhi karya tersebut. Sedangkan, bila ulasannya aktual, maka orang-orang akan condong menikmati dan berbelanja karya sastra tersebut.





 



Sarana Promosi





Ulasan yang bagus dari seorang kritikus populer tentu saja akan menciptakan suatu karya menjadi sangat terkenal. Akhirnya, banyak orang akan berbelanja dan menikmati karya tersebut.





Sebaliknya, bila ada kritikus populer yang mengecap sebuah karya jelek, maka orang-orang akan cenderung takut untuk berbelanja karya tersebut alasannya adalah ulasan jelek tersebut.





Oleh alasannya itu, penulisan teks resensi mampu menjadi media penawaran spesial yang sangat baik bagi suatu karya sastra.





 



Sarana Pengembangan Kreativitas





Tentu saja menulis suatu teks resensi mampu menjadi wadah pengembangan kreativitas baik bagi penulis teks tersebut maupun bagi penulis karya yang sedang diulas.





Penulis teks resensi memiliki wadah untuk mencurahkan kreativitas dan kesanggupan analisisnya dikala menulis teks resensi.





Sedangkan, penulis karya yang sedang diulas akan mampu memperbaiki karya-karyanya sehabis menerima kritik dan saran dari kritikus tersebut.





 



Nilai Ekonomis





Seperti yang kita ketahui, media massa baik itu televisi maupun koran dan majalah mengeluarkan uang mahal untuk kritikus-kritikus populer dikala mereka menuliskan ulasan yang berkualitas terhadap suatu karya sastra.





Bahkan, kritikus ini dapat dipanggil dalam acara televisi untuk langsung berbincang dengan penulis atau sutradara dari karya tersebut.





Selain itu, seperti yang telah kita jelaskan diatas, ulasan yang bersifat nyata ataupun negatif mampu mempengaruhi penjualan dan popularitas dari karya seni tersebut.





Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa teks resensi memiliki manfaat ekonomi yang nyata, baik kepada penulis ulasan, maupun pembuat karya seni yang diulas.





 



Teknik Pembuatan Resensi





Teknik pembuatan resensi




Terdapat 3 teknik yang umumnya digunakan oleh kritikus dikala sedang mengulas sebuah karya seni. Teknik-teknik tersebut antara lain yaitu





  • Cutting and Glueing
  • Focusing
  • Comparing




Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan dibahas secara lebih rincian teknik-teknik tersebut





Teknik Cutting and Glueing





Membuat teks resensi dengan teknik ini artinya kalian akan memilih bagian-bab goresan pena lalu merekatkannya menjadi suatu analisis yang koheren dan logis.





Umumnya, serpihan tersebut akan berisi materi-materi yang mempesona dan kalian rasa penting untuk dibahas sehingga pembaca pun mengenali hal-hal tersebut.





Namun, kita juga harus menjajal untuk mengerti apa yang bahu-membahu sedang disampaikan oleh penulis. Jangan sampai cuilan-kepingan yang dipakai tidak mencerminkan gagasan utama yang akan disampaikan oleh pembuat karya.





Setelah kalian mendapatkan bagian-serpihan yang mempesona, kalian akan melaksanakan glueing atau melekat goresan pena tersebut menjadi satu.





Peran kalian disini adalah merangkum dan membahasakan poin-poin penting yang diceritakan oleh penulis dalam karya tersebut supaya lebih gamblang dan singkat bagi pembaca.





Pada teknik ini, lazimnya kritikus akan memasukkan opini mereka di bagian final dari teks resensi selaku kesimpulan hasil resensinya.





 



Teknik Focusing





Kritikus yang menggunakan teknik ini dalam menulis sebuah teks ulasan biasanya sudah punya area yang ingin difokuskan dan dikritisi dalam karya seni tersebut.





Umumnya, topik yang jadi sentra perhatian ini akan dipilih sesuai dengan kemampuan dari kritikus serta topik yang diminta untuk diangkat, seperti inklusivitas, atau informasi tertentu mirip rasisme dan nasionalisme.





Nantinya, penulis teks ulasan akan mengulas secara mendalam dan menyeluruh teks tersebut dengan konteks topik yang difokuskan tersebut.





Namun, penulisan resensi mirip ini sangat rawan terjadi bias dan subjektivitas. Oleh sebab itu, penulis harus sungguh berhati-hati supaya tetap objektif dalam mengkritik suatu karya.





Tetapi, acap kali justru kritikus ingin menjadi subjektif kepada sebuah topik karena memiliki agenda/topik tertentu yang ingin diangkat.





 



Teknik Comparing





Comparing merupakan salah satu teknik pembuatan teks resensi yang cukup unik dan mempesona karena teknik ini membandingkan karya tersebut dengan karya-karya yang lain.





Teknik ini merupakan salah satu teknik penulisan resensi yang cukup sulit untuk dijalankan. Karena, pengguna teknik ini mesti sering membaca dan bisa membandingkan karya-karya sejenis.





Semakin kaya materi bacaan dari kritikus, maka akan makin baik teks ulasan berupa komparasinya.





Oleh sebab itu, umumnya teknik pembuatan teks resensi mirip ini cuma dipakai oleh kritikus senior yang memiliki banyak pengalaman dalam mengulas banyak sekali macam karya.





 



Langkah-Langkah Pembuatan Resensi





Langkah-langkah pembuatan resensi




Terdapat tindakan yang harus dibarengi untuk memudahkan kritikus ingusan dan orang-orang yang ingin menulis sebuah teks resensi mengerti karya dan membuat teks ulasannya.





Langkah-langkah tersebut antara lain adalah





  1. Kenali semua aspek karya seni yang ingin diulas, mulai dari tema, isi, hingga jenis karya yang ingin diulas; apakah ialah buku, film, drama, atau komedi serta genrenya seperti fiksi, sejarah, motivasi, atau petualangan
  2. Membaca/menonton karya seni yang hendak diulas secara menyeluruh. Hal ini wajib dikerjakan untuk mendapatkan pengertian komprehensif mengenai buku tersebut
  3. Menandai bab-bagian karya seni yang dirasa menawan dan penting untuk dibahas. Ini akan membantu kalian untuk menuliskan bagian mana saja yang perlu dimasukkan ke dalam teks resensi
  4. Membuat sinopsis tentang isi karya seni tersebut yang nantinya akan dimasukkan ke bagian isi
  5. Menilai mutu karya seni yang diresensi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya
  6. Menyimpulkan apakah karya seni tersebut baik atau jelek dan apakah patut untuk dicicipi




Langkah-langkah diatas memperlihatkan suatu rangka atau framework yang mempermudah penulisan resensi, sehingga siapa saja bisa menulis sebuah teks ulasan.





 



Contoh Teks Resensi





Contoh teks resensi




Agar kalian lebih paham mengenai teks resensi, berikut ini akan dibahas tentang pola-contoh teks resensi yang harus kalian ketahui





Contoh Teks Resensi Novel Non Fiksi





Berikut ialah teladan dari teks resensi sebuah novel non-fiksi berjudul God Explained in a Taxi Ride.





Identitas Buku





  • Judul buku: God Explained in a Taxi Ride
  • Pengarang: Paul Arden
  • Penerbit: Perigee
  • Tahun Terbit: 2009
  • Tebal halaman: 123 halaman




Sinopsis Buku





Sejak awal peradaban, lebih banyak pikiran dicurahkan untuk memahami Tuhan dibanding topik lainnya. Namun tak seorang pun mampu memahaminya. Buku kecil ini berusaha untuk menjelaskan tuhan dalam sekali perjalanan naik taksi.





Isi Resensi





Buku God Explained in a Taxi Ride ini menceritakan wacana pengalaman penulis perihal cara pandangnya wacana topik ketuhanan.





Paul Arden ialah penulis beberapa buku wacana periklanan dan motivasi. Beberapa karya buku yang lain yang terkenal adalah Whatever You Think, Think The Opposite dan It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be.





Dalam bukunya yang berisi filosofi ketuhanan menurutnya ini, Paul Arden tidak berupaya memberi tahu mana agama yang benar dan salah.





Ia lebih menekankan pada keyakinan akan masing-masing orang di paras bumi, wacana bagaimana iktikad itu memengaruhi kepribadian dan tingkah laris.





Kelebihan Buku





Paul Arden bisa membawakan karya ini dengan bahasa yang gampang dimengerti beserta ilustrasi-ilustrasinya.





Meskipun dia menunjukkan persepsi pribadinya, tetapi tidak ada kesan memojokkan doktrin tertentu, melainkan seolah Arden mengajak kita semua untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.





Kekurangan Buku





Meskipun judulnya seolah memberi kesan bahwa buku ini mampu diketahui dalam sekali perjalanan taksi, namun bahwasanya tidak semudah itu. Buku ini ialah buku filosofi yang perlu dibaca oleh orang berpikiran terbuka dan perlu evaluasi lebih lanjut tentang apa yang dibaca.





 



Contoh Teks Resensi Buku Edukasi





Sekarang, kita akan melihat pola teks resensi buku pendidikan yang mengajarkan pemrograman web memakai arahan HTML





Identitas Buku





  • Judul buku : Pemrograman WEB dengan HTML
  • Pengarang : Betha Sidik, Ir. Dan Husni I. Pohan, Ir., M. Eng.
  • Penerbit : Informatika
  • Tahun terbit : 2005
  • Jumlah halaman : 417 halaman




Sinopsi Buku





Dalam pembuatan situs web pastinya kita harus mengenali apa saja yang bahasa pemrograman pakai untuk membangun website.





Terlepas dari teknologi yang maju ketika ini, buku juga menjadi satu opsi para pembuat website untuk membantu mereka dalam membangun situs web mereka.





Dalam buku ini berisi bahasa-bahasa pemrograman yang sering di gunakan dalam pembangunan situs web mirip HTML, Javascript, dll. Oleh maka itu, buku ini juga merupakan sesuatu fatwa dasar dalam pembuatan situs web.





Kelebihan Buku





  • Mampu menunjukkan secara rinci dari source code yang sudah di berikan
  • Buku berisi banyak acuan source code bukan cuma dari satu bahasa pemrograman namun banyak bahasa pemrograman
  • Sangat cocok untuk pemula yang ingin berlajar menciptakan website




Kekurangan Buku





Buku ini termasuk keluaran lama, sehingga telah tertinggal dengan perkembangan website kini





Bagaimana, telah terang bukan klarifikasi perihal teks resensi beserta pola-contohnya diatas? Sekarang, kalian sudah paham tentang teks resensi serta komponen-komponen yang ada didalamnya.





Jika Kamu mau, Kamu juga mampu menciptakan teks resensi sendiri dan membahas sebuah buku ataupun karya yang lain.





Mencoba membuat teks ini akan melatih kreatifitas yang dimiliki sehingga otak makin tajam dan juga inovatif. Semoga dengan adanya artikel ini, Kamu menerima gosip yang Kamu cari dan Kamu perlukan.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon