Pada postingan kali ini, saya akan membahas cara melakukan clean install Windows 10 memakai USB flash drive. Proses ini bahkan mampu dipakai kalau anda ingin melaksanakan dual-boot dengan system operasi lain. Untuk ini, anda harus terlebih dulu membuat media USB bootable dari ISO untuk Windows 10. Anda juga harus membuat partisi terpisah dengan ruang setidaknya 16 GB menggunakan Disk Management, kalau anda bermaksud untuk melakukan dual- boot. Ini yaitu salah satu persyaratan sistemnya. Namun sebelum melangkah lebih jauh, di bawah ini adalah standar system minimum untuk menginstal Windows 10 PC anda. Prosesor: 1 gigahertz (GHz) atau lebih cepat dengan tunjangan untuk NX, PAE, dan SSE2. RAM: 1 GB untuk 32-bit atau 2 GB untuk 64-bit. Ruang hard disk: 16 GB untuk 32-bit atau 32 GB untul 64-bit.. Kartu grafis: Perangkat grafis Microsoft DirectX 9 dengan driver WDDM. Akses internet dan akun Microsoft (Opsional). Setelah menciptakan media USB bootable dan mengenali tolok ukur system minimum, saatnya anda mulai menginstall Windows 10 di PC anda. Pastikan juga bahwa anda tahu apa yang mesti dikerjakan sebelum dan setelah menginstall Windows . Ubah Urutan Booting Langkah pertama yaitu anda harus menertibkan komputer anda untuk boot dari perangkat USB. Berhati-hatilah saat anda mengganti pengaturan di BIOS, jangan sampai komputer anda tidak dapat di-boot. Untuk melaksanakan ini tekan tombol F1, F2, F10, F12, DEL atau ESC secara berulang saat booting untuk masuk ke BIOS anda. Di BIOS peroleh Boot Options. Disini anda mesti mengganti urutan boot. Jika perangkat anda menggunakan Secure Boot/UEFI, maka anda harus mengubahnya ke Legacy. Gunakan 4 tombol panah pada keyboard anda, navigasikan ke tab Boot dan ubah pengaturannya. Nonaktifkan Secure Boot (Disabled), aktifkan Legacy Options (Enabled) dan atur Boot List Option ke Legacy. Selanjutnya pindahkan USB Storage Device ke posisi pertama dan atur menjadi perangkat pertama untuk melakukan booting. Tampilan pengaturan ini mungkin sedikit berlawanan di setiap PC. Setelah melaksanakan perubahan, simpan pengaturan BIOS anda dan keluar dari BIOS. Anda mampu memakai tombol F10 diikuti dengan menekan tonol Y untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari BIOS. Catatan untuk pengguna Windows 10: Jika anda mengupgrade ke Windows 10, OS baru akan mengambil product key dan detail aktivasi dari OS anda sebelumnya. Ini kemudian disimpan di server Microsoft, bersama dengan detail PC anda. Jika anda melakukan clean install Windows untuk pertama kali, maka anda mungkin menghadapi problem aktivasi. Jika anda melakukan upgrade pertama kali, kemudian mengaktifkan Windows 10 dan berikutnya melaksanakan clean install Windows 10 pada PC yang serupa, maka tidak akan ada dilema aktivasi, alasannya OS akan mempesona rincian aktivasi dari server Microsoft. Jika Windows 10 anda tidak diaktifkan, saya sarankan anda untuk tidak melaksanakan clean install untuk pertama kali. Sebaiknya upgrade terlebih dahulu, lalu aktifkan dan lakukan clean install. Install Windows 10 Setelah anda mengganti pengaturan boot ke USB lalu menyimpan pengaturan dan keluar dari BIOS, dengan USB anda terhubung ke PC anda, komputer anda akan boot dari USB dan akan memperlihatkan layar mirip dibawah ini. Di layar ini, pilih bahasa system anda pada opsi Language to install , waktu pada opsi Time & Currency format dan keyboard pada opsi Keyboard or Input method (pilihan ini seharusnya biarkan default). Selanjutnya klik Next untuk melanjutkan. Sekarang anda akan melihat layar seperti dibawah ini. Klik Install now . Selanjutnya, jikalau anda melaksanakan penginstalan ulang, klik pilihan I don't have a product key untuk melanjutkan (dengan asumsi perangkat anda sudah diaktifkan) atau akan mengaktifkannya nanti. Jika ini yakni pertama kalinya anda menginstal Windows 10, maka masukkan product key dan klik Next . Kemudian pilih edisi Windows 10 anda (Sesuai dengan product key yang sudah anda beli). Perhatikan juga arsitektur untuk PC anda, apakah cuma mendukung 32-bit atau sudah mendukung 64-bit. Periksa kembali spesifikasi PC anda. Di halaman selanjutnya, anda akan dihidangkan dengan kriteria lisensi. Beri ceklist pada I accept the license terms dan klik Next . Di halaman berikutnya, anda akan menemukan dua jenis instalasi. Apakah anda ingin mengupgrade instalasi Windows yang ada dan menyimpan file dan pengaturannya atau ingin menginstal Windows secara kustom. Karena kita ingin melaksanakan instalasi baru pada PC dengan clean install, maka kita akan menentukan Custom Install . Selanjutnya anda akan ditanya partisi tempat anda ingin menginstal Windows 10. Pilih partisi anda dengan hati-hati dan klik Next . Jika anda tidak menciptakan partisi sebelumnya, wizard pengaturan ini juga memungkinkan anda menjadikannya kini. Anda mampu menciptakan beberapa partisi (mis. C: untuk system dan D: untuk data anda dan seterusnya) dengan mengklik New . Jika anda menggunakannya hanya untuk system maka eksklusif klik Next untuk proses instalasi Windows. Jika anda membaginya menjadi beberapa partisi maka, klik partisi (mis. Drive 0 Partition 4 - Primary) untuk instalasi system dan klik Next. Instalasi Windows 10 akan dimulai. Ini akan menyalin file settings, menginstal feature, menginstal update jikalau ada dan kesannya membersihkan sisa file instalasi. Setelah ini final, PC anda akan restart. Saat restart, anda akan melihat layar seperti dibawah ini. Jika anda melaksanakan dual-boot, anda akan disambut dengan layar dibawah ini. Jika Windows 10 adalah satu-satunya system operasi di komputer anda, anda dapat langsung dibawa ke layar masuk. Windows 10 akan menanyakan beberapa pertanyaan dasar perihal preferensi anda mirip seperti region, keyboard layout, pengaturan network, mengatur akun dan juga keamanannya, sebelum menuntaskan instalasi dan menjinjing anda ke desktop Windows 10. Setelah berhasil menginstall Windows 10 di PC anda, anda kemudian membaca apa yang harus dikerjakan sesudah menginstall Windows pada link yang telah aku sertakan di awal artikel ini. Jika anda tidak dapat menginstall Windows karena dilema partisi maka anda mampu membaca artikel aku wacana cara memperbaiki MBR (Master Boot Record) di Windows 10 . Atau bila anda ingin mengin mengkonvert Legacy BIOS ke UEFI maka anda dapat membaca postingan aku tentang cara convert Legacy BIOS ke UEFI di Windows 10 . Sekian bimbingan kali ini, biar berguna buat anda. Jangan lupa tinggalkan komentar anda dibawah ini untuk berbagi pengalaman dalam mengikuti tutorial ini. Terimakasih dan GBU. BERSATU LAWAN COVID-19!! Sumber https://mastertipsorialindo.blogspot.com
pop
Selasa, 26 Mei 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon