PPKI mempunyai kepanjangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan merupakan salah satu lembaga paling penting dalam merencanakan kemerdekaan Indonesia.
Sebelum dibentuknya lembaga ini, telah terlebih dahulu dibuat lembaga yang dinamakan BPUPKI yang dibentuk oleh Jepang.
Ketika tugas BPUPKI dianggap telah tamat, maka dibentuklah organisasi Dokuritsu Junbi Inkai atau yang kita kenal selaku PPKI untuk melanjutkan persiapan menuju kemerdekaan Indonesia.
Pada postingan ini, kita akan membicarakan secara lebih lanjut mengenai PPKI, sejarahnya, tokoh-tokohnya, serta tugas-tugasnya dalam menyiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Daftar Isi
Sejarah Terbentuknya PPKI
Kedudukan Jepang dalam Perang Dunia II kian terdesak sehingga komando Jepang di kawasan selatan melaksanakan rapat pada selesai bulan Juli 1945 di Singapura.
Kesepakatan yang dicapai yaitu Jepang akan menunjukkan kemerdekaan terhadap Indonesia pada tanggal 7 September 1945.
Melemahnya kekuasaan Jepang terhadap sekutu menciptakan anak muda dan tokoh nasional Indonesia mendesak untuk secepatnya memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sehingga pada tanggal 7 Agustus 1945 disetujui untuk membentuk PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta.
Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk atas persetujuan Jenderal Terauchi yang bertanggung jawab untuk melanjutkan pekerjaan BPUPKI yakni mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemindahan kekuasaan dari Jepang ke Indonesia.
Jenderal Terauchi ialah panglima tertinggi dari angkatan perang Jepang di daerah Asia Tenggara yang bermarkas di Saigon, Vietnam.
Tanggal 9 Agustus 1945 Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningat berangkat ke Dalat Vietnam tempat markas Jenderal Terauchi.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mengenali kemajuan lanjutan wacana perilaku Jepang bagi planning kemerdekaan Indonesia.
Terauchi memperlihatkan pidato singkat bahwa Jepang akan menunjukkan kemerdekaan kepada Indonesia. Pada hari ini juga secara resmi dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Pada pertemuan ini disepakati 3 hal ialah
- Pemerintah Jepang memutuskan untuk memperlihatkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia setelah semua persiapan kemerdekaan selesai. Awalnya mampu dimulai dari pulau Jawa kemudian berangsur-angsur ke wilayah yang yang lain.
- Pelaksanaan kemerdekaan akan diserahkan terhadap PPKI, janji tanggal kemerdekaan yakni di tanggal 18 Agustus 1945.
- Wilayah Indonesia mencakup seluruh bekas jajahan Hindia Belanda. Adapun kawasan Irian jaya sekarang disebut Papua dan Timor Timur kini disebut Timor Leste sebenarnya tidak menjadi wilayah jajahan Hindia Belanda. Akan namun, lewat proses yang panjang, para pendiri bangsa Indonesia sukses untuk menyatukan seluruh nusantara.
Pada tanggal 10 Agustus 1945 kedua tokoh tersebut kembali ke Jakarta setelah transit di Singapura.
Setelah itu, Ir. Soekarno berpidato yang isinya
Jika sementara waktu lalu saya mengatakan bahwa bangsa Indonesia akan merdeka sebelum tumbuhan jagung berbuah, maka kini saya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia akan merdeka sebelum tanaman jagung tersebut berbunga
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa bangsa Indonesia akan segera meraih kemerdekaannya.
Selanjutnya pada tanggal 12 Agustus PPKI ini mulai bekerja dan melaksanakan tugasnya. Akan namun kalangan muda tidak puas dengan PPKI karena merasa lembaga ini yakni produksi Jepang.
Di segi lain lembaga ini sungguh dibutuhkan untuk mampu menyiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Semua keputusan yang diambil secara kelembagaan akan dikerjakan oleh PPKI.
Ir. Soekarno sudah menjelaskan kepada kalangan muda bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah kado dari Jepang akan namun perjuangan seluruh lapisan bangsa Indonesia dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok
Awalnya pada tanggal 16 Agustus 1945 PPKI akan melakukan sidang karena kejadian Rengasdengklok. Peristiwa ini ada relevansinya dengan menyerahnya Jepang terhadap Sekutu di tanggal 15 Agustus 1945.
Golongan muda seperti Adam Malik, Soekarni, Sutan Sjahrir, Kusnaini, Soedarsono, Soepomo, dan kawan-mitra yang lain tetap mendesak Ir. Soekarno untuk segera diadakan proklamasi kemerdekaan.
Akan tetapi kelompok bau tanah tetap menolak dengan argumentasi proklamasi harus dipersiapkan secara matang.
Lalu pada pukul 04.30 WIB yaitu pada pagi hari, golongan muda menculik Ir. Soekarno an Drs. Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk mampu menyegerakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Mereka mendesak untuk segera dilakukan pembacaan proklamasi. Awalnya pembacaan akan dilakukan di rumah Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok.
Akan tetapi setelah obrolan yang panjang mereka menetapkan untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta yang sekarang dikenal sebagai tugu proklamasi.
Keesokan harinya di tanggal 17 Agustus 1945 pembacaan naskah proklamasi resmi dikerjakan.
Tugas PPKI
Tugas utama dari PPKI ialah membantu menyiapkan kemerdekaan Indonesia yang awalnya telah dilakukan oleh BPUPKI.
Selanjutnya mereka bertujuan untuk mampu mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tugas penting yang lain ialah untuk menciptakan tata dan struktur kenegaraan.
Secara biasa , tujuan-tujuan dari dibentuknya PPKI mampu dirangkum oleh 4 poin yang antara lain adalah
- Menyusun dan mengesahkan konstitusi
- Menyusun dan mengesahkan dasar negara
- Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan
- Memperjelas kawasan Indonesia
Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan diterangkan dengan lebih rinci keempat tugas utama dari PPKI yang sudah disebutkan diatas
Menyusun dan Mengesahkan Konstitusi
Menurut Ir Soekarno, kemerdekaan suatu negara mesti dinyatakan dalam dua bentuk, ialah metoda deklaratif dan juga proklamatif. Perbedaannya terletak pada pengertian dan juga isinya.
Proklamasi ialah pernyataan bahwa sebuah negara sudah merdeka dan berdaulat.
Sedangkan, deklarasi harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung serta pemenuhan unsur terbentuknya negara yang salah satunya adalah konstitusi dasar negara tersebut.
Disini, peran PPKI yakni untuk merumuskan dan juga menyiapkan dasar konstitusi yang akan melandasi keberjalanan negara Indonesia.
Pada akhirnya, forum ini menetapkan UUD 1945 sebagai konstitusi yang mendasari keberjalanan negara Indonesia dan juga menjadi sumber hukum-hukum yang berlaku.
Menyusun dan Mengesahkan Dasar Negara
Dasar negara ialah hal yang paling penting dalam suatu negara alasannya adalah mendasari segala kegiatan, ideologi, dan juga regulasi-regulasi yang ada di negara tersebut.
Dasar negara akan menjadi anutan bagi pemerintahan untuk membentuk regulasi, aturan dan juga arah gerak suatu negara. Dasar ini juga akan berperan penting dalam proses penegakkan hukum dan bagaimana pemerintahan melakukan suatu negara.
Untuk rakyat dari negara tersebut, dasar negara ini akan menjadi fatwa dan juga pandangan hidup yang melandasi kepribadian bangsa.
Umumnya, dasar negara ini tercantum dalam konstitusi dasar sebuah negara yang mana di Indonesia dasar negaranya yaitu Pancasila yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Disini, PPKI juga berperan untuk merumuskan dan mengesahkan dasar negara Indonesia.
Mempersiapkan dan Membentuk Pemerintahan
Adanya pemerintahan yang terperinci, kuat, dan berdaulat sangatlah penting bagi berdirinya sebuah negara yang gres. Tanpa adanya pemerintahan yang berpengaruh, sebuah negara pasti akan mengalami anarkisme dan kerusuhan.
Oleh sebab itu, PPKI juga bertugas untuk merumuskan dan membentuk pemerintahan di Indonesia.
Disini, membentuk pemerintahan termasuk merumuskan tugas, fungsi, beserta wewenang dari presiden dan wakil presiden, forum negara lainnya, serta hal-hal lain yang menolong terlaksananya pemerintahan dalam suatu negara.
Memperjelas Wilayah Indonesia
Negara yang merdeka dan berdaulat juga harus memiliki batas daerah yang terang dan terbukukan dengan baik.
Tanpa batas wilayah yang jelas, maka suatu negara akan sungguh rawan mengalami pertentangan dengan negara-negara tetangganya. Batas yang jelas juga menghemat peluangpencurian sumber daya alam oleh perusahaan multinasional ataupun negara lain.
Oleh alasannya adalah itu, PPKI pun memiliki tugas untuk memutuskan batas-batas daerah Indonesia yang sah.
Akhirnya, kawasan Indonesia sekaranglah yang menjadi batas-batas Indonesia secara sah. Wilayah Indonesia bermulai dari Sabang hingga Merauke, dan dari Miangas, sampai pulau Rote.
Sidang PPKI
Tugas-peran PPKI yang telah diterangkan diatas dirumuskan dalam sidang-sidang yang dilaksanakan oleh forum ini. PPKI bersidang sebanyak 3 kali yakni pada tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.
Sidang pertama diadakan di Jalan Pejambon Jakarta terjadi permusyawarahan tentang sila pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta.
Kelompok non-Muslim dari timur, kelompok kebatinan, dan kalangan nasionalis keberatan dengan bahasa “melakukan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” sehingga atas dasar nasionalisme dan toleransi, kaum Muslim setuju untuk mengubah sila pertama Pancasila seperti dikala ini.
Adapun hasil dari sidang pertama di tanggal 18 Agustus 1945 ialah:
- Mengesahkan Undang-Undang Dasar.
- Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno selaku presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
- Membentuk Komite Nasional untuk membantu presiden sebelum terbentuknya Lembaga Negara dewan perwakilan rakyat dan MPR.
Selanjutnya pada sidang kedua PPKI yang dijalankan pada tanggal 19 Agustus, didapatkan hasil sidang selaku berikut
- Membentuk kabinet yang terdiri atas 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara
- Membentuk Pemda yang masing-masing dipimpin oleh Gubernur.
Kemudian, pada sidang ketiga PPKI di tanggal 22 Agustus 1945 dihasilkanlah rumusan selaku berikut
- Pembentukan Komite Nasional selain sudah dibentuknya Komite Nasional Pusat
- Pembentukan Partai Nasional selaku partai politik
- Pembentukan badan Keamanan Rakyat (BKR)
Hasil-hasil perumusan negara yang terjadi pada 3 sidang PPKI ini berperan sungguh besar dalam membangun fondasi-fondasi pemerintahan dan juga kedaulatan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.
Tokoh PPKI
Pengurus dan keanggotaan PPKI berjumlah 21 orang yang merupakan gabungan dari wakil seluruh kelompok masyarakat di tanah air.
Mereka berasal dari aneka macam pulau di Indonesia yang mewakili berbagai lapisan penduduk dan golongan kepentingan yang serupa-sama mempunyai semangat memerdekakan bangsa Indonesia.
Lembaga ini diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakilnya Drs. Mohammad Hatta.
Sedangkan keanggotaan 21 orang tersebut yakni 12 orang dari Pulau Jawa, 3 orang dari Pulau Sumatera, 2 orang dari Pulau Sulawesi (Celebes), 1 orang dari Pulau Kalimantan (Borneo), 1 orang dari Kepulauan Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, dan 1 orang dari perwakilan etnis Tionghoa.
Selain Ir. Soekarno dan juga M. Hatta, berikut ini yaitu para perwakilan tempat yang menjadi anggota PPKI
- Soepomo
- Radjiman Wedyodiningrat
- Soeroso
- I Goesti Ketoet Poedja
- Soetarjo Kartohadiekoesoemo
- G.S.S.J Ratulangi
- Abdul Wahid Hasyim
- Otto Iskandardinata
- Abdoel Kadir
- Pangeran Soerjohamidjojo
- Pangeran Poerbojo
- Mohammad Amir
- Abdul Abbas
- Ki Bagus Hadikusumo
- Mohammad Hassan
- Andi Pangerang
- A.H. Hamidan
- Johanes Latuharhary
- Yap Tjwan Bing
Lalu, tanpa sepengetahuan Jepang, forum ini memperbesar anggotanya sejumlah 6 orang untuk dapat melakukan peran-tugas operasional yakni
- Achmad Soebardjo
- Sayuti melik
- Ki Hadjar Dewantara
- R.A.A. Wiranatakoesoema
- Kasman Singodimedjo
- Iwa Koesoemasoemantri
Itulah sejarah PPKI dan sedikit ihwal usaha bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Semoga dapat mengembangkan pengetahuan kalian tentang salah satu organisasi yang menyiapkan kemerdekaan Indonesia dan juga bisa menjadi acuan serta wangsit untuk mengisi kemerdekaan Indonesia yang telah sukar payah diraih oleh para pendahulu bangsa ini.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon