Sabtu, 20 Juni 2020

Nafta: North American Free Trade Agreement


NAFTA (North American Free Trade Agreement) yakni organisasi internasional beranggotakan negara-negara Amerika Utara yang bertujuan untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, perniagaan, sosial, sampai kesehatan. 





Organisasi ini diresmikan sebagai bentuk kolaborasi multilateral (antara beberapa negara), sehingga mampu merealisasikan kemakmuran bareng .





Perjanjian internasional ini menjadi penting, terutama dalam abad modern ini dimana negara-negara di dunia makin terhubung satu dengan yang yang lain.





Oleh karena itu, sangat susah bagi sebuah negara untuk bangkit sendiri tanpa berkerjasama dengan negara lainnya. Disinilah NAFTA berperan, ialah untuk menjembatani koordinasi antara 3 negara di Amerika Utara yang saling terhubung perekonomiannya.






Latar Belakang Dibentuknya NAFTA





NAFTA terbentuk pada tanggal 12 Agustus 1992 tetapi gres didirikan dua tahun lalu yakni pada tanggal 1 Januari 1994. Organisasi ini ialah bentuk kolaborasi perdagangan bebas antara negara-negara di Amerika Utara.





Pada prinsipnya, NAFTA bermaksud untuk mempermudah perekonomian negara-negara anggotanya dalam hal penerapan tarif bea cukai, ketentuan penanaman modal asing, dan hal-hal lain terkait perekonomian.





Salah satu acara kerja NAFTA adalah pembatalan batas-batas non-tarif bagi sektor perdagangan dan pertanian antara Amerika dan Meksiko pada 1 Januari 1998.





Tujuan diresmikan NAFTA yakni mengembangkan kemajuan ekonomi yang disertai dengan terbukanya kesempatan kerja selaku hasil dari dihilangkannya aneka macam kendala jual beli.





Selain itu, NAFTA juga berusaha menciptakan kompetisi yang adil, membuka kesempatan investasi, dan membuat mekanisme yang mudah dalam menuntaskan pertengkaran jual beli antar anggota, dan melindungi hak milik intelektual.





NAFTA berisikan 3 negara selaku anggotanya yakni Amerika Serikat, dan Kanada. Ketiga negara ini sepakat membentuk daerah perdagangan bebas.





Ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang dibentuknya organisasi ini. Pertama, adanya pergeseran keadaan jual beli ekonomi secara global. Situasi ini juga menyebabkan pergeseran internal.





Selain itu, kolaborasi blok yang lain kurang membuat puas sehingga pembentukkan NAFTA dirasa penting. Persatuan regional seperti NAFTA ini diyakini bisa meningkatkan posisi dan daya saing para pesertanya dalam kancah internasional.





 



Negara Anggota NAFTA





negara-negara anggota NAFTA




Seperti yang telah diterangkan diatas, North American Free Trade Agreement mempunyai 3 negara anggota. Negara-negara anggota tersebut antara lain ialah





  • Amerika Serikat
  • Kanada
  • Mexico




Ketiga negara ini termasuk kedalam negara yang terletak di daerah utara benua Amerika.





Sehingga, perjanjian kerjasama ini dinamakan sebagai janji perdagangan bebas North American atau yang berlaku di negara-negara Amerika Utara.





 



Hak dan Kewajiban Negara Anggota NAFTA





Hak dan Kewajiban negara anggota NAFTA




NAFTA mengendalikan aneka macam kebijakan dan kewenangan setiap anggotanya mulai dari perdagangan hingga investasi. Hal ini bermaksud semoga negara-negara Anggotanya memiliki





Berikut adalah hak-hak dan kewajiban negara anggota yang diatur oleh NAFTA.





  • Perdagangan
  • Keimigrasian
  • Finansial
  • Investasi




Agar kalian lebih paham, kita akan membahas secara lebih dalam setiap hak dan kewajiban yang sudah disebutkan diatas.





Perdagangan





Dalam sektor jual beli, aturan utama adalah tentang pembatalan hambatan tarif dan non tarif. Hambatan-kendala ini dinilai menghalangi dan memperlambat acara perdagangan internasional.





Tergantung jenis dan demand terhadap sebuah produk, tarif akan secara perlahan diturunkan. Penghapusan ini juga berlaku pada izin impor dan user fees.





 



Keimigrasian





Dalam bidang keimigrasian, NAFTA membantu para pengusaha dalam melaksanakan acara bisnis contohnya dengan memperlihatkan izin penerbitan visa sementara, menawarkan alat penawaran khusus, dan memberikan insentif bagi para pelaku bisnis. 





Hal ini menjadi sungguh penting karena perekonomian ketiga negara ini mempunyai korelasi yang sangat dekat.





Oleh alasannya itu, tidak heran kalau pergerakan pekerja dalam problem keimigrasian ialah hal yang sangat penting untuk diatur dan diregulasi dengan baik.





 



Finansial





Dalam bidang keuangan, NAFTA mengendalikan hak-hak anggota terkait penggunaan mata duit yang didasarkan pada nilai pasar dan waktu transaksi.





Selain itu, hak-hak lain terkait investasi, jual beli, dan transfer mata uang juga diatur secara mendetail biar sistem keuangan ketiga negara ini tetap stabil.





 



Investasi





Secara lazim, investasi yaitu pembelian suatu aset dengan tujuan menciptakan nilai sebuah produk lebih tinggi. Barang yang diinvestasikan mampu berupa bangunan, modal, tanah, materi baku, dan materi buatan.





Sementara itu, investasi menurut NAFTA berbentuk portofolio seperti saham, derma, pendapatan, bunga, dan instrumen finansial lainnya seperti property.





NAFTA menerapkan ketentuan equal treatment dalam investasi. Artinya ialah setiap penanam modal di masing-masing negara anggota menerima perlakuan saat.





Sebagai gambaran, investasi yang menanam saham di Amerika Serikat akan menerima perlakuan sama di Kanada dan Meksiko.





Ketentuan ini didasarkan pada prinsip perdagangan internasional yang adil, liberal, dan transparan yang menjamin keamanan dan bantuan sarat di ketiga negara.





 



Dampak NAFTA bagi Negara Anggota





Dampak NAFTA bagi negara Anggota




Perjanjian jual beli bebas NAFTA terperinci menunjukkan keuntungan bagi negara-negara yang menjadi anggotanya.





Namun, kerjasama ini tidak senantiasa menunjukkan imbas aktual, ada juga dampak-imbas negatif ataupun pembagian laba yang tidak sama rata antara semua negara anggotanya.





Keuntungan NAFTA





Melalui NAFTA, Amerika Serikat mendapat keuntungan pada sektor pertanian. Meksiko dan Kanada ialah pasar ekspor paling besar kedua dan ketiga bagi produk agrikultur Amerika Serikat.





Dengan saling melakukan pekerjaan sama selaku produsen dan konsumen hasil pertanian, laba perdagangan dalam sektor pertanian meningkat tajam pada ketiga negara ini.





Amerika tidak senantiasa menjadi konsumen dalam sektor jual beli. NAFTA juga memberi laba bagi Amerika dan Meksiko melalui kerja sama perdagangan makanan dan pangan di mana Amerika menjadi pihak pengekspor.





Bahkan saat ini lebih dari 70 persen keperluan pangan Meksiko disupply oleh Amerika.





Dengan persetujuanini, Meksiko dan Canada juga diuntungkan alasannya adalah dapat menjual produk-produknya secara lebih bebas di Amerika Serikat yang merupakan pasar konsumen terbesar di dunia selain Uni Eropa, China, dan India.





Selain itu, pekerja Canada dan Meksiko juga mampu berkerja secara lebih bebas di Amerika Serikat. Seperti yang kita ketahui, pemasukan pekerja di Amerika Serikat cukup besar sehingga remitansi (remittance) yang dikirim ke negaranya juga cukup besar.





 



Kerugian NAFTA





Walaupun kolaborasi yang dikelola oleh NAFTA sama-sama menawarkan keuntungan bagi ketiga negara, ternyata Amerika sebagai negara super power tetap memperoleh laba terbesar.





Walaupun NAFTA menjanjikan bermacam-macam keuntungan, ternyata ada kerugian yang dirasakan terutama oleh Meksiko.





Masih banyak rakyat Meksiko yang tidak mencicipi manfaat pribadi dari kebijakan NAFTA. Pada permulaan tahun 1995, ratusan ribu rakyat Meksiko justru kehilangan mata pencaharian alasannya adalah ratusan perusahaan gulung tikar akhir nilai saham jatuh sebesar 24%.





Sebenarnya Amerika juga mengalami hal yang serupa tetapi dampaknya tidak seburuk di Meksiko.





Upah pekerja di Meksiko merosot hinggan 50% sementara biaya hidup tetap tinggi. Selain itu masuknya perusahaan-perusahaan multinasional menciptakan usaha kecil dan menengah melarat.





Intinya ialah, alih-alih menyejahterakan warga Meksiko, sampai dengan tahun 1996 sejak persetujuanNAFTA ditandatangani, justru lebih dari 2 juta warga Meksiko mengalami kemiskinan akibant kehilangan pekerjaan.





Keadaan semakin bertambah buruk alasannya adalah ongkos listrik, bahan bakar, dan keperluan dasar yang lain meningkat. Kemiskinan ini adalah balasan dari laba jual beli yang tidak merata.





Selain persoalan perdagangan dan lapangan kerja, Meksiko juga dihadapkan dengan kerugian di sektor pertanian.





Padahal sebelum dilaksanakannya NAFTA, Meksiko merupakan negara buatan jagung yang besar. Tetapi justru di tahun 1996, bikinan menurun sehingga Meksiko justru mesti mengimpor jagung.





 



Dampak NAFTA terhadap Perdagangan Internasional





Dampak NAFTA Terhadap Perdagangan Internasional




Sebagai suatu instrumen jual beli internasional, NAFTA tidak cuma memberi dampak bagi ketiga negara anggotanya tetapi juga memberi pengaruh pada perdagangan skala internasional.





Hal ini tidak terelakkan mengenang negara-negara anggota NAFTA juga mempunyai peranan yang penting dalan jual beli dunia.





Sebagai contohnya, NAFTA menerapkan taktik yang disebut Administered Protection to Encourage Foreign Investment.





Dengan taktik ini NAFTA menuntun investor ajaib dari negara-negara di luar NAFTA untuk berinvestasi dan berjualan dengan negara Anggota NAFTA.





Dalam hal ini NAFTA menentukan negara-negara mana yang sekiranya dapat menghasilkan laba untuk negara-negara anggota NAFTA melalui jalinan hubungan bilateral.





Negara-negara yang menandatangani persetujuanbilateral tersebut nantinya dapat mengakses pasar NAFTA dan menikmati keuntungan-keuntungan dari jual beli bebas dengan 3 negara anggota NAFTA.





Indonesia juga ialah negara yang menerima efek NAFTA baik imbas negatif maupun kasatmata. Dampak positif yang dirasakan ialah menambahjangkauan pasar ekspor Indonesia secara global utamanya di negara-negara anggota NAFTA.





Selain itu melalui kebijakan jual beli bebas, masyarakat Indonesia mampu dengan gampang menerima barang-barang yang belum bisa dibuat sendiri.





Hal ini terjadi alasannya adalah Indonesia cuma perlu berunding dengan satu entitas perdagangan internasional untuk mempenetrasi pasar domestik ketiga negara tersebut.





Sayangnya, ada imbas negatif yang muncul sebagai konsekuensi dari kesepakatanjual beli NAFTA. Kerugiannya antara lain yaitu sulitnya memasuki pasar ketiga negara ini kalau tidak tergabung dengan perjanjian2 bilateral yang diatur oleh NAFTA.





Selain itu, produk dari negara NAFTA juga nantinya dapat mendominasi produk di negara-negara meningkat , utamanya yang belum memiliki basis industri yang berpengaruh.





Hal ini terjadi alasannya daya saing yang rendah dari industri manufaktur pada negara-negara tersebut. Kemampuan produksinya masih kalah jauh dibawah negara-negara maju yang tergabung dalam NAFTA.





Dampak negatif lain yang dapat terjadi ialah bahaya eksploitasi SDA, kenaikan impor, dan defisit neraca perdagangan antar negara.





Meskipun begitu, semua kerugian-kerugian ini semestinya mampu dimitigasi dan tertuntaskan dengan perundingan hukum-aturan jualan yang saling menguntungkan antara semua pihak, baik antar negara NAFTA maupun dengan negara-negara Non-NAFTA.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon